Iklan

Pertanyaan

Bagaimana penyelesaian pemberontakan Darul Islam ?

Bagaimana penyelesaian pemberontakan Darul Islam ?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

23

:

43

:

13

Klaim

Iklan

I. Agung

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

penyelesaian pemberontakan Darul Islam (DI) di berbagai daerah di Indonesia yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Kalimantan Selatan ditempuh dengan dua cara yakni damai dengan perjanjian atau diplomasi dan militer dengan melakukanoperasi militer pada setiap daerah sehingga pemberontakan DI/TII dapat ditumpas dan diselesaikan.

penyelesaian pemberontakan Darul Islam (DI) di berbagai daerah di Indonesia yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Kalimantan Selatan ditempuh dengan dua cara yakni damai dengan perjanjian atau diplomasi dan militer dengan melakukan operasi militer pada setiap daerah sehingga pemberontakan DI/TII dapat ditumpas dan diselesaikan.

Pembahasan

Pada 2 Syawal 1368 H bertepatan dengan 7 Agustus 1949, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirdjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia di Tasikmalaya, Jawa Barat. Gerakannya dikenal dengan namaDarul Islam/Tentara Islam Indonesia atau DII/TII. Kartosoewirdjo yang ikut dalam perang kemerdekaan kecewa atas sikap pemerintah Indonesia yang mau menerima hasil perjanjian Renville tahun 1948. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. Selain itu TNIharus ditarik mundur dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Setelah perang kemerdekaan melawan Belanda selesai, maka fokus pemerintah adalah menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah. Di Jawa Barat pemerintah menempuh jalur damai dengandengan membentuk komite yang dipimpin oleh Moh. Natsir, namun usaha tersebut gagal. Sehingga pemerintah menempuh jalur militer dengan membentukoperasi militer yang dinamakan Operasi Bharatayudha , Kartosuwiryo selaku pemimpinpun akhirnya tertangkap di Gunung Salak, Majalaya pada 4 Juni 1962. Kemudian di Jawa Tengah pemerintah melakukan operasi militer denganmembentuk pasukan khusus yang diberi nama Banteng Raiders . Penumpasan DI/TII di Sulawesi Selatan pemerintah melancarkan operasi militer dengan mengirimkan pasukan dari D e v i s i S i l i w a n g i . Penumpasan DI/TII di Aceh dilakukan dengan cara damaiatas inisiatif Kolonel Yasin dengan mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh yang berlangsung pada tanggal 17-21 Desember 1962. Dan penumpasan DI/TII di Kalimantan Selatan dapat di selesaikandengan jalan damai dan operasi militer. Tahun 1963, pasukan Ibnu Hajar dapat ditumpas, dan Ibnu Hajar dijatuhi hukuman mati. Dengan demikian, penyelesaian pemberontakan Darul Islam (DI) di berbagai daerah di Indonesia yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Kalimantan Selatan ditempuh dengan dua cara yakni damai dengan perjanjian atau diplomasi dan militer dengan melakukanoperasi militer pada setiap daerah sehingga pemberontakan DI/TII dapat ditumpas dan diselesaikan.

Pada 2 Syawal 1368 H bertepatan dengan 7 Agustus 1949, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirdjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia di Tasikmalaya, Jawa Barat. Gerakannya dikenal dengan nama Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau DII/TII. Kartosoewirdjo yang ikut dalam perang kemerdekaan kecewa atas sikap pemerintah Indonesia yang mau menerima hasil perjanjian Renville tahun 1948. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. Selain itu TNI harus ditarik mundur dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Setelah perang kemerdekaan melawan Belanda selesai, maka fokus pemerintah adalah menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah.

Di Jawa Barat pemerintah menempuh jalur damai dengan dengan membentuk komite yang dipimpin oleh Moh. Natsir, namun usaha tersebut gagal. Sehingga pemerintah menempuh jalur militer dengan membentuk operasi militer yang dinamakan Operasi Bharatayudha, Kartosuwiryo selaku pemimpinpun akhirnya tertangkap di Gunung Salak, Majalaya pada 4 Juni 1962. Kemudian di Jawa Tengah pemerintah melakukan operasi militer dengan membentuk pasukan khusus yang diberi nama Banteng RaidersPenumpasan DI/TII di Sulawesi Selatan pemerintah melancarkan operasi militer dengan mengirimkan pasukan dari Devisi Siliwangi. Penumpasan DI/TII di Aceh dilakukan dengan cara damai atas inisiatif Kolonel Yasin dengan mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh yang berlangsung pada tanggal 17-21 Desember 1962. Dan penumpasan DI/TII di Kalimantan Selatan dapat di selesaikan dengan jalan damai dan operasi militer. Tahun 1963, pasukan Ibnu Hajar dapat ditumpas, dan Ibnu Hajar dijatuhi hukuman mati.

Dengan demikian, penyelesaian pemberontakan Darul Islam (DI) di berbagai daerah di Indonesia yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Kalimantan Selatan ditempuh dengan dua cara yakni damai dengan perjanjian atau diplomasi dan militer dengan melakukan operasi militer pada setiap daerah sehingga pemberontakan DI/TII dapat ditumpas dan diselesaikan.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

10

Adnan Syah

Makasih ❤️

Ilma Tiara Utami

Sangat membantu

Iklan

Pertanyaan serupa

No Nama Pemberontakan Tokoh/ Penggerak Penyebab Upaya Penyelesaian Dampak 3. DI/TII di Jawa Tengah

7

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia