Doping merupakan zat kimia buatan yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot dan tulang. Penggunaan doping dapat meningkatkan kinerja tubuh. Pada beberapa kasus, doping sering digunakan oleh para atlet untuk meningkatkan prestasi. Jika ingin menjadi atlet, apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan prestasi? Apakah penggunaan doping oleh para atlet merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan prestasi?

Pembahasan

Agar menjadi atlet yang berprestasi: 1. Memiliki Bakat dan Kemauan yang Kuat Memiliki bakat dalam bidang olahraga sangat penting. Apakah anak kita berbakat pada olahraga tertentu, harus didalami. Selain itu anak juga harus dilihat kemauan untuk berprestasi pada olahraga tertentu, bukan karena keinginan orangtua. Dua hal itu harus diseimbangkan. Kalau tidak, akan sulit menjadi sesukses itu. 2. Tekun Latihan Juara dunia bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992, Susi Susanti menyatakan, dia tekun latihan. Dia sekolah dari pagi hingga pukul 13.00. Kemudian pukul 15.00 dia latihan bulu tangkis hingga pukul 19.00. Meski tekun latihan, Susi juga tetap harus belajar dan istirahat. 3. Disiplin Disiplin merupakan kunci agar sukses. Misalnya disiplin datang tepat waktu saat latihan. Bisa juga disiplin untuk konsisten datang latihan. Karena itu anak perlu dijaga kesehatannya agar latihan tetap terjaga. 4. Fokus Sebagai orang tua, kita harus membantu anak agar fokus latihan dengan cara yang mengasyikkan. Salah satu caranya yakni dengan memvisualisasikannya. Anak bisa diajarkan membayangkan medali yang akan diraihnya ketika mengikuti beberapa pertandingan. Dengan memvisualisasikannya, dapat membantu anak tetap fokus pada apa yang ingin dia capai. 5. Sehat dan Bahagia Menjadi atlet sukses harus sehat dan bahagia. Kesehatan sangat penting agar bisa menjadi juara dunia. Karena itu anak perlu diberi makanan yang bergizi. Jangan lupa membuat anak-anak bahagia. Penggunaan dopping merupakan cara yang salah untuk meraih prestasi. Karena akibat penggunaan dopping adalah : 1. darah mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya pembuluh darah di otak). 2.kejang otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal dan jantung. 3.sulit bernapas, mual, konsentrasi yang hilang, dan mungkin menimbulkan adiksi atau ketagihan Secara tegas di dalam UU. No.3 tahun 2005 tentang sistem Keolahrgaan Nasional. Dalam pasal 1 angka 22 disebutkan : “doping adalah penggunaan zat dan metode terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga​​​​​​"