Berikut adalah alasan konkret Indonesia menolak Perundingan Hooge Veluwe sebagai perjanjian internasional yang mengikat Indonesia-Belanda …

Pembahasan

Pada akhir pertemuan, dihasilkan Draf Jakarta yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebagian isi dari Draft Jakarta dapat diterima, tapi sebagiannya lagi tidak. Usulan yang diterima antara lain adalah pengakuan kekuasaan RI atas Pulau Jawa saja, sementara Pulau Sumatra sebagaimana kompromi sebelumnya tidak diakui. Draft ini akhirnya tidak disetujui secara resmi, sehingga tidak dilakukan penandatanganan. Selain itu, Belanda ternyata tidak melakukan pengakuan atas kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menolak bentuk perundingan di Hooge Veluwe sebagai perjanjian internasional dua negara.