Beberapa campuran larutan sebagai berikut: 100 mL larutan NH3 0,2 M dan 100 mL larutan H2SO4 0,1 M 100 mL larutan NH3 0,4 M dan 150 mL larutan HCl 0,2 M 100 mL larutan HCN 0,3 M dan 200 mL larutan KOH 0,05 M 100 mL HF 0,1 M dan 150 mL larutan NaOH 0,05 M 100 mL larutan HI 0,2 M dan 100 mL larutan KOH 0,1 M Campuran yang dapat membentuk larutan penyangga ditunjukkan oleh angka ...

campuran yang dapat membentuk larutan penyangga adalah campuran nomor 2, 3, dan 4.

Larutan penyangga (buffer) dibuat dengan 2 cara, yaitu:

1. Cara langsung: dengan mencampurkan larutan asam lemah atau basa lemah dengan garamnya
2. Cara tidak langsung: dengan mereaksikan larutan asam/basa kuat dengan asam/basa lemah berlebih. Pada cara ini, asam/basa kuat menjadi pereaksi pembatas, sehingga di akhir reaksi akan tersisa asam/basa lemah dengan garamnya.

Campuran yang membentuk buffer dapat kita cek menggunakan reaksi MRS (mula-mula, reaksi, setimbang)

1. 100 mL larutan NH₃ 0,2 M dan 100 mL larutan H₂SO₄ 0,1 M
   
     
    
    
2. 100 mL larutan NH₃ 0,4 M dan 150 mL larutan HCl 0,2 M
   
     
   
    
3. 100 mL larutan HCN 0,3 M dan 200 mL larutan KOH 0,05 M
   
      
   
    
4. 100 mL HF 0,1 M dan 150 mL larutan NaOH 0,05 M
   
       
   
    
5. 100 mL larutan HI 0,2 M dan 100 mL larutan KOH 0,1 M
   
      

Berdasarkan kelima campuran tersebut, yang hasil akhir reaksinya menyisakan campuran asam/basa lemah dan garamnya adalah campuran nomor 2, 3, dan 4.

Jadi, campuran yang dapat membentuk larutan penyangga adalah campuran nomor 2, 3, dan 4.