Jadi, FeCO3 terdiri atas kation Fe2+ dan anion CO32− dengan nama tradisional fero karbonat (bahasa Indonesia) atau ferrous carbonate (English name), dan nama sistematik besi(II) karbonat (bahasa Indonesia) atau iron(II) carbonate (English name).
Senyawa ionik tersusun atas kation dan anion. Kation adalah ion bermuatan positif, umumnya berupa unsur logam, dan ion hidrogen H+. Sementara anion adalah ion bermuatan negatif, umumnya berupa unsur non logam.
Kation dari logam golongan IA dan IIA mempunyai biloks atau muatan sesuai golongannya. Sedangkan kation dari logam transisi punya beberapa biloks, maka untuk menentukan muatan kation dari logam transisi, dilihat dari anion yang diikatnya.
Kation dan anion terbagi atas ion monoatomik dan poliatomik. Kation dan anion monoatomik ialah ion yang terdiri dari satu unsur, sedangkan kation dan anion poliatomik adalah ion yang terdiri dari 2 atau lebih unsur.
FeCO3 terdiri atas kation logam transisi (besi, Fe) dan anion poliatomik CO32− (karbonat). Biloks Fe dalam senyawa ini adalah:
Biloks Fe+muatan CO32−=0Biloks Fe+(−2)=0Biloks Fe=+2
Senyawa ionik dengan kation dari logam golongan transisi mempunyai tata nama sistematik:
Kation + (biloks logam dalam romawi) + Anion
Sedangkan tata nama tradisionalnya adalah:
Kation + Anion
Ion Fe2+ mempunyai nama tradisional ion fero. Maka, senyawa FeCO3 mempunyai nama tradisional fero karbonat (bahasa Indonesia) atau ferrous carbonate (English name), sementara nama sistematik FeCO3 adalah besi(II) karbonat (bahasa Indonesia) atau iron(II) carbonate (English name).
FeCO3 terdiri atas kation Fe2+ dan anion CO32− dengan nama tradisional fero karbonat (bahasa Indonesia) atau ferrous carbonate (English name), dan nama sistematik besi(II) karbonat (bahasa Indonesia) atau iron(II) carbonate (English name).