Iklan

Iklan

Pertanyaan

Cermati kutipan novel berikut! Di luar keramaian pasar pagi, tepat di perempatan jalan, aku berpapasan dengan Pak Anwar, penjual kendi tanah liat, yang memiliki kios di seberang pasar ini. "Eh, Mas Pratman, dari mana?" tegurnya ramah, seperti biasa. Namun, keramahan itu memudar ketika melihat wajahku yang gelisah. Keningnya langsung berkerut. "Kenapa, Mas? Kok kelihatannya sedang panik?" Aku menoleh ke belakang. Di antara tubuh orang-orang yang berseliweran di sana, sempat kulihat dua orang yang mengawasiku itu berjalan cepat ke arahku. Pak Anwar seperti tahu apa yang terjadi. "Ada apa ini? Apa Mas sedang...dikuntit seseorang?" Aku tak bisa mengelak, selain mengangguk. "Maaf aku harus pergi, Pak," ujarku cepat. "Larilah ke dalam kiosku! Lurus saja hingga ke pintu belakang! Pintu itu langsung tembus ke arah sungai," tukasnya serius, tapi tetap wajar menjaga gerak-gerik. Aku mengangguk dan segera berlari masuk ke dalam kios. Tak lagi aku menoleh ke belakang. Dua puluh langkah kemudian, di balik pintu belakang kios ini, aku sudahbisa memasuki kampung sebelah, di mana sungai panjang terlihat. (Dikutip dari: Yudhi Herwibowo, Sang Penggesek Biola:Sebuah Roman WageRudolf Supratman, Tangerang Selatan, Imania, 2018 ) Sudut pandang dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah ....

Cermati kutipan novel berikut!

 

  1. Di luar keramaian pasar pagi, tepat di perempatan jalan, aku berpapasan dengan Pak Anwar, penjual kendi tanah liat, yang memiliki kios di seberang pasar ini.
  2. "Eh, Mas Pratman, dari mana?" tegurnya ramah, seperti biasa. Namun, keramahan itu memudar ketika melihat wajahku yang gelisah. Keningnya langsung berkerut. "Kenapa, Mas? Kok kelihatannya sedang panik?"
  3. Aku menoleh ke belakang. Di antara tubuh orang-orang yang berseliweran di sana, sempat kulihat dua orang yang mengawasiku itu berjalan cepat ke arahku.
  4. Pak Anwar seperti tahu apa yang terjadi. "Ada apa ini? Apa Mas sedang... dikuntit seseorang?"
  5. Aku tak bisa mengelak, selain mengangguk. "Maaf aku harus pergi, Pak," ujarku cepat.
  6. "Larilah ke dalam kiosku! Lurus saja hingga ke pintu belakang! Pintu itu langsung tembus ke arah sungai," tukasnya serius, tapi tetap wajar menjaga gerak-gerik.
  7. Aku mengangguk dan segera berlari masuk ke dalam kios. Tak lagi aku menoleh ke belakang. Dua puluh langkah kemudian, di balik pintu belakang kios ini, aku sudah bisa memasuki kampung sebelah, di mana sungai panjang terlihat.

(Dikutip dari: Yudhi Herwibowo, Sang Penggesek Biola:Sebuah Roman Wage Rudolf Supratman, Tangerang Selatan, Imania, 2018)


Sudut pandang dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah ....space 

  1. orang pertama pelaku utamaspace 

  2. orang pertama pelaku tambahanspace 

  3. orang ketiga pelaku utamaspace 

  4. orang ketiga pelaku tambahanspace 

  5. orang ketiga serbatahuspace 

Iklan

M. Ayu

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah pilihan D.

jawaban yang tepat adalah pilihan D.undefined

Iklan

Pembahasan

Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pnegarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Sudut pandang dapat dibedakan menjadi: Sudut pandang orang pertama, ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama aku, saya. Sudut pandang orang ketiga, ditandai dengan penggunaan kata ganti orang ketiga ia, dia, mereka. Kutipan novel sejarah di atas menggunakan kata ganti orang pertama aku. Maka, sudut pandang dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah orang pertama pelaku utama. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan D.

Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pnegarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Sudut pandang dapat dibedakan menjadi:

  • Sudut pandang orang pertama, ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama aku, saya.
  • Sudut pandang orang ketiga, ditandai dengan penggunaan kata ganti orang ketiga ia, dia, mereka.

Kutipan novel sejarah di atas menggunakan kata ganti orang pertama aku. Maka, sudut pandang dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah orang pertama pelaku utama.

Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan D.undefined

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

35

Ahmad Habib

Pembahasan sudah betul tapi pilihan opsinya tidak sesuai dengan pembahasan

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan teks berikut. Suatu siang Sendy kembali mendapatiku dan mengajakku bermain di rumahnya. Udara Jayapura terasa panas menyengat. Aku yang tak suka tidur siang ingin menyejukkan diri di l...

40

4.7

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia