Iklan

Pertanyaan

Jelaskan pentingnya sejarah Asia Selatan sebagai sarana untuk memahami sejarah Indonesia...

Jelaskan pentingnya sejarah Asia Selatan sebagai sarana untuk memahami sejarah Indonesia...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

10

:

49

:

57

Klaim

Iklan

E. Mardiana

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

sangat penting dalam memahami sejarah Asia Selatan sebagai refleksi untuk memahami sejarah Indonesia mengingat kedua benua ini berdekatan sehingga memiliki kultur yang hampir sama. Hubungan yang telah terjalin sejak masa kerajaan tradisional yang terfokus pada hubungan perdagangan India, Pakistan, Srilanka dengan Indonesia yang menjadi tonggak masuknya kepercayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Hubungan iniberlanjut dan meluas hingga negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Afganistan, Nepal, hingga Bhutan dari segi pendidikan dan kebudayaan yang terjalin pasca kemerdekaan Indonesia.

sangat penting dalam memahami sejarah Asia Selatan sebagai refleksi untuk memahami sejarah Indonesia mengingat kedua benua ini berdekatan sehingga memiliki kultur yang hampir sama. Hubungan yang telah terjalin sejak masa kerajaan tradisional yang terfokus pada hubungan perdagangan India, Pakistan, Srilanka dengan Indonesia yang menjadi tonggak masuknya kepercayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Hubungan ini berlanjut dan meluas hingga negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Afganistan, Nepal, hingga Bhutan dari segi pendidikan dan kebudayaan yang terjalin pasca kemerdekaan Indonesia.

Pembahasan

Asia Selatan berbatasan langsung dengan Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia. Hubungan Indonesia dengan negara Asia Selatan telah terjadi sejak masa kerajaan tradisional dimana animisme dinamisme masih sangat kental. Negara Asia Selatan seperti India sebagai pusat Hindu-Buddha dunia menjalin hubungan dagang yang baik dengan Indonesia pada masa kerajaan tradisional tersebut, sehingga pengaruh Hindu-Buddha dapat dengan mudah menyebar ke Indonesia berakulturasi dengan kebudayaan lokal. Berbagai kebudayaan India seperti penggunaan Huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta, sistem kepercayaan, stratifikasi sosial, dan budaya tumbuh subur pada masa itu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami sejarah Asia Selatan sebagai refleksi Sejarah Indonesia yang berabad-abad lalu berjaya di tengah kerajaan tradisional. Selain ituhubungan dagang Indonesia dan negara-negara di Asia Selatandapat dilihat melalui ekspor-impor komoditi seperti karet, minyak, hingga rempah-rempah yang dilakukan oleh negara India, Pakistan, dan Srilanka. Selain pada masa kerajaan tradisional hubungan Asia Selatan dengan Indonesia juga terjadi pasca kemerdekaan. Hal ini dapatdapat dilihat darisektor budaya, seperti Afghanistan yang sama-sama negara mayoritas Muslim yang pada dasarnya telah menjalin hubungan selama 62 tahun dengan Indonesia. Hubungan Indonesia dengan Afghanistan berfokus pada pembangunan perdamaian dan rekonsiliasi serta peningkatan kapasitas pelayanan masyarakat, salah satunya melalui rencana pembangunan Islamic Center (IIC) di Kabul yang ditujukan untuk religious, health, and education center. Hubungan diplomatik juga terjadi antara Indonesia dan Nepalsejak tahun 1960 dengan berfokus pada kerjasama dalam aspek budaya dan pendidikan, salah satunya diwujudkan dengan sister city antara Bali-Khatmandu yang memiliki kemiripan budaya dan tourist interest. Sedangkan dalam aspek pendidikan, keduanya menawarkan kerjasama beasiswa dan pertukaran pelajar antar-negara.Sementara itu, hubungan Indonesia dengan Bhutan baru dibentuk pada tahun 2011 yang rencananya berfokus pada koorperasi dan kerjasama bilateral dalam jangka panjang. Terakhir, hubungan Indonesia dan Maladewa menekankan pada koorperasi dalam sektor pariwisata, perikanan dan kelautan, dan perdagangan. Dengan demikian, sangat penting dalam memahami sejarah Asia Selatan sebagai refleksi untuk memahami sejarah Indonesia mengingat kedua benua ini berdekatan sehingga memiliki kultur yang hampir sama. Hubungan yang telah terjalin sejak masa kerajaan tradisional yang terfokus pada hubungan perdagangan India, Pakistan, Srilanka dengan Indonesia yang menjadi tonggak masuknya kepercayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Hubungan iniberlanjut dan meluas hingga negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Afganistan, Nepal, hingga Bhutan dari segi pendidikan dan kebudayaan yang terjalin pasca kemerdekaan Indonesia.

