Iklan

Pertanyaan

Jenis benda abris sous roche banyak ditemukan di gua...

Jenis benda abris sous roche banyak ditemukan di gua...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

10

:

47

:

04

Klaim

Iklan

F. Putri

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Lampung

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jenis benda abris sous roche berupaujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, serta alat-alat dari perunggu dan besi yang banyak ditemukan di gua-gua Besuki, Bojonegoro, Timor, Rote, dandi daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong.

jenis benda abris sous roche berupa ujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, serta alat-alat dari perunggu dan besi yang banyak ditemukan di gua-gua Besuki, Bojonegoro, Timor, Rote, dan di daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong.

Pembahasan

Abris sous roche merupakan goa-goa yang dijadikan tempat tinggal dan berlindung manusia purba dari cuaca dan hewan liar pada masa Mesolitikum. Kebudayaan pada masa ini banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.Penyelidikan pertama terhadap abris sous roche dilakukan oleh Van Stein Callenfeles di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo pada 1928-1931. Alat-alat yang ditemukan berbagai macam, seperti ujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah diasah. Kemudian alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, serta alat-alat dari perunggu dan besi. Kehidupan di gua dapat dilihat dari peninggalan seni lukis yang ada di Gua Leang-Leang di Provinsi Sulawesi Selatan. Lukisan yang tertera berupa tangan-tangan manusia dan binatang dengan cat merah. Lukisan tersebut menggambarkan perjuangan hidup manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Kebudayaan-kebudayaan abris sous roche juga banyak ditemukan di Besuki, Bojonegoro, Timor, Rote, dandi daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong. Di Lamoncong ditemukan flakes, ujung mata panah yang sisi-sisinya bergerigi dan pebble. Di gua tersebut didiami oleh suku Toala, sehingga oleh tokoh peneliti Fritz Sarasin dan Paul Sarasin, suku Toala yang sampai sekarang masih ada dianggap sebagai keturunan langsung penduduk Sulawesi Selatan zaman prasejarah. Dengan demikian, jenis benda abris sous roche berupaujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, serta alat-alat dari perunggu dan besi yang banyak ditemukan di gua-gua Besuki, Bojonegoro, Timor, Rote, dandi daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong.

Abris sous roche merupakan goa-goa yang dijadikan tempat tinggal dan berlindung manusia purba dari cuaca dan hewan liar pada masa Mesolitikum. Kebudayaan pada masa ini banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores. Penyelidikan pertama terhadap abris sous roche dilakukan oleh Van Stein Callenfeles di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo pada 1928-1931. Alat-alat yang ditemukan berbagai macam, seperti ujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah diasah. Kemudian alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, serta alat-alat dari perunggu dan besi. Kehidupan di gua dapat dilihat dari peninggalan seni lukis yang ada di Gua Leang-Leang di Provinsi Sulawesi Selatan. Lukisan yang tertera berupa tangan-tangan manusia dan binatang dengan cat merah. Lukisan tersebut menggambarkan perjuangan hidup manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Kebudayaan-kebudayaan abris sous roche juga banyak ditemukan di Besuki, Bojonegoro, Timor, Rote, dan di daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong. Di Lamoncong ditemukan flakes, ujung mata panah yang sisi-sisinya bergerigi dan pebble. Di gua tersebut didiami oleh suku Toala, sehingga oleh tokoh peneliti Fritz Sarasin dan Paul Sarasin, suku Toala yang sampai sekarang masih ada dianggap sebagai keturunan langsung penduduk Sulawesi Selatan zaman prasejarah.

Dengan demikian, jenis benda abris sous roche berupa ujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, serta alat-alat dari perunggu dan besi yang banyak ditemukan di gua-gua Besuki, Bojonegoro, Timor, Rote, dan di daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan pernyataan berikut! Berakhirnya masa praaksara di Indonesia terjadi sekira abad IV-V Masehi. Menurutmu, benar atau salah pernyataan di atas? Tuliskan pendapatmu!

2

4.5

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia