Jelaskan proses peralihan dari peralatan-peralatan tradisional ke mesin-mesin baru pada periode awal Revolusi Industri!

Pembahasan

Revolusi Industri adalah perubahan radikal (revolusi) dalam sistem produksi barang dan jasa (industri) yang terjadi di Inggris sekitar abad XVIII. Perubahan radikal tersebut mengacu pada ditinggalkannya produksi barang dan jasa menggunakan tangan manusia (secara manual) dan alat-alat sederhanaserta dimulainya penggunaan mesin (mekanisasi). Pada masa Revolusi Industri, peralatan-peralatan tradisional ditinggalkan karena ditemukannya mesin pemintal, mesin tenun, manual lokomotif, dan sebagainya. Semua mesin tersebut tidak lagi digerakkan dengan tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap. Oleh karena itu, terjadilah penghematan tenaga manusia. Pada awalnya, penemuan-penemuan hanya terbatas pada pemintalan kapas (pertekstilan). Kumparan terbang John Kay disempurnakan oleh James Hargreaves (1720-1778) pada tahun 1767. Hargreaves menemukan mesin pemintal yang dapat menghasilkan beberapa benang yang disebut spinning jenny . Mesin tersebut digerakkan oleh tenaga kuda dan tenaga air. Dengan penemuan-penemuan ini, produksi massal dalam industri katun pun dimulai, demikian juga sistem pabrik. Bersamaan dengan itu, berkembang pula sistem kapitalisme. Para kapitalis, yaitu orang yang memiliki modal, membeli banyak mesin dan menaruhnya di sebuah pabrik, tempat orang-orang upahan bekerja sepanjang hari memproduksi barang-barang. Dengan produksi massal, biaya produksi menjadi lebih murah dan harga-harga barang menjadi lebih terjangkau. Akhirnya, industri rakyat ( cottage industry ) digantikan oleh sistem pabrik. Jadi, proses peralihan dari peralatan-peralatan tradisional ke mesin-mesin baru pada periode awal Revolusi Industri diawali dengan ditemukannya kumparan terbang John Kay yang selanjutnya disempurnakan oleh James Hargreaves (1720-1778) pada tahun 1767. Penemuan ini mengakibatkan terjadinya produksi massal dalam industri katun. Seiring dengan itu, berkembang pula sistem kapitalisme dengan para pemilik modal yang banyak membeli mesin tersebut, sehingga terjadi produksi massal.