Latah atau yang disebut sebagai hyperekplexia merupakan suatu gangguan neurologis yang ditandai dengan respon terkejut yang berlebihan. Saat seseorang terkejut maka akan timbul suatu refleks. Setiap refleks yang terjadi terdapat dua fungsi saraf yang berbeda yang bekerja, yaitu saraf yang menstimulasi gerakan tertentu dan saraf yang menghambat gerakan tersebut agar tidak berlebihan.
Pada orang normal, saat terkejut maka akan muncul suatu gerakan refleks, namun tidak berlebihan karena adanya fungsi saraf penghambat, sedangkan pada orang yang mengalami latah, terjadi gangguan pada sistem saraf penghambat sehingga terjadi respon yang berlebihan saat terkejut.
Dalam menjalankan fungsinya, sistem saraf diperantarai oleh berbagai neurotransmiter yang akan menyampaikan sinyal dari satu saraf ke saraf yang lain. Neurotransmiter ini yang menentukan respon yang akan dikeluarkan dari sel saraf, apakah respon stimulasi atau respon penghambatan. Pada orang latah, terdapat gangguan neurotransmiter penghambatan, yaitu neurotransmiter glycin. Gangguan pada reseptor glycin tersebut menyebabkan glycin tidak dapat bekerja pada sistem saraf, sehingga efek menghambat pada saraf tidak terjadi yang menyebabkan efek stimulasi yang berlebihan dan memunculkan respon yang berlebihan saat seseorang melakukan gerak refleks, ditandai dengan pengulangan kata-kata atau bahkan gerakan.
Latah dapat pula diakibatkan oleh kelainan genetik, namun tidak semua orang latah memiliki gangguan genetik. Latah juga dapat dialami oleh seseorang akibat peniruan.