Apa hal utama yang membuat tugas Raffles dianggap kurang berhasil di P. Jawa?

Pembahasan

Thomas Stamford Raffles merupakan gubenur jenderal di Hindia Belanda yang ke-39. Ia menjabat dari tahun 1811-1816. Pada masa jabatannya, Hindia Belanda sedang dalam kekuasaan Inggris. Raffles mewakili kongsi dagang Inggris atau EIC ( East Indian Company ) yang berkedudukan di Kalikut, India. Tugas Raffles di Hindia Belanda ialah mengatur pemerintahan dan meningkatkan perdagangan serta keuangan. Realisasi dari tugas tersebut ialah diterapkannya kebijakan Sewa Tanah di Pulau Jawa. Sederhananya, sistem ini merujuk kepada para petani yang dapat menyewa dan menggarap tanah untuk diproduksi dan kemudian membayar atas tanah yang disewanya kepada pemerintah. Namun sayangnya, kebijakan ini mengalami kegagalan diantaranya sebagai berikut. Masyarakat Indonesia yang dimana pada saat itu khususnya yang berada di wilayah pedesaan belum terlalu memahami sebuah fungsi ekonomi dari penggunaan uang. Tingginya sewa atau pajak yang dibebankan kepada rakyat, sehingga banyak tanah yang tidak efektif produksinya. Belum adanya kepastian hukum yang mengatur mengenai ketentuan tanah. Waktu pemerintahan yang terbilang singkat yaitu hanyalah sehingga 5 tahun. Jadi, tugas Raffles dianggap kurang berhasil di Pulau Jawa terutama berkaitan dengan diterapkannya kebijakan Sewa Tanah. Hal tersebut karenaketidaksiapan masyarakat Jawa akan sebuah sistem baru seperti penggunaan uang, tingginya pajak, dan singkatnya pemerintahan Raffles sehingga hukum akan tanah pun belum pasti.