Di tengah hiruk pikuk kehidupan masa kolonial dan keinginan untuk menikmati alam demokrasi dengan dibentuknya Volksraad muncul Radicale Concentratie di Volksraad yang disebabkan karena...

Pembahasan

Volksraad resmi dibentuk pada 16 Desember 1916. Volksraad yang dianggap pemerintah kolonial Belanda sebagai lembaga demokratis ternyata dalam praktiknya hanya merupakan dewan penasihat yang keputusannya semata-mata ditanggung oleh Belanda. Wakil-wakil yang menjadi anggota dalam Volksraad juga tidak lepas dari keganjilan. Pada tahun 1918 – 1921 bangsa Indonesia yang merupakan mayoritas hanya diwakili oleh 10 orang: 5 orang dipilih dan 5 orang diangkat. Sedangkan untuk golongan lain seperti Eropa dan Tionghoa yang merupakan minoritas wakilnya ada 9 orang dipilih dan 14 orang diangkat. Keganjilan-keganjilan tersebut mendorong munculnya Radicale Concentratie. Radicale Concentratie artinya gabungan perkumpulan yang sifatnya radikal, yang dibentuk atas prakarsa seorang sosialis Belanda bernama Cramer pada 16 November 1918. Anggotanya terdiri dari Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Insulinde , dan ISDV. Radicale Concentratie juga mengajukan tuntutan-tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda seperti : Membentuk Dewan Kerajaan, di dalamnya semua bagian Kerajaan Belanda mempunyai wakil yang jumlahnya adil. Perombakan Volksraad , sehingga menjadi dewan yang anggota-anggotanya benar-benar merupakan wakil rakyat dan memiliki wewenang membuat undang-undang. Perubahan atas Dewan Hindia yang masih ada. Penggantian kepala-kepala departemen dengan menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Hak budget , yaitu hak menentukan anggaran belanja ada pada badan pembentuk undang-undang. Perubahan sistem pemerintahan menuju ke desentralisasi, untuk tahap pertama dengan pembentukan Dewan Desa dan Dewan Kabupaten.