Iklan

Iklan

Pertanyaan

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin


Apa gunanya berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristri cantik
Kalau tidak dengan budinyaspace space

Analisislah struktur dan ciri kebahasaan pantun di pilihan ganda!

Analisislah struktur dan ciri kebahasaan pantun di pilihan ganda!space 

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap baitnya(kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b). Struktur pantun terdiri dari bait, baris, kata, suku kata, rima, sampiran dan isi. Berikut ini penjelasannya: Bait, Bait (dibaca "ba-it"), adalah banyaknya baris dalam sebuah pantun, misalnya (dua baris, empat baris, enam baris, delapan baris, dst). Baris/larik adalah kumpulan beberapa kata yang memiliki arti dan bisa membentuk sampiran atau isi dalam sebuah pantun. Kata adalah gabungan dari suku kata yang memiliki arti, meski begitu, ada kata-kata tertentu yang hanya terdiri dari satu suku kata. Suku kata adalah penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau satu embusan napas. Rima adalah pola akhiran atau huruf vocal terakhir yang ada pada pantun. Sampiran adalah bagian pantun yang terletak pada baris 1-2 yang merupakan awal dari sebuah pantun atau sampiran merupakan unsur suasana yang mengantarkan menuju isi atau maksud pantun tersebut. Isi adalah bagian pantun yang terletak pada baris tiga-empat yang merupakan isi kandungan/pokok atau tujuan dari pantun tersebut. Ciri-ciri pantunantara lain: Terdiri dari empat baris setiap baitnya. Puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik. Setiap baris terdiri dari minimal delapan kata dan maksimal 12 kata. Memiliki pola. Ciri-ciri khas pantun yang mudah dikenali adalah pola. Ada dua pola yang biasanya terdapat dalam pantun, yakni pola a-b-a-b dan a-a-a-a. Memiliki sampiran dan isi. Dalam pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan sampiran. Sampiran biasanya tidak memiliki hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud, selain untuk mengantarkan rima sajak. Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat, yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun. Tidak ada nama penulis. Pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini dikarenakan dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan. Berikut merupakan analisis struktur dan ciri kebahasaan pantun pertama: Terdiri dari satu bait dan empat baris. - baris pertama:Anak angsa mati lemas. -baris kedua: Mati lemas di air masin. -baris ketiga: Hilang bahasa karena emas. - baris keempat: Hilang budi karena miskin Baris pertama terdiri atas empat kata dan delapan suku kata, baris kedua terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris ketiga terdiri atas empat kata dan 10 suku kata, baris keempat terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi. Pantun ini menggunakan pola a-b-a-b Berikut merupakan analisis struktur dan ciri kebahasaan pantun kedua: Terdiri dari satu bait dan empat baris. -baris pertama:Apa gunanya berkain batik. -baris kedua: Kalau tidak dengan sujinya. -baris ketiga: Apa guna beristri cantik. -baris keempat: Kalau tidak dengan budinya. Baris pertama terdiri atas empat kata dan 10suku kata, baris kedua terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris ketiga terdiri atas empat kata dan sembilansuku kata, baris keempat terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi. Pantun ini menggunakan pola a-b-a-b Dengan demikian, struktur dan ciri kebahasaan pantun yang pertama adalah terdiri dari satu bait dan empat baris. Baris pertama terdiri atas empat kata dan delapan suku kata, baris kedua terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris ketiga terdiri atas empat kata dan 10 suku kata, baris keempat terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata. Pantun ini menggunakan pola a-b-a-b. Sedangkan pantun yang kedua terdiri dari satu bait dan empat baris. Baris pertama terdiri atas empat kata dan 10 suku kata, baris kedua terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris ketiga terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris keempat terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata. Pola yang digunakan juga a-b-a-b.

Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap baitnya (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).

Struktur pantun terdiri dari bait, baris, kata, suku kata, rima, sampiran dan isi. Berikut ini penjelasannya:

  • Bait, Bait (dibaca "ba-it"), adalah banyaknya baris dalam sebuah pantun, misalnya (dua baris, empat baris, enam baris, delapan baris, dst).
  • Baris/larik adalah kumpulan beberapa kata yang memiliki arti dan bisa membentuk sampiran atau isi dalam sebuah pantun.
  • Kata adalah gabungan dari suku kata yang memiliki arti, meski begitu, ada kata-kata tertentu yang hanya terdiri dari satu suku kata.
  • Suku kata adalah penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau satu embusan napas.
  • Rima adalah pola akhiran atau huruf vocal terakhir yang ada pada pantun.
  • Sampiran adalah bagian pantun yang terletak pada baris 1-2 yang merupakan awal dari sebuah pantun atau sampiran merupakan unsur suasana yang mengantarkan menuju isi atau maksud pantun tersebut.
  • Isi adalah bagian pantun yang terletak pada baris tiga-empat yang merupakan isi kandungan/pokok atau tujuan dari pantun tersebut.

Ciri-ciri pantun antara lain:

  • Terdiri dari empat baris setiap baitnya. Puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik. Setiap baris terdiri dari minimal delapan kata dan maksimal 12 kata.
  • Memiliki pola. Ciri-ciri khas pantun yang mudah dikenali adalah pola. Ada dua pola yang biasanya terdapat dalam pantun, yakni pola a-b-a-b dan a-a-a-a.
  • Memiliki sampiran dan isi. Dalam pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan sampiran. Sampiran biasanya tidak memiliki hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud, selain untuk mengantarkan rima sajak. Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat, yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.
  • Tidak ada nama penulis. Pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini dikarenakan dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan.

Berikut merupakan analisis struktur dan ciri kebahasaan pantun pertama:

  1. Terdiri dari satu bait dan empat baris.
    - baris pertama: Anak angsa mati lemas.
    - baris kedua: Mati lemas di air masin.
    - baris ketiga: Hilang bahasa karena emas.
    - baris keempat: Hilang budi karena miskin
  2. Baris pertama terdiri atas empat kata dan delapan suku kata, baris kedua terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris ketiga terdiri atas empat kata dan 10 suku kata, baris keempat terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata.
  3. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi.
  4. Pantun ini menggunakan pola a-b-a-b

Berikut merupakan analisis struktur dan ciri kebahasaan pantun kedua:

  1. Terdiri dari satu bait dan empat baris.
    - baris pertama: Apa gunanya berkain batik.
    - baris kedua: Kalau tidak dengan sujinya.
    - baris ketiga: Apa guna beristri cantik.
    - baris keempat: Kalau tidak dengan budinya.
  2. Baris pertama terdiri atas empat kata dan 10 suku kata, baris kedua terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris ketiga terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris keempat terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata.
  3. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi.
  4. Pantun ini menggunakan pola a-b-a-b

Dengan demikian, struktur dan ciri kebahasaan pantun yang pertama adalah terdiri dari satu bait dan empat baris. Baris pertama terdiri atas empat kata dan delapan suku kata, baris kedua terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris ketiga terdiri atas empat kata dan 10 suku kata, baris keempat terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata. Pantun ini menggunakan pola a-b-a-b.
Sedangkan pantun yang kedua terdiri dari satu bait dan empat baris. Baris pertama terdiri atas empat kata dan 10 suku kata, baris kedua terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris ketiga terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata, baris keempat terdiri atas empat kata dan sembilan suku kata. Pola yang digunakan juga a-b-a-b.
space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Cookie

Makasih ❤️

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bacalah pantun berikut ini, kemudian telaahlah dari unsur struktur dan kebahasaan yang digunakan! Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Bunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Maril...

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia