Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks berikut. Di Indonesia, ilmu sosial-humaniora dipandang sebelah mata, tidak punya otonomi keilmuan, dan hanya dijadikan alat legitimasi kebijakan negara. Maka, alih-alih memangkas jatah ilmu sosial-humaniora dari LPDP, ada baiknya pemerintah menilik terlebih dahulu situasi pendidikan humaniora dan penelitian sosial di Indonesia. Sebagaimana diuraikan oleh Samuel (2010), Dhakidac (2003), Hadiz (2016), Hadiz dan Dhakidae (2006), serta Fansuri (2015), sudah sejak lama ilmu sosial-humaniora di Indonesia berhubungan dengan kekuasaan dalam bentuk kebijakan publik. Efeknya, ilmu sosial-humaniora tidak punya otonomi keilmuan dan hanya dijadikan alat legitimasi agar kebijakan publik terlihat ilmiah. Kondisi ini semakin parah pasca-Orde Barukarena meskipun cengkeraman negara terhadap ilmu sosial-humaniora sudah jauh berkurang tetapi pasar bebas mulai mendikte perkembangan ilmu sosial-humaniora sebatas menjadi "alat ukur" yang bisa menghasilkan profit. (Disadur dari: https://tirto.id/kebijakan-lpdp-dan-nasib-ilmu-sosial ­-humaniora-kita-cCFY , diunduh 19 Februari 2019) Argumentasi penulis yang sesuai dengan isi kutipan tersebut, kecuali ...

Bacalah teks berikut.


    Di Indonesia, ilmu sosial-humaniora dipandang sebelah mata, tidak punya otonomi keilmuan, dan hanya dijadikan alat legitimasi kebijakan negara. Maka, alih-alih memangkas jatah ilmu sosial-humaniora dari LPDP, ada baiknya pemerintah menilik terlebih dahulu situasi pendidikan humaniora dan penelitian sosial di Indonesia. Sebagaimana diuraikan oleh Samuel (2010), Dhakidac (2003), Hadiz (2016), Hadiz dan Dhakidae (2006), serta Fansuri (2015), sudah sejak lama ilmu sosial-humaniora di Indonesia berhubungan dengan kekuasaan dalam bentuk kebijakan publik.

    Efeknya, ilmu sosial-humaniora tidak punya otonomi keilmuan dan hanya dijadikan alat legitimasi agar kebijakan publik terlihat ilmiah. Kondisi ini semakin parah pasca-Orde Baru karena meskipun cengkeraman negara terhadap ilmu sosial-humaniora sudah jauh berkurang tetapi pasar bebas mulai mendikte perkembangan ilmu sosial-humaniora sebatas menjadi "alat ukur" yang bisa menghasilkan profit.


(Disadur dari: https://tirto.id/kebijakan-lpdp-dan-nasib-ilmu-sosial­-humaniora-kita-cCFY, diunduh 19 Februari 2019)


Argumentasi penulis yang sesuai dengan isi kutipan tersebut, kecuali ...space 

  1. Di Indonesia, ilmu sosial-humaniora di­pandang sebelah mata dan tidak punya otonomi keilmuan.space 

  2. Sebaiknya pemerintah tidak memangkas jatah beasiswa LPDP ilmu sosial--humaniora.space 

  3. Pasar bebas mulai ritendikte perkembangan ilmu sosial-humaniora hanya untuk meraih keuntungan.space 

  4. Sudah sejak lama ilmu sosial-humaniora di Indonesia berhubungan dengan kekuasaan dalam bentuk kebijakan publik.space 

  5. lmu sosial-humaniora di Indonesia hanya dijadikan alat legitimasi kebijakan negara.space 

Iklan

N. Faizah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Suryakancana

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah B.

jawaban yang tepat adalah B.

Iklan

Pembahasan

Argumentasi penulis yang tidak sesuai dengan isi kutipan tersebut yaitu Sebaiknya pemerintah tidak memangkas jatah beasiswa LPDP ilmu sosial--humaniora. Karena dalam kutipannya berbunyi Maka, alih-alih memangkas jatah ilmu sosial-humaniora dari LPDP, ada baiknya pemerintah menilik terlebih dahulu situasi pendidikan humaniora dan penelitian sosial di Indonesia . Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

Argumentasi penulis yang tidak sesuai dengan isi kutipan tersebut yaitu Sebaiknya pemerintah tidak memangkas jatah beasiswa LPDP ilmu sosial--humaniora.space Karena dalam kutipannya berbunyi Maka, alih-alih memangkas jatah ilmu sosial-humaniora dari LPDP, ada baiknya pemerintah menilik terlebih dahulu situasi pendidikan humaniora dan penelitian sosial di Indonesia.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

53

Muhammad Gilang

Makasih ❤️

ayla sefriza

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal! Sebelum mengetahui cara mengatasi gangguan mental pada anak, kita perlu memahami terlebih dahulu tanda dan gejalanya. Pandangan yang buruk terhadap gangg...

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia