Erupsi Gunung Tambora tahun 1815 telah memicu kenaikan suhu udara di muka bumi SEBAB erupsi gunung api menghasilkan debu dan partikel vulkanik ke lapisan atmosfer dan menghalangi cahaya matahari. (SIMAK 2018)

Pembahasan

Erupsi Tambora pada 1815 merupakan letusan tipe plinian. Letusan ini merupakan tipe letusan eksplosif paling menghancurkan. Letusan ini disebabkan oleh tekanan gas yang tinggi dan dapur magma yang sangat dalam. Letusan Tambora menyebabkan lontaran batuan piroklastik sangat jauh dari lokasi letusan dan bahkan aliran material vulkanik yang dikeluarkan bisa memicu tsunami setinggi 4 meter saat terlontar ke laut. Lebih parah lagi, abu yang dikeluarkan tersebar sampai sejauh 1.300 km dan menutupi langit di hampir seluruh belahan dunia. Abu ini menghalangi cahaya matahari dan berdampak pada menurunnya suhu bumi hingga mencapai 0,4-0,7 derajat celcius. Saat itu, Bumi seakan mengalami perubahan iklim sampai hampir tiga tahun. Fenomena ini berdampak serius pada penurunan produksi pangan. Tak adanya sinar matahari berarti tak ada juga fotosintesis. Tanaman-tanaman mati dan hewan pun mati karena tak ada makanan. Bagaimana dengan manusia? Banyak yang mati. Jika kematian langsung akibat letusan diprediksi mencapai 10.000 jiwa, kematian yang terjadi karena kelangkaan pangan, penurunan suhu, dan munculnya wabah penyakit diprediksi mencapai delapan kalinya (80.000 jiwa). Jadi pernyataan pertama salah dan pernyataan kedua benar. Sehingga, pilihan jawaban yang tepat yaitu D.