Reaksi hidrolisis adalah penambahan satu molekul air ke zat kimia. Reaksi hidrolisis yang terjadi pada makromolekul umumnya dibantu oleh ion H+ (yang miskin elektron) mengikat pada gugus fungsi yang memiliki kepadatan elektron (kaya elektron).
Pada molekul amigdalin, kepadatan elektron terdapat pada gugus glikosida pada gula, gugus sianida dan gugus benzena. Namun, gugus glikosida pada gula lebih elektronegatif sehingga reaksi awal molekul air akan memecah gugus glikoksida.
Reaksi hidrolisis ke-1 di atas menggambarkan ion H+ mengikat gugus gula yang lepas (diwakilkan oleh simbol A), sedangkan ion OH− masuk ke dalam molekul sisanya.
Selanjutnya, gugus yang memiliki kepadatan elektron adalah gugus sianida dan gugus benzena. Namun, gugus benzena lebih stabil karena kepadatan elektronnya terkonjugasi, sehingga tidak mengalami reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis ke-2 di atas dari molekul H2O yaitu ion H+ akan masuk pada ikatan gugus sianida, sedangkan ion OH− akan masuk ke atom karbon.
Reaksi ke-3 bukan reaksi hidrolisis. Reaksi di atas molekul NH2 masih memiliki satu PEB sehingga menarik ion H+ dari OH− yang diikat atom karbon, membentuk molekul NH3 yang terlepas dari struktur membentuk gugus asam karboksilat (−COOH).
Ingat! Pada soal disebut reaksi hidrolisis sehingga tidak terbatas pada satu tahap karena hidrolisis bukan jenis reaksi selektif. Jika disebut hidrolisis enzimatis, proses hidrolisis hanya terjadi setahap menghasilkan C6H5CH(OH)CN (opsi B).
Jadi, jawaban yang tepat adalah opsi A.