Jika dilihat dari tabel di atas, momen dipol dari HBr = 0.82 D , karena 1 D = 3.34 × C m. Jadi untuk HBr dengan momen dipol 0.82 D, perlu dikalikan dengan 3.34 × . Sehingga diperoleh hasil sebesar 2.7388 x C m.
Kemudian untuk jarak antara kedua muatannya adalah 141 pm (piko meter), karena harus dalam meter maka perlu dikonversikan ke dalam satuan meter.
1 pm = m
Maka 141 pm itu = 141 x m
Jadi besar muatan dari kedua ujung molekul tersebut adalah
q = μ / r
maka : 2.7388 x C m / 141 x m = 0.0194 x C
Ingat bahwa 1 Coulomb = 6,24 x
Maka, besar muatan pada kedua ujung ikatan diperoleh:
0.0194 x x 6,24 x = 0,121 per unit.
Sekarang bisa dihubungkan dengan konsep keeletronegatifan. Berdasarkan deret Pauling, Br memiliki nilai keelektronegatifan sebesar 2,96 sedangkan atom H sebesar 2,20. Dari data tersebut, maka atom Br memiliki nilai keelektronegatifan yang lebih tinggi dari atom H, nantinya terjadi polarisasi (pembagian elektron tidak merata), dimana atom H akan bermuatan parsial positif dengan muatannya sebesar +0,121 , sedangkan atom Br akan bermuatan parsial negatif dengan besar muatan -0,121 .