Hasil pembangunan Orde Lama terfokus pada ketahanan negara, pada masa Orde Baru terjadi peningkatan dan perbaikan ekonomi, namun gagal karena banyaknya permasalahan politik serta ekonomi, dan pada masa Reformasi pembangunan pada awalnya terfokus pada sektor politik yang kemudian merambah sektor ekonomi dan infrastruktur.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Dalam sejarah Indonesia, bangsa ini beberapa kali melakukan pergantian periode pemerintahan atau rezim. Tiga periode utama adalah masa Orde Lama, masa Orde Baru, dan masa Reformasi. Ketiganya sama-sama memberikan hasil pembangunan yang berarti.
Pembangunan pada Orde Lama masih berkutat pada pembangunan ketahanan negara dan sedikit menyinggung pembangunan ekonomi masyarakat. Dampaknya Indonesia memiliki militer yang kuat, namun perekonomian lemah terbukti dari adanya kenaikan harga, penderitaan rakyat, dan terjadinya demonstrasi mahasiswa.
Pembangunan pada Orde Baru pada awalnya berjalan dengan baik, ketentraman dan kemakmuran rakyat tercipta dengan adanya swasembada pangan. Selain itu, pemerintah mulai melakukan pembangunan teknologi Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Kemajuan masa Orde Baru mulai mengalami penurunan diakhir pemerintahan karena KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), hutang luar negeri dan inflasi, yang mengakibatkan presiden harus mundur.
Pembangunan pada Reformasi pada awalnya terfokus pada perbaikan politik dan keamanan di Indonesia, sehingga kesejahteraan masyarakat luput dari perhatian pemerintah. Hal ini kemudian mengalami perubahan seiring pergantian kabinet. Pembangunan ekonomi mulai terlihat pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri dengan program pembangunan nasionalnya. Kemajuan ekonomi terlihat dari adanya perbaikan infrastruktur yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan dan mempermudah mobilisasi masyarakat seperti pembangunan sarana transportasi, pendidikan, dan perluasan lapangan pekerjaan.