Iklan
Iklan
Pertanyaan
Cermati kutipan esai novel berikut!
Barangkali ada benarnya STA menyebut Belenggu karya Armiin Pane sebagai "romantika gelap gulita", sebab membaca Belenggu mungkin dapat melemparkan pembaca pada kondisi kekosongan jiwa yang labil. Namun, realitas Tono, Tini, Yah itu memang beranjak dari realitas factual, seperti kata Jassin, betapa pun hendak masyarakat mengelakkannya. Tidak berlaku hanya pada masa-masa itu saja, saya kira, bersepakat dengan satrawan Radhar Panca Dahana (2008), saat mengatakan "roman Belenggu" menyodorkan realitas manusia Indonesia yang sebenarnya dibelenggu oleh dirinya sendiri, kita masih mudah menyaksikannya di sekitar kita, jiwa yang sempit, pikiran yang kerdil, imajinasi yang pendek. Hingga zaman berlari kencang seperti sekarang ini, belenggu "Tono-Tini-Yah" itu ternyata masih ada, belum lerai juga bila bukan kian sengit dan kuat keberadaannya, sebab makin tampak samar dan wajar semua belenggu itu kini kita dapati.
Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah....
Belenggu berisikan kehidupan seorang dokter yang tergoda oleh seorang wanita lain sesuai dengan kehidupan.
Belenggu berisikan realitas kehidupan manusia Indonesia yang berjiwa sempit dan berpikiran kerdil.
Penokohan yang kuat dan menarik yang diperankan Tono, Tini, dan Yah dalam Roman Belenggu.
Latar dan kondisi yang diungkapkan dalam roman Belenggu karya Armijn Pane kurang sesuai dengan kehidupan.
Penokohan roman Belenggu karya Armijn Pane yang diungkapkan pengarang samar dan tidak wajar.
Iklan
A. ACFREELANCE
Master Teacher
367
4.1 (6 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia