Kerajaan Tarumanegara berkembang kira-kira bersamaan dengan kerajaan Kutai pada abad V M, dan berlokasi di Jawa Barat. Hal ini diperkuat dengan berita Tiongkok yang menyebut kerajaan To-Lo-Mo (Tarumanegara) mengirimkan utusan ke Tiongkok pada tahun 528, 538, 665 dan 666 M untuk sebuah kunjungan persahabatan yang didasari hubungan dagang. Kata Taruma sendiri berasal dari kata tarum yang berarti nila. Sampai sekarang, nama ini masih dapat kita jumpai sebagai nama sungai yaitu Sungai Citarum. Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya saat dipimpin oleh Raja Purnawarman. Dalam sejarah kerajaan Tarumanegara tertulis, kemasyuran kerajaan ini diabadikan dalam Prasasti zaman Purnawarman mengenai dibangunnya pelabuhan dan beberapa sungai sebagai sarana perekonomian. Pada masa pemerintahan Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara juga memperluas kekuasaan dengan menaklukkan raja-raja kecil di Jawa Barat. Selain itu, pemerintahan di masa Purnawarman sangat memperhatikan pemeliharaan aliran sungai. Seperti pada tahun 410 Masehi, Raja Purnawarman memperbaiki Kali Gangga hingga Sungai Cisuba yang terletak di daerah Cirebon. Selain itu, di tahun 334 Saka atau 421 Masehi, Purnawarman memperindah daerah aliran Sungai Cupu yang mengalir hingga istana raja.
Bahkan di tahun 335 Saka atau 413 Masehi, Purnawarman memerintahkan membangun Sungai Sarasah atau Sungai Manuk Rawa atau sekarang lebih dikenal dengan Sungai Cimanuk. Ia juga memperbaiki alur Sungai Gomati dan Sungai Candrabaga, yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Rajadirajaguru, kakeknya di tahun 339 Saka atau 417 Masehi. Sungai Gomati dan Sungai Candrabaga sendiri menurut para ahli, dikenal sebagai Sungai Bekasi sekarang. Terakhir, pada tahun 341 Saka atau 419 Masehi, ia juga memerintahkan untuk memperdalam Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di wilayah Kerajaan Tarumanegara. Ternyata perhatian Raja Purnawarman terhadap sungai-sungai ini membawa dampak positif. Di antaranya, keberadaan sungai-sungai ini dapat memperteguh daerah-daerah yang dibangun sebagai daerah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah B.