Cermati teks berikut. Tenggorokan lelaki itu tercekat. Ia merasa malu pergi ke masjid. Terlalu lama ia tidak ke sana. Maukah Allah menerima kehadirannya di masjid? Maukah orang-orang yang berada di masjid menerimanya? Apakah takkan diusir? Lagi, perutnya mual, ususnya terasa melilit-lilit seperti dibilas menggunakan mesin cuci. Kepalanya nyeri, bagai dilempari sejuta butir batu koral. Keterlaluan, batinnya. Penyakit sialan ini terus-menerus menyiksaku. Lelaki itu memijat pelipis dengan tangan kanannya. Dalam bagan alur, kutipan cerita di atas termasuk dalam bagian....

Perhatikanlah kutipan novel berikut ini. Mereka turun dari kereta Oimachi di Stasiun Jiyugaoka. Mama menggandeng Tottochan melewati pintu pemeriksaan karcis. Totto-chan yang jarang sekali naik ke...

Bacalah kutipan novel tersebut dengan saksama. Pagi itu, waktu aku masih kecil, aku duduk di bangku panjang di depan sebuah kelas. Sebatang pohon filicium tua yang rindang meneduhiku. Ayahku dud...

Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama. Malamnya aku disuruh minum jamu oleh ibu yang pahitnya minta ampun. Kata ibuku supaya aroma tubuhku wangi dan badanku bisa singset dan tidak melar. Set...

Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama. Malamnya aku disuruh minum jamu oleh ibu yang pahitnya minta ampun. Kata ibuku supaya aroma tubuhku wangi dan badanku bisa singset dan tidak melar. Set...

Perhatikanlah kutipan novel berikut ini. Mereka turun dari kereta Oimachi di Stasiun Jiyugaoka. Mama menggandeng Tottochan melewati pintu pemeriksaan karcis. Totto-chan yang jarang sekali naik ke...