Iklan

Pertanyaan

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

16

:

52

:

34

Klaim

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

tokoh pahlawan pada gambar adalah Sisingamangaraja XII.

tokoh pahlawan pada gambar adalah Sisingamangaraja XII.

Pembahasan

Perlawanan rakyat terhadap Belanda di Tapanuli, Sumatra Utara dipimpin Sisingamangaraja XII. Patuan Besar Ompu Pulo Batu atau yang lebih dikenal Sisingamangaraja XII adalah raja serta pendeta terakhir masyarakat Batak di Sumatera Utara. Ia turut menjadi pejuang melawan penjajahan Belanda di Sumatera sejak 1878. Sisingamangaraja XII lahir di Bakkara, Tapanuli, pada tahun1849. Ia adalah penerus ayahnya, Sisingamangaraja XI, yang meninggal pada 1876 Mulanya, Sisingamangaradja XII tidak dilihat sebagai tokoh politik. Tetapi, saat penjajah Belanda datang ke Sumatera Utara sejak 1850-an, ia bersama Sisingamangaradja XI mulai fokus melakukan perlawanan. Sisingamangaraja XII sebagai raja Batak menolak adanya upaya penyebaran agama Kristenyang dilakukan oleh para misionaris Belanda di wilayah Batak. Hal ini disebabkan karena Sisingamangaraja khawatir kepercayaan dan tradisi animisme rakyat Batak akan terkikis oleh adanya perkembangan agama Kristen. Upaya penolakan ini dilakukan dengan cara mengusir zending (organisasi penyebar agama Kristen) yang memaksakan agama Kristen kepada rakyat Batak pada 1877. Menanggapi tindakan pengusiran ini, para misionaris pun meminta perlindungan dari pemerintah Kolonial Belanda. Sejak saat itu, perang antara rakyat Batak dan Belanda pun terjadi yang disebut Perang Batak. Pada tanggal 17 Juni 1907, Sisingamangaraja XII tewas dalam peperangan di Dairi bersama putrinya, yaituLopiandan kedua putranya, Patuan Nagari dan Patuan Anggi. Ia disergap oleh sekelompok anggota dari pasukan khusus Belanda, yakni Korps Marsose. Sisimangaraja XIImenghadapi pasukan Korps Marsose sembari memegang senjata Piso Gaja Dompak. Kopral Souhoka, pasukan Belanda, yang merupakan penembak jitu, mendaratkan tembakannya ke kepala Sisingamangaradja XII tepat di bawah telinganya. Ia kemudian dikebumikan Belanda secara militer pada 22 Juni 1907 di Silindung. Makamnya kemudian dipindahkan ke Makam Pahlawan Nasional di Soposurung, Balige pada 14 Juni 1953 yang dibangun oleh pemerintah. Berdasarkan Surat Keppres No. 590, pada 19 November 1961, Sisingamangaradja XII dikukuhkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Selain itu, nama Sisingamangaradja juga diabadikan sebagai nama jalan di seluruh kawasan Republik Indonesia. Dengan demikian, tokoh pahlawan pada gambar adalah Sisingamangaraja XII.

Perlawanan rakyat terhadap Belanda di Tapanuli, Sumatra Utara dipimpin Sisingamangaraja XII. Patuan Besar Ompu Pulo Batu atau yang lebih dikenal Sisingamangaraja XII adalah raja serta pendeta terakhir masyarakat Batak di Sumatera Utara. Ia turut menjadi pejuang melawan penjajahan Belanda di Sumatera sejak 1878. Sisingamangaraja XII lahir di Bakkara, Tapanuli, pada  tahun 1849. Ia adalah penerus ayahnya, Sisingamangaraja XI, yang meninggal pada 1876

Mulanya, Sisingamangaradja XII tidak dilihat sebagai tokoh politik. Tetapi, saat penjajah Belanda datang ke Sumatera Utara sejak 1850-an, ia bersama Sisingamangaradja XI mulai fokus melakukan perlawanan.

Sisingamangaraja XII sebagai raja Batak menolak adanya upaya penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh para misionaris Belanda di wilayah Batak. Hal ini disebabkan karena Sisingamangaraja khawatir kepercayaan dan tradisi animisme rakyat Batak akan terkikis oleh adanya perkembangan agama Kristen. Upaya penolakan ini dilakukan dengan cara mengusir zending (organisasi penyebar agama Kristen) yang memaksakan agama Kristen kepada rakyat Batak pada 1877. Menanggapi tindakan pengusiran ini, para misionaris pun meminta perlindungan dari pemerintah Kolonial Belanda. Sejak saat itu, perang antara rakyat Batak dan Belanda pun terjadi yang disebut Perang Batak.

Pada tanggal  17 Juni 1907, Sisingamangaraja XII tewas dalam peperangan di Dairi bersama putrinya, yaitu Lopian dan kedua putranya, Patuan Nagari dan Patuan Anggi. Ia disergap oleh sekelompok anggota dari pasukan khusus Belanda, yakni Korps Marsose. Sisimangaraja XII menghadapi pasukan Korps Marsose sembari memegang senjata Piso Gaja Dompak. Kopral Souhoka, pasukan Belanda, yang merupakan penembak jitu, mendaratkan tembakannya ke kepala Sisingamangaradja XII tepat di bawah telinganya. Ia kemudian dikebumikan Belanