Vereenigde Oostindische Compagnie (Persekutuan Dagang Hindia Timur) atau lebih dikenal dengan VOC merupakan kongsi dagang yang dibentuk atas saran Prins Maurits sebagai wali negara Belanda dalam Staaten General (parlemen). VOC didirikan pada 20 Maret 1602 oleh Johan van Oldenbarnevelt. Kepemimpinannya dipegang oleh 17 orang pemegang saham (Heeren Zeventien) yang berkedudukan di Amsterdam. Tujuan pembentukannya adalah:
- Menghindari persaingan sesama pedagang Belanda.
- Memperkuat Belanda dalam persaingan dengan Bangsa Eropa lain.
- Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Keberadaan VOC tidak hanya sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik. VOC memiliki hak oktroi, yaitu monopoli perdagangan, mencetak mata uang sendiri, mengadakan perjanjian, menyatakan perang dengan negara lain, menjalankan kekuasaan kehakiman, memungut pajak, memiliki angkatan perang, dan mendirikan benteng. Pieter Both ditunjuk sebagai gubernur jenderal pertama VOC, namun kekuasaannya tidak berlangsung lama. Pada 1614 kedudukan Pieter Both digantikan oleh Gerard Reynst yang juga memerintah dalam waktu singkat. Selanjutnya, pada 1615 gubernur jenderal VOC dijabat oleh Laurents Reael. Pada tahun 1619, ia digantikan oleh Jan Pieterzoon Coen. Ia dianggap sebagai peletak dasar kolonialisme. J.P Coen berhasil menguasai wilayah-wilayah strategis dan menerapkan monopoli perdagangan VOC di wilayah yang dikuasainya. Gubernur-gubernur jenderal VOC selanjutnya meneruskan kebijakan monopoli dan penjajahan terhadap rakyat Nusantara yang telah dirintis oleh J.P Coen. Kebijakan ekstirpasi, misalnya semakin gencar dilaksanakan oleh Gubernur Jenderal Mattheus de Haan (1725-1729) dan Diederik Durven (1729-1732).
Pada 31 Desember 1799, VOC secara resmi dibubarkan dan pemerintahan VOC di Nusantara diambil alih oleh pemerintah Belanda. Ada beberapa penyebab dibubarkannya VOC, yakni sebagai berikut.
- Terjadi korupsi di semua tingkat birokrasi, dari pegawai rendah sampai pejabat tinggi.
- Sebagian pegawai VOC ikut serta dalam kegiatan perdagangan rempah-rempah demi keuntungan pribadi.
- Perdagangan gelap merajalela yang menerobos monopoli perdagangan VOC.
- Anggaran biaya untuk para pegawai sangat besar karena semakin meluasnya kekuasaan VOC.
- Biaya perang yang besar digunakan untuk menanggulangi perlawanan rakyat.
- Adanya persaingan dengan perserikatan dagang lainnya.
- Pemasukan yang kecil karena rakyat tidak mampu membeli disertai utang yang menumpuk menyulitkan VOC.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah E.