Akhir dari Perang Jawa adalah melemahnya perlawanan Diponegoro karena Belanda menerapkan taktik Benteng Stelsel, sehingga perang dimenangkan oleh Belanda dengan Pangeran Diponegoro yang berhasil ditahan dan diasingkan.
Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Dalam Perang Jawa terjadi beberapa penyebab melemahnya perlawanan Diponegoro, yaitu taktik Benteng Stelsel dan perbedaan pandangan dengan Sentot Alibasyah salah satu panglima perang Diponegoro.
Taktik Benteng Stelsel diterapkan dalam bentuk patroli-patroli serangan secara·teratur dan terus menerus untuk memaksa lawan ke suatu daerah yang dikehendaki hal tersebut menyempitkan ruang gerak pasukan Diponegoro.
Sentot Alibasyah Prawirodirjo merupakan anak dari Ronggo Prawirodirjo, seorang Bupati Maospati yang wafat karena memberontak pada masa kerja paksa Gubernur Jendral Deandells. Sentot berbeda pandangan dengan pangeran Diponegoro soal penerapan pajak di wilayah yang mendukung perlawanan terhadap Belanda. Akhirnya, Sentot mengalami kekalahan dan memilih menyerah pada 16 Oktober 1829.
Perang Jawa baru benar-benar berakhir pada pada 28 Maret 1830 dengan ditangkapnya Pangeran Diponegoro melalui jebakan pertemuan pasca Idul-Fitri. Kemudian, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado dan meninggal di Makassar pada tanggal 8 Januari 1855.