Berikut ini yang bukan penerapan koloid dalam kehidupan adalah ...

Pembahasan

Beberapa aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari antara lain: Pengolahan air dengan kaporit dan tawas Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Kaporit atau klorin berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfekan). Penggunaan detergen sebagai pembersih Detergen dan sabun akan larut dalam air tapi tidak membentuk larutan, melainkan koloid. Molekul detergen terdiri atas bagian yang polar (disebut kepala) bersifat hidrofil (tertarik ke air), dan bagian yang nonpolar (disebut ekor) bersifat hidrofob (takut air). Daya kerja detergen adalah sebagai pengemulsi, gugus nonpolarnya akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian, kemudian mendispersikannya ke dalam air. Donat dan pizza merupakan contoh koloid Donat dan pizza memiliki adonan yang sama dengan roti. Pada bagian dalam roti terdapat pori-pori kecil, terbentuk akibat gas karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi fermentasi dengan ragi. Gas karbon dioksida (fase terdispersi) membentuk sistem koloid buih padat. Sirup obat batuk Sirup obat batuk merupakan salah satu penerapan koloid dalam bidang farmasi. Sirup obat batuk merupakan koloid yang memiliki fase terdispersi cair dengan medium pendispersinya cair. Sirup obat batuk jika ingin diminum perlu dikocok terlebih dahulu karna partikel koloid yang didiamkan terlalu lama akan mengendap, sehingga perlu dikocok agar partikel koloid nya merata keseluruh bagian dispersi. Jadi, yang bukan penerapan koloid dalam kehidupan adalah D.