Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif dan ion negatif, sehingga membentuk senyawa netral. Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Apabila salah satu atau kedua ion penyusun garam berasal dari asam atau basa lemah, dalam air ion tersebut akan mengalami hidrolisis sehingga larutan garam dapat bersifat asam atau basa.
Garam MgSO4 terdiri atas ion Mg2+ dan ion SO42-. Ion Mg2+ berasal dari Mg(OH)2 (basa kuat) dan ion SO42- berasal dari H2SO4 (asam kuat). Garam MgSO4 dalam air akan bersifat netral karena tidak mengalami hidrolisis.
Garam BeCl2 terdiri atas ion Be2+ dan ion Cl-. Ion Be2+ berasal dari Be(OH)2 (basa lemah) dan ion Cl- berasal dari HCl (asam kuat). Dalam air ion Be2+ akan mengalami hidrolisis sebagai berikut.

Hidrolisis ion Be2+ menghasilkan ion H+ sehingga larutan garam BeCl2 bersifat asam.
Garam KCN terdiri atas ion K+ dan ion CN-. Ion K+ berasal dari KOH (basa kuat) dan ion CN- berasal dari HCN (asam lemah). Dalam air ion CN- akan mengalami hidrolisis sebagai berikut.
Hidrolisis ion CN- menghasilkan ion OH- sehingga larutan garam KCN bersifat basa.
Garam NaF terdiri atas ion Na+ dan ion F-. Ion Na+ berasal dari NaOH (basa kuat) dan ion F- berasal dari HF (asam lemah). Dalam air ion F- akan mengalami hidrolisis sebagai berikut.
Hidrolisis ion F- menghasilkan ion OH- sehingga larutan garam NaF bersifat basa.
Dengan demikian, sifat garam-garam tersebut sebagai berikut.
- MgSO4 : netral
- BeCl2 : asam
- KCN : basa
- NaF : basa