Apa usaha yang dilakukan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia ?

Pembahasan

Persiapan kemerdekaan Indonesia dimulai ketika Jepang menghadapi Perang Dunia II. Kala itu, Jepang memberikan janji kemerdekaan untuk Indonesia. Untuk menepati janjinya, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai dengan tujuan untuk menyelidiki hal penting terkait persiapakan kemerdekaan RI. Dalam menjalankan tugasnya, BPUPKI menggelar dua kali sidang yaitu pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 dan 10-17 Juli 1945. Sidang pertama membahas mengenai prumusan UUD, sedangkan sidang kedua membahas mengenai bentuk negara hingga pendidikan. Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan dan digantikan dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai . PPKI diketuai oleh Soekarnodan Moh. Hatta sebagai wakilnya. PPKI dibentuk dengan tujuan untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia. Soekarno sebagai ketua PPKI mempunyai keinginan untukmelangsungkan proklamasi tanpa adanya korban jiwa, akan tetapi golongan pemuda mendesak Soekarno agar melaksakan proklamasi tanpa campur tangan Jepang. Pada 16 Agustus, terjadilah peristiwa Rengasdengklok, Di mana para pemuda menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dan mendesak mereka untuk segera melaksanakan proklamasi. Setelah peristiwa ini, golongan tua dan muda sepakat untuk menggelar proklamasi pada 17 Agustus 1945 di Kota Jakarta. Bersama tokoh penting lainnya, Soekarno menyusun naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Pada 17 Agustus 1945, Soekarno pun membacakan naskah proklamasi yang kemudian diikuti dengan pengibaran bendera Merah Putih. Dengan demikian, usaha yang dilakukan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia adalah dengan membentuk BPUPKI dan PPKI sebagai badan yang mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kemerdekaan, kemudian menyatukan antara golongan tua dan muda dalam menggelar proklamasi dan menyusun naskah proklamasi.