Iklan
Iklan
Pertanyaan
Godam terus saja diam malah ketika Uncu Limah itu pergi, ia tak berkata apa-apa. Rupa-rupanya, Acin pun ingin ikut pada pembicaraan Uncu Limah dengan emaknya tadi pagi selagi ia sedang disuapi emaknya. Tiba-tiba, katanya, "Emak.. Pak Duano baik, Acin tak lagi benci kepadanya. Akan tetapi, ia sekarang mau pergi. Acin ingin berjumpa dengannya. Boleh Mak?" "Tidak. Biarkan ia pergi. Dulu pun dia datang seorang diri ke kampung ini. Berangkat pun seorang diri," kata Godam.
Acin hanya diam mendengar larangan ibunya. Ditangkupkannya kepalanya ke ribaan Godam.
(Kemarau, A.A.Navis)
Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan tersebut adalah ...
Sebuah pelajaran berharga tentang dendam justru muncul melalui tokoh yang masih muda.
Dengan munculnya tokoh tambahan Acin, akhir cerita novel ini menjadi bercabang-cabang dan mengaburkan jalan cerita yang sebenarnya.
Tokoh tambahan Acin dalam cerita ini rupanya tidak dipertimbangkan benar oleh penulis sehingga terkesan penampilan tokoh yang serta-merta.
Acin dalam novel ini adalah sosok tokoh tambahan yang dari sisi umur karakternya kurang relevan dengan jalan pemikirannya.
Sultan Duano dalam kutipan novel ini tampil sebagai sosok yang kebingungan menghadapi berbagai problema kehidupan.
Iklan
N. Juliana
Master Teacher
1rb+
5.0 (2 rating)
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia