Pada tahun 1944, kondisi Jepang mulai terdesak dalam Perang Asia Timur Raya. Jepang kemudian mengumumkan akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Janji kemerdekaan tersebut dilakukan Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang saat itu.
Untuk membuktikan janji kemerdekaan tersebut, pada tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada sebagai panglima tentara Jepang di Jawa mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI sendiri menjalani dua kali sidang. Sidang pertama BPUPKI untuk persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945 yang melahirkan dasar negara Pancasila. Lalu, BPUPKI menggelar sidang keduanya pada 10 Juli hingga 17 Juli 1945 dan membahas bentuk negara, rancangan UUD, hingga pendidikan. Berikut struktur organisasi BPUPKI.
Pada sidang kedua BPUPKI, kenggotaannya berubah lantaran pemerintah Jepang menambahkan enam anggota biasa dari Indonesia. Berikut anggota tambahannya.
- Abdul Kaffar.
- BKPA Suryohamijoyo.
- KH Abdul Fatah Hasan.
- Raden Asikin Natanegara.
- Mas Besar Martokusumo.
- Pangeran Mohammad Nur.
Sementara untuk organisasi PPKI dibentuk pada 7 Agustus 1945 oleh para petinggi bangsa Indonesia. Mereka mengadakan sidang setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia sebanyak tiga kali pada 8, 19, dan 22 Agustus 1945. Adapun hasil dari sidang PPKI adalah sebagai berikut.
- Sidang I, Sabtu, 18 Agustus 1945: Menentukan dasar negara dan pemimpin negara.
- Sidang II, Minggu 19 Agustus 1945: Menyusun pemerintahan pusat dan daerah.
- Sidang III, 22 Agustus 1945: Merancang lembaga tinggi kelengkapan negara.
Anggota PPKI terdiri dari 21 orang Indonesia dan jumlahnya bertambah enam orang tanpa sepengatahuan Jepang. Sebagian anggota PPKI merupakan bagian dari panitia BPUPKI yang susunan anggotanya sebagai berikut.
Dengan demikian, struktur organisasi BPUPKI terdiri dari KRT Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua dengan Raden Pandji Soeroso sebagai wakil ketua. Sedangkan struktur organisasi PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakil ketuanya Drs. Moh. Hatta dan penasehatnya adalah Mr. Achmad Soebardjo.