Iklan
Pertanyaan
"Wajah Tuan amat murung pagi ini," sapa Anggung Selamat dengan berhati-hati. "Ada apa gerangan?" lanjutnya. Wajah sahabatnya memang amat kusut.
Muda Cik Leman tak segera menjawab. Anggung Selamat menunggu jawaban dan mencoba menerka melalui sepasang mata sahabatnya. Tetapi, Muda Cik Leman selalu melarikan pandangannya ke arah lain. Anggung Selamat pun tidak bermaksud mendesak sahabatnya menjawab pertanyaannya. la tahu sifat sahabatnya, keduanya bersahabat sejak lama. Kesenangan maupun kesedihan sering mereka hadapi bersama.
"Gadis Cik Inam bermimpi" Muda Cik Leman membuka suara.
Kalimat itu diucapkan Muda Cik Leman dengan pelan, tetapi amat mengejutkan Anggung Selamat. Seketika tumbuh parit-parit kecil di dahinya.
"Mimpi apa?" tanya Anggung Selamat penuh perhatian.
"Banyak pulau bergerak mendekati pantai Muar, kemudian ribuan tabuan datang menyerang kota. Piring makannya pecah. Dan..."
"Dan apa?"
"Banjir darah di Negeri Muar," Muda Cik Leman meneruskan seraya menatap mata Anggung Selamat.
Dikutip dari: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Buatlah ringkasan isi kutipan hikayat berikut!
Iklan
A. Rahmawati
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia
3
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia