Fertilisasi adalah proses pembuahan dimana inti sel gamet laki-laki (sperma) dengan inti sel gamet perempuan (ovum) mengalai peleburan dan menghasilkan sel baru yang disebut zigot. Fertilisasi dapat terjadi melalui senggama atau kopulasi.
Secara garis besar, proses fertilisasi dibagi menjadi empat tahapan yang diuraikan berikut ini.
1. Sel sperma masuk ke vagina
Pertama-tama, sel sperma masuk ke dalam vagina melalui proses coitus.
2. Sel Sperma dan Sel Telur Bertemu
Pada tahap ini, sel sperma yang mengalami kapasitasi kemudian akan terjadi reaksi akrosom pada sperma tersebut, reaksi akrosom ini akan memudahkan sperma menembus sel telur.
3. Sel Sperma dan Sel Telur Bersatu
Tempat bertemunya sel sperma dan sel telur ini adalah di tuba fallopi. Sel sperma melepas ekornya pada tahap ini dan sebagian sperma lain sbertugas untuk melakukan pembelahan terhadap sel telur.
4. Aktivasi
Tahap terakhir dari pembuahan adalah aktivasi atau respons sel telur terhadap sel sperma yang melakukan pembuahan. Setelah proses pembuahan selama 18 jam berhasil, sel telur yang telah dibuahi dinamakan zigot.
Proses pembuahan sel telur oleh sperma tidak pasti karena terjadi karena beberapa faktor diantaranya kelainan pada sperma seperti azoospermia, oligozoospermia dan teratozoospermia. Azoospermia merupakan tidak ada sperma pada cairan ejakulasi selama orgasme (air mani). Oligozoospermia merupakan kondisi ketika sperma dalam air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi berjumlah sedikit. Teratozoospermia merupakan kondisi dimana adanya bentuk yang tidak normal pada sperma. Selain sel sperma yang dapat bermasalah, sel telur juga dapat bermasalah seperti sel telur tidak berkembang, gagalnya ovulasi dan terdapat kista atau tumor yang menyebabkan zigot yang dibuahi tidak dapat bertahan lama di dinding endometrium.
Jadi, setiap coitus (senggama) tidak pasti akan terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.