Sifat koligatif larutan antara lain:
- penurunan tekanan uap jenuh
- penurunan titik beku
- kenaikan titik didih
Apabila ke dalam pelarut murni ditambahkan zat terlarut tidak mudah menguap, tekanan uapnya semakin turun. Hal ini disebabkan proses penguapannya terganggu, karena molekul-molekul H2O di pemukaan air terhalang untuk lepas ke udara karena berinteraksi dengan partikel-partikel zat terlarut. Akibatnya, jumlah uap air di atas permukaan air menjadi berkurang.
Jika ke dalam pelarut murni ditambahkan zat terlarut tidak mudah menguap, maka tekanan uap jenuhnya semakin menurun. Akibatnya agar dapat mendidih, mencapai keadaan tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, maka diperlukan suhu yang lebih tinggi. Sehingga terjadi kenaikan titik didih.
Proses pembekuan adalah merapatnya partikel-partikel zat cair melalui gaya tarik-menarik antarpartikel. Adanya zat terlarut akan mengakibatkan pergerakan partikel-partikel untuk merapat menjadi terhalang. Sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk dapat mendekatkan jarak antarpartikel. Dengan demikian, adanya zat terlarut pada suatu zat cair, mengakibatkan penurunan titik beku zat cair tersebut.
Dengan demikian, penambahan zat terlarut nonvolatil pada pelarut akan menyebabkan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku.