Asia Selatan berbatasan langsung dengan Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia. Hubungan Indonesia dengan negara Asia Selatan telah terjadi sejak masa kerajaan tradisional dimana animisme dinamisme masih sangat kental. Negara Asia Selatan seperti India sebagai pusat Hindu-Buddha dunia menjalin hubungan dagang yang baik dengan Indonesia pada masa kerajaan tradisional tersebut, sehingga pengaruh Hindu-Buddha dapat dengan mudah menyebar ke Indonesia berakulturasi dengan kebudayaan lokal. Berbagai kebudayaan India seperti penggunaan Huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta, sistem kepercayaan, stratifikasi sosial, dan budaya tumbuh subur pada masa itu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami sejarah Asia Selatan sebagai refleksi Sejarah Indonesia yang berabad-abad lalu berjaya di tengah kerajaan tradisional. Selain itu hubungan dagang Indonesia dan negara-negara di Asia Selatan dapat dilihat melalui ekspor-impor komoditi seperti karet, minyak, hingga rempah-rempah yang dilakukan oleh negara India, Pakistan, dan Srilanka.
Selain pada masa kerajaan tradisional hubungan Asia Selatan dengan Indonesia juga terjadi pasca kemerdekaan. Hal ini dapat dapat dilihat dari sektor budaya, seperti Afghanistan yang sama-sama negara mayoritas Muslim yang pada dasarnya telah menjalin hubungan selama 62 tahun dengan Indonesia. Hubungan Indonesia dengan Afghanistan berfokus pada pembangunan perdamaian dan rekonsiliasi serta peningkatan kapasitas pelayanan masyarakat, salah satunya melalui rencana pembangunan Islamic Center (IIC) di Kabul yang ditujukan untuk religious, health, and education center.
Hubungan diplomatik juga terjadi antara Indonesia dan Nepal sejak tahun 1960 dengan berfokus pada kerjasama dalam aspek budaya dan pendidikan, salah satunya diwujudkan dengan sister city antara Bali-Khatmandu yang memiliki kemiripan budaya dan tourist interest. Sedangkan dalam aspek pendidikan, keduanya menawarkan kerjasama beasiswa dan pertukaran pelajar antar-negara. Sementara itu, hubungan Indonesia dengan Bhutan baru dibentuk pada tahun 2011 yang rencananya berfokus pada koorperasi dan kerjasama bilateral dalam jangka panjang. Terakhir, hubungan Indonesia dan Maladewa menekankan pada koorperasi dalam sektor pariwisata, perikanan dan kelautan, dan perdagangan.
Dengan demikian, sangat penting dalam memahami sejarah Asia Selatan sebagai refleksi untuk memahami sejarah Indonesia mengingat kedua benua ini berdekatan sehingga memiliki kultur yang hampir sama. Hubungan yang telah terjalin sejak masa kerajaan tradisional yang terfokus pada hubungan perdagangan India, Pakistan, Srilanka dengan Indonesia yang menjadi tonggak masuknya kepercayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Hubungan ini berlanjut dan meluas hingga negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Afganistan, Nepal, hingga Bhutan dari segi pendidikan dan kebudayaan yang terjalin pasca kemerdekaan Indonesia.