Benda terbuat dari batu peringgalan Zaman Megalithikum atau zamanbatu besar yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat....

Pembahasan

Pada Masa Megalitikum kepercayaan terhadap keberadaan dan pengaruh arwah nenek moyang semakin berkembang. Zaman ini ditandai dengan hasil budaya berupa bangunan-bangunan pemujaan arwah nenek moyang yang berukuran besar. Pengertian Megalitikum sendiri adalah batu besar dengan mega yang berarti besar dan litikum (berasal dari lithos) yang berarti batu. Bangunan megalitik tersebar hampir seluruh Nusantara seperti Nias, Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sumbawa, Kalimantan, Toraja dan Flores dan Sumba. Bentuk bangunannya bermacam-macam salah satunya adalah Kubur Batu. Kubur batu bentuknya mirip dengan bangunan-bangunan kuburan seperti yang dapat kita lihat saat ini, umumnya tersusun dari batu yang terdiri atas dua sisi panjang dan dua sisi lebar. Sebagian besar kubur batu ditemukan terletak membujur dari arah timur ke arah barat. Menurut kontruksinya, bentuk kubur batu dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu Waruga dan Sarkofagus. Waruga adalah kubur batu yang tidak memiliki tutup, banyak ditemukan di situs Gilimanuk, Bali. Sementara di Minahasa, waruga yang ada merupakan waruga yang dikenal banyak orang. Waruga yang ada di Minahasa terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga layaknya atap rumah, sedangkan bagian bawah berbentuk kotak vertikal dengan rongga di tengahnya. Sedangkan Sarkofagus adalah sejenis kubur batu, tetapi memiliki tutup di atasnya. Biasanya, wadah dan tutupnya berukuran sama. Pada dinding muka sarkofagus, biasanya diberi ukiran manusia atau binatang yang dianggap memiliki kekuatan magis. Sarkofagus banyak ditemukan di Bali dan Bondowoso. Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah kubur batu. Untuk kubur batu yang ada tutupnya disebut sarkofagus sedangkan waruga adalah kubur batu yang tidak memiliki tutup.