Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah pantun tersebut mengandung pesan berupa nasihat untuk tidak memamerkan suatu pencapaian kepada banyak orang karena merupakan tabiat yang buruk; dan mengandung pesan kalau berada di suatu daerah, hendaklah menghormati adat dan kebiasaan di daerah tersebut.
Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama Indonesia (Melayu) yang terdiri dari empat baris tiap baitnya dan bersajak a-b-a-b.
Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut.
- Setiap bait terdiri dari empat baris.
- Jumlah suku kata dalam setiap baris adalah 8-12 suku kata.
- Baris pertama dan baris kedua disebut sampiran.
- Baris ketiga dan baris keempat disebut isi. Dalam baris ini mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
- Pantun bersajak a-b-a-b.
Cara mengetahui maksud isi pantun adalah sebagai berikut.
- Membaca baris ketiga dan baris keempat yang merupakan isi pantun. Dalam baris ini mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
- Memahami isi pantun, memaknai kata-kata yang ada dalam baris ketiga dan baris keempat.
- Menyimpulkan maksud atau pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Pantun 1
....
....
Jangan diikuti tabiat ayam,
Bertelur sebiji riuh sekampung.
Pantun 1 mengandung maksud untuk tidak meniru perilaku ayam yang memamerkan prestasi yang baru dilakukan kepada banyak orang.
Pantun 2
....
....
Jika berada di rantau orang,
Baik-baik membawa diri.
Pantun 2 mengandung maksud kalau berada di suatu daerah, hormatilah adat dan kebiasaan di daerah tersebut.
Dengan demikian, pantun 1 mengandung pesan agar jangan suka memamerkan dan membesar-besarkan suatu pencapaian karena itu merupakan tabiat yang buruk. Pantun 2 mengandung pesan untuk tidak lupa menghormati adat dan kebiasaan jika kita berada di suatu daerah atau tempat tertentu.