Asia Selatan berbatasan langsung dengan Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia. Hubungan Indonesia dengan negara Asia Selatan telah terjadi sejak masa kerajaan tradisional dimana animisme dinamisme masih sangat kental. Negara Asia Selatan seperti India sebagai pusat Hindu-Buddha dunia menjalin hubungan dagang yang baik dengan Indonesia pada masa kerajaan tradisional tersebut, sehingga pengaruh Hindu-Buddha dapat dengan mudah menyebar ke Indonesia berakulturasi dengan kebudayaan lokal. Berbagai kebudayaan India seperti penggunaan Huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta, sistem kepercayaan, stratifikasi sosial, dan budaya tumbuh subur pada masa itu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami sejarah Asia Selatan sebagai refleksi Sejarah Indonesia yang berabad-abad lalu berjaya di tengah kerajaan tradisional. Selain itu hubungan dagang Indonesia dan negara-negara di Asia Selatan dapat dilihat melalui ekspor-impor komoditi seperti karet, minyak, hingga rempah-rempah yang dilakukan oleh negara India, Pakistan, dan Srilanka.
Selain pada masa kerajaan tradisional hubungan Asia Selatan dengan Indonesia juga terjadi pasca kemerdekaan. Hal ini dapat dapat dilihat dari sektor budaya, seperti Afghanistan yang sama-sama negara mayoritas Muslim yang pada dasarnya telah menjalin hubungan selama 62 tahun dengan Indonesia. Hubungan Indonesia dengan Afghanistan berfokus pada pembangunan perdamaian dan rekonsiliasi serta peningkatan kapasitas pelayanan masyarakat, salah satunya melalui rencana pembangunan Islamic Center (IIC) di Kabul yang ditujukan untuk religious, health, and education center.
Hubungan diplomatik juga terjadi antara Indonesia dan Nepal sejak tahun 1960 dengan berfokus pada kerjasama dalam aspek budaya dan pendidikan, salah satunya diwujudkan dengan sister city antara Bali-Khatmandu yang memiliki kemiripan budaya dan tourist interest. Sedangkan dalam aspek pendidikan, keduanya menawarkan kerjasama beasiswa dan pertukaran pelajar antar-negara. Sementara itu, hubungan Indonesia dengan Bhutan baru dibentuk pada tahun 2011 yang rencananya berfokus pada koorperasi dan kerjasama bilateral dalam jangka panjang. Terakhir, hubungan Indonesia dan Maladewa menekankan pada koorperasi dalam sektor pariwisata, perikanan dan kelautan, dan perdagangan. 

Dengan demikian, sangat penting dalam memahami sejarah Asia Selatan sebagai refleksi untuk memahami sejarah Indonesia mengingat kedua benua ini berdekatan sehingga memiliki kultur yang hampir sama. Hubungan yang telah terjalin sejak masa kerajaan tradisional yang terfokus pada hubungan perdagangan India, Pakistan, Srilanka dengan Indonesia yang menjadi tonggak masuknya kepercayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Hubungan ini berlanjut dan meluas hingga negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Afganistan, Nepal, hingga Bhutan dari segi pendidikan dan kebudayaan yang terjalin pasca kemerdekaan Indonesia.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Pertanyaan serupa

Jelaskan tentang makna akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam!

1

4.3

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia