Iklan

Pertanyaan

Bacalah kedua teks berikut! Teks 1 Bu Tika: "Selamat siang, Pak." Penjual Buah: "Selamat slang. Mau beli buah apa, Bu?" Bu Tika: "Saya ingin beIi buah naga, Pak. Ada?" Penjual Buah: "Oh, ada, Silakan dipilih dahulu!" Bu Tika: "Kalau buah naga merah harganya berapa, Pak?" Penjual Buah: "Sekilonya sembilan belas ribu." Bu Tika: "Ya, mahal sekali, Pak. Biasanya hanya sepuluh ribu per kilo." Penjual Buah: "Maklum, Bu. Buahnaga bulan-bulan ini sedang tidak musim. Kaiau bulan Januarl-Februari itu harganya murah karena musimpanen buah naga." Bu Tika: "Kalau dua belas ribu bagaimana, Pak?" Penjual Buah: "Belum dapat, Bu." Bu Tika: "Bagaimana kalau lima belas ribu, Pak?" Penjual Buah: "Belum dapat, Bu. Saya rnasih rugi kaiau segitu." Bu Tika: "Begini saja, bagaimana kalau tujuh belas ribu?" Penjual Buah: "Ya sudah. Bu. Setuju. Hitung-hitung sebagai penglaris." Bu Tika: "Ini uangnya, Pak." Penjual Buah: "Iya. Bu. Ini buah naga merahnya, terima kasih." Bu Tika: "Sama-sama. Mari, Pak." Penjual Buah: "Mari, Bu. Hati-hati di jalan." Teks 2 Perundingan Permintaan Fasilitas Kesehatan di PT Prima Buana Para buruh PT Prima Buana melakukan protes meminta fastlitas kesehatan berupa di pabrik PT Prima Buana. Seteiah lama berdemonstrasi, perwakilan PT Prima Buana menerima perwakilan buruh untuk bernegosiasi. Negosiasitersebut berIangsung tertutup dan dijaga beberapa petugas pengamanan perusahaan. Wakil Buruh: "Selamat pagi, Pak." Wakil Pabrik: "Selamat pagi. Mari, silakan duduk." Wakil Buruh: "Terima kasih, Pak." Wakil Pabrik: "Saya, Reza. Perkenalkan diri Anda." Wakil Buruh: "Saya Budi, Pak. Saya wakil dari teman-teman buruh untuk bertemu dengan Anda." ( bersalaman ) Wakil Pabrik: "Saya ingin tahu, sebenarnya apa alasan para buruh melakukan aksi protes?" Wakil Buruh: "Jadi begini, Pak. Teman-teman buruh menginginkan fasilitas kesehatan yang memadai di pabrik." Wakil Pabrik: "Maksudnya? Bukannya sudah adaruang kesehatan?" Wakil Buruh: "Iya, Pak. Tapi, ruang kesehatan itu kami anggap belum memadai dan manusiawi." Wakil Pabrik: "Maksudnya?" Wakil Buruh: "Pak, kami menginginkan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, misalnya ada ruang laktasi yang dilengkapi dengan lemari pendingin, dokter yang setiap saat berjaga, dan peralatan pertolongan pertama secara lengkap. Ruang kesehatan yang ada sempit sekali dan hanya ada satu tempat tidur. Kotak obat juga hanya seadanya. Wakil Pabrik: "Wah! Itu tidak mungkin. Saat ini perusahaan mempunyai banyak beban produksi. Pengadaan fasilitas kesehatan seperti yang diminta rekan-rekan Anda memberatkan perusahaan." Wakil Buruh: "Kalau memang begitu adanya, Pak. Kami akan terus melakukan aksi protes dan mogok kerja." Wakil Pabrik: "Tidak bisa begitu." Wakil Buruh: "Apa ada solusi lain, Pak?" Wakil Pabrik: "Kita cari jalan tengahnya saja. Saya akan mengusulkan pengadaan fasilitas kesehatan berupa ruang laktasi, ruang periksa dengan perawat, dan pertolongan pertama berupa tabung oksigen sedang." Wakil Buruh: "Kira-kira kapan usul itu direalisasikan, Pak?" Wakil Pabrik: "Ini saya usulkan dulu ke direksi dan pemegang saham. Jika disetujui segera kami bangun fasilitas tersebut." Wakil Buruh: "Kalau bisa, tolong diusahakan, Pak." Wakil Pabrik: "Baiklah, akan saya coba upayakan. Sekarang, tolong kendalikan teman-teman Anda. Kembalilah bekerja." Wakil Buruh: "Balk, Pak. Terima kasih atas kebijakannya. Boleh saya keluar?" Wakil Pabrik: "Ya, silakan." Wakil Buruh: "Terima kasih, Pak. Selamat slang." Wakil Pabrik: "Selamat siang." ( keduanya bersalaman ) Setelah membaca kedua teks tersebut, kerjakan tugas-tugas berikut! Tunjukkan proses pengajuan dan penawaran dalam kedua teks tersebut!

Bacalah kedua teks berikut!


Teks 1

Bu Tika: "Selamat siang, Pak."

Penjual Buah: "Selamat slang. Mau beli buah apa, Bu?"

Bu Tika: "Saya ingin beIi buah naga, Pak. Ada?"

Penjual Buah: "Oh, ada, Silakan dipilih dahulu!"

Bu Tika: "Kalau buah naga merah harganya berapa, Pak?"

Penjual Buah: "Sekilonya sembilan belas ribu."

Bu Tika: "Ya, mahal sekali, Pak. Biasanya hanya sepuluh ribu per kilo."

Penjual Buah: "Maklum, Bu. Buah naga bulan-bulan ini sedang tidak musim. Kaiau bulan Januarl-Februari itu harganya murah karena musim panen buah naga."

Bu Tika: "Kalau dua belas ribu bagaimana, Pak?"

Penjual Buah: "Belum dapat, Bu."

Bu Tika: "Bagaimana kalau lima belas ribu, Pak?"

Penjual Buah: "Belum dapat, Bu. Saya rnasih rugi kaiau segitu."

Bu Tika: "Begini saja, bagaimana kalau tujuh belas ribu?"

Penjual Buah: "Ya sudah. Bu. Setuju. Hitung-hitung sebagai penglaris."

Bu Tika: "Ini uangnya, Pak."

Penjual Buah: "Iya. Bu. Ini buah naga merahnya, terima kasih."

Bu Tika: "Sama-sama. Mari, Pak."

Penjual Buah: "Mari, Bu. Hati-hati di jalan."


Teks 2

Perundingan Permintaan Fasilitas Kesehatan di PT Prima Buana


    Para buruh PT Prima Buana melakukan protes meminta fastlitas kesehatan berupa di pabrik PT Prima Buana. Seteiah lama berdemonstrasi, perwakilan PT Prima Buana menerima perwakilan buruh untuk bernegosiasi. Negosiasi tersebut berIangsung tertutup dan dijaga beberapa petugas pengamanan perusahaan. 

Wakil Buruh: "Selamat pagi, Pak."

Wakil Pabrik: "Selamat pagi. Mari, silakan duduk."

Wakil Buruh: "Terima kasih, Pak."

Wakil Pabrik: "Saya, Reza. Perkenalkan diri Anda."

Wakil Buruh: "Saya Budi, Pak. Saya wakil dari teman-teman buruh untuk bertemu dengan Anda." (bersalaman)

Wakil Pabrik: "Saya ingin tahu, sebenarnya apa alasan para buruh melakukan aksi protes?"

Wakil Buruh: "Jadi begini, Pak. Teman-teman buruh menginginkan fasilitas kesehatan yang memadai di pabrik."

Wakil Pabrik: "Maksudnya? Bukannya sudah ada ruang kesehatan?"

Wakil Buruh: "Iya, Pak. Tapi, ruang kesehatan itu kami anggap belum memadai dan manusiawi."

Wakil Pabrik: "Maksudnya?"

Wakil Buruh: "Pak, kami menginginkan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, misalnya ada ruang laktasi yang dilengkapi dengan lemari pendingin, dokter yang setiap saat berjaga, dan peralatan pertolongan pertama secara lengkap. Ruang kesehatan yang ada sempit sekali dan hanya ada satu tempat tidur. Kotak obat juga hanya seadanya.

Wakil Pabrik: "Wah! Itu tidak mungkin. Saat ini perusahaan mempunyai banyak beban produksi. Pengadaan fasilitas kesehatan seperti yang diminta rekan-rekan Anda memberatkan perusahaan."

Wakil Buruh: "Kalau memang begitu adanya, Pak. Kami akan terus melakukan aksi protes dan mogok kerja."

Wakil Pabrik: "Tidak bisa begitu."

Wakil Buruh: "Apa ada solusi lain, Pak?"

Wakil Pabrik: "Kita cari jalan tengahnya saja. Saya akan mengusulkan pengadaan fasilitas kesehatan berupa ruang laktasi, ruang periksa dengan perawat, dan pertolongan pertama berupa tabung oksigen sedang."

Wakil Buruh: "Kira-kira kapan usul itu direalisasikan, Pak?"

Wakil Pabrik: "Ini saya usulkan dulu ke direksi dan pemegang saham. Jika disetujui segera kami bangun fasilitas tersebut."

Wakil Buruh: "Kalau bisa, tolong diusahakan, Pak."

Wakil Pabrik: "Baiklah, akan saya coba upayakan. Sekarang, tolong kendalikan teman-teman Anda. Kembalilah bekerja."

Wakil Buruh: "Balk, Pak. Terima kasih atas kebijakannya. Boleh saya keluar?"

Wakil Pabrik: "Ya, silakan."

Wakil Buruh: "Terima kasih, Pak. Selamat slang."

Wakil Pabrik: "Selamat siang." (keduanya bersalaman)


Setelah membaca kedua teks tersebut, kerjakan tugas-tugas berikut! 

Tunjukkan proses pengajuan dan penawaran dalam kedua teks tersebut!space 

  1. ...space 

  2. ...space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

03

:

30

:

23

Iklan

H. Agustina

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Proses pengajuan pada teks 1 : Bu Tika hendak membeli buah naga dan menanyakan harga kepada penjual tersebut. Menurut penjual, harga buah naga per kilogram adalah 19 ribu rupiah. Karena dirasa mahal, Bu Tika menawarkan dengan harga 10 ribu kepada penjual. Akan tetapi, penjual merasa keberatan karena pada saat itu sedang tidak musim. Bu Tika kembali menawarkan dengan harga 12 ribu, namun penjual masih keberatan. Hal yang sama terjadi ketika Bu Tika menawarkan dengan harga 15 ribu. Negosiasi tersebut akhirnya mencapai kesepakatan di antara Bu Tika dan penjual ketika Bu Tika menawarkan dengan harga 17 ribu dan penjual buah tersebut menyepakatinya. Proses pengajuan pada teks 2 : Perwakilan buruh bernegosiasi dengan perwakilan manajemen pabrik karena buruh pabrik melakukan aksi mogok kerja karena fasilitas kesehatan belum memadai, namun pihak pabrik berkata bahwasanya merekasudah menyediakan fasilitas kesehatan. Perwakilan buruh menginginkan adanya fasilitas yang lebih lengkap dan manusiawi, seperti lemari pendingin, dokter jaga, dan peralatan pertolongan pertama lengkap. Akan tetapi, pihak perusahaan merasa keberatan karena perusahaan mempunyai beban produksi pada saat itu. Perwakilan buruh bersikukuh menginginkan fasilitas tersebut dan mengancam akan mogok kerja apabila permintaannya tidak direalisasikan. Pihak pabrik lalu mengambil jalan tengah yakni mengusulkan pengadaan fasilitas seperti ruang laktasi, ruang periksa dengan perawat, dan pertolongan pertama berupa tabung oksigen sedang kepada direksi dan pemegang saham. Negosiasi antara kedua pihak tersebut akhirnya mencapai kesepakatan.

Proses pengajuan pada teks 1:
Bu Tika hendak membeli buah naga dan menanyakan harga kepada penjual tersebut. Menurut penjual, harga buah naga per kilogram adalah 19 ribu rupiah. Karena dirasa mahal, Bu Tika menawarkan dengan harga 10 ribu kepada penjual. Akan tetapi, penjual merasa keberatan karena pada saat itu sedang tidak musim. Bu Tika kembali menawarkan dengan harga 12 ribu, namun penjual masih keberatan. Hal yang sama terjadi ketika Bu Tika menawarkan dengan harga 15 ribu. Negosiasi tersebut akhirnya mencapai kesepakatan di antara Bu Tika dan penjual ketika Bu Tika menawarkan dengan harga 17 ribu dan penjual buah tersebut menyepakatinya.


Proses pengajuan pada teks 2
Perwakilan buruh bernegosiasi dengan perwakilan manajemen pabrik karena buruh pabrik melakukan aksi mogok kerja karena fasilitas kesehatan belum memadai, namun pihak pabrik berkata bahwasanya mereka sudah menyediakan fasilitas kesehatan. Perwakilan buruh menginginkan adanya fasilitas yang lebih lengkap dan manusiawi, seperti lemari pendingin, dokter jaga, dan peralatan pertolongan pertama lengkap. Akan tetapi, pihak perusahaan merasa keberatan karena perusahaan mempunyai beban produksi pada saat itu. Perwakilan buruh bersikukuh menginginkan fasilitas tersebut dan mengancam akan mogok kerja apabila permintaannya tidak direalisasikan. Pihak pabrik lalu mengambil jalan tengah yakni mengusulkan pengadaan fasilitas seperti ruang laktasi, ruang periksa dengan perawat, dan pertolongan pertama berupa tabung oksigen sedang kepada direksi dan pemegang saham. Negosiasi antara kedua pihak tersebut akhirnya mencapai kesepakatan.undefined 

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

18

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!