Tokoh-tokoh yang menggunakan strategi kooperatif dalam melakukan perlawanan terhadap Jepang adalah Ir. Sukarno, M.Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut:
Pada awalnya, respon sebagian besar rakyat Indonesia menyambut baik kedatangan Jepang. Jepang dianggap sebagai saudara tua yang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Namun lambat laun, semakin terlihat bahwa Jepang hanya memanfaatkan indonesia untuk kepentingan perang dan pengembangan industri Jepang. Maka, para tokoh pergerakan nasional mulai melakukan perlawanan terhdap Jepang. Terdapat tiga cara yang dilakukan para tokoh bangsa untuk melawan dan merebut kemerdekaan dari Jepang, yaitu dengan cara kooperatif, gerakan bawah tanah, dan perlawanan bersenjata.
Perjuangan kooperatif dilakukan oleh tokoh-tokoh nasionalis yang duduk di lembaga-lembaga penting bentukan Jepang, misalnya organisasi PUTERA. Dalam cara kooperatif, para tokoh nasionalis memanfaatkan organisasi buatan Jepang untuk membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Tokoh nasionalis tersebut adalah Empat Serangkai yang terdiri dari Ir. Sukarno, M.Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Mereka menggunakan organisasi PUTERA untuk membangun dan membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia yang sempat luntur akibat tekanan dari penjajah Belanda. Melalui kegiatan kegiatan rapat-rapat PUTERA dan media massa milik Jepang, para tokoh nasionalis menyebarkan semangat nasionalisme ke seluruh rakyat Indonesia.