Iklan

Pertanyaan

Apa penyebab terjadinya wabah pes yang menyerang warga pribumi?

Apa penyebab terjadinya wabah pes yang menyerang warga pribumi?

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

00

:

02

:

48

:

33

Klaim

Iklan

L. Nikmah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

wabah pes yang menyerang pribumi di Hindia Belanda terjadi karena kegagalan panen sehingga mengharuskan pemerintah melakukan impor beras dari Myanmar yang tanpa disadari membawa kutu tikus penyebab pes. Selain itu, penyakit ini semakin mewabah karena lambatnya penanganan oleh dokter, sehingga mengharuskan mahasiswa tingkat akhir STOVIA bertanggung jawab atas penanganan pes yang dialami pribumi sebagai pengganti tugas akhir (tesis).

wabah pes yang menyerang pribumi di Hindia Belanda terjadi karena kegagalan panen sehingga mengharuskan pemerintah melakukan impor beras dari Myanmar yang tanpa disadari membawa kutu tikus penyebab pes. Selain itu, penyakit ini semakin mewabah karena lambatnya penanganan oleh dokter, sehingga mengharuskan mahasiswa tingkat akhir STOVIA bertanggung jawab atas penanganan pes yang dialami pribumi sebagai pengganti tugas akhir (tesis).

Pembahasan

Wabah pes di Hindia Belanda bermula dari gagal panen yang mendorong pemerintah mengambil keputusan untuk mengimpor beras dari Yangoon, Myanmar. Keputusan ini dibuat meskipun sudah ada peringatan tentang wabah pes yang melanda Myanmar. Akibatnya, karung beras yang juga terdapat kutu tikus didistribusi ke Indonesia melalui Surabaya dan disimpan di Kota Malang. Dalam waktu sebulan, 17 orang meninggal. Keterbatasan media komunikasi pada saat itu menghambat tersebarnya informasi tentang situasi wabah ini. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah Hindia Belanda untuk merespon wabah pada saat itu adalah penutupan akses jalan dan kereta api dari dan menuju Malang. Hingga pembongkaran rumah penduduk yang berdinding bambu untuk memberantas sarang tikus. Pengisolasian kota Malang tidak berlangsung lama dikarenakan kurangnya buruh pertanian yang berdampak pada sektor ekonomi. Akibatnya, terjadi lonjakan kasus yang semakin tinggi. Misalnya, pada tahun 1913 terdapat lonjakan kasus 5x lipat dari tahun sebelumnya sebanyak 11.000 orang. Keengganan para dokter Belanda saat itu untuk menangani wabah pes disebabkan oleh adanya ketakutan akan peristiwa Black Death. Nama dr. Cipto Mangunkusumo menjadi yang paling berpengaruh pada saat wabah pes terjadi. Beliau tanpa takut langsung menangani pasien meski tanpa alat pelindung diri (APD). Tidak hanya itu, pemerintah Hindia Belanda pun membuat kebijakan untuk meluluskan mahasiswa kedokteran tingkat akhir STOVIA yang berhasil menyembuhkan pasien penyakit pes tanpa harus menulis tesis meski dengan resiko kematian. Pada akhirnya, hanya dokter-dokter bumiputra dengan jumlah terbatas yang menangani wabah pes. Masalah lain yang harus dihadapi adalah pengucilan terhadap penderita pes oleh masyarakat. Dengan demikian, wabah pes yang menyerang pribumi di Hindia Belanda terjadi karena kegagalan panen sehingga mengharuskan pemerintah melakukan impor beras dari Myanmar yang tanpa disadari membawa kutu tikus penyebab pes. Selain itu, penyakit ini semakin mewabah karena lambatnya penanganan oleh dokter, sehingga mengharuskan mahasiswa tingkat akhir STOVIA bertanggung jawab atas penanganan pes yang dialami pribumi sebagai pengganti tugas akhir (tesis).

Wabah pes di Hindia Belanda bermula dari gagal panen yang mendorong pemerintah mengambil keputusan untuk mengimpor beras dari Yangoon, Myanmar. Keputusan ini dibuat meskipun sudah ada peringatan tentang wabah pes yang melanda Myanmar. Akibatnya, karung beras yang juga terdapat kutu tikus didistribusi ke Indonesia melalui Surabaya dan disimpan di Kota Malang. Dalam waktu sebulan, 17 orang meninggal. Keterbatasan media komunikasi pada saat itu menghambat tersebarnya informasi tentang situasi wabah ini.
Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah Hindia Belanda untuk merespon wabah pada saat itu adalah penutupan akses jalan dan kereta api dari dan menuju Malang. Hingga pembongkaran rumah penduduk yang berdinding bambu untuk memberantas sarang tikus. Pengisolasian kota Malang tidak berlangsung lama dikarenakan kurangnya buruh pertanian yang berdampak pada sektor ekonomi. Akibatnya, terjadi lonjakan kasus yang semakin tinggi. Misalnya, pada tahun 1913 terdapat lonjakan kasus 5x lipat dari tahun sebelumnya sebanyak 11.000 orang.
Keengganan para dokter Belanda saat itu untuk menangani wabah pes disebabkan oleh adanya ketakutan akan peristiwa Black Death. Nama dr. Cipto Mangunkusumo menjadi yang paling berpengaruh pada saat wabah pes terjadi. Beliau tanpa takut langsung menangani pasien meski tanpa alat pelindung diri (APD). Tidak hanya itu, pemerintah Hindia Belanda pun membuat kebijakan untuk meluluskan mahasiswa kedokteran tingkat akhir STOVIA yang berhasil menyembuhkan pasien penyakit pes tanpa harus menulis tesis meski dengan resiko kematian. Pada akhirnya, hanya dokter-dokter bumiputra dengan jumlah terbatas yang menangani wabah pes. Masalah lain yang harus dihadapi adalah pengucilan terhadap penderita pes oleh masyarakat.

Dengan demikian, wabah pes yang menyerang pribumi di Hindia Belanda terjadi karena kegagalan panen sehingga mengharuskan pemerintah melakukan impor beras dari Myanmar yang tanpa disadari membawa kutu tikus penyebab pes. Selain itu, penyakit ini semakin mewabah karena lambatnya penanganan oleh dokter, sehingga mengharuskan mahasiswa tingkat akhir STOVIA bertanggung jawab atas penanganan pes yang dialami pribumi sebagai pengganti tugas akhir (tesis).

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

ANGGUN CITRA ARIFIN PUTRI

Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti Ini yang aku cari! Makasih ❤️

Iklan

Pertanyaan serupa

Apakah terdapat hubungan wabah pes dengan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh penjajah bangsa Barat?

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia