Perbedaan antara konsep evolusi menurut Lamarck dan menurut Darwin.
Lamarck menggunakan konsep "use and disuse", artinya organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan organ yang jarang digunakan akan menyusut. Menurut Lamarck, perubahan/ modifikasi yang diperoleh suatu organisme sepanjang hidupnya dapat diwariskan ke keturunannya.
Misalnya, jerapah yang memiliki leher pendek terus menggunakan lehernya untuk menggapai makanan, sehingga semakin lama menjadi berleher panjang, dan kemudian keturunannya memiliki leher panjang.
Sedangkan Darwin menggunakan konsep "struggle for existence", dimana evolusi melalui beberapa tahapan, yaitu:
- anggota populasi bervariasi
- populasi cenderung bereproduksi lebih banyak daripada daya dukung lingkungannya (konsep ini terinsipirasi oleh pendapat Malthus tentang deret hitung dan deret ukur)
- individu yang memiliki karakter terwariskan yang cocok dengan lingkungan dapat survive dan bereproduksi (konsep seleksi alam)
- Sehingga pada akhirnya, populasi akan berubah berisi individu-individu yang cocok dengan lingkungan saja (individu adaptif).
Menurut Darwin, pada suatu populasi awalnya terdapat jerapah berleher pendek dan berleher panjang. Hanya jerapah berleher panjang yang mampu menggapai daun di pepohonan tinggi. Sehingga, jerapah berleher panjang survive, dan mewariskan sifat leher panjangnya ke keturunannya. Menurut konsep evolusi Darwin, adaptasi adalah semua karakter terwariskan yang dapat membuat makhluk hidup survive dan bereproduksi yang merupakan hasil dari seleksi alam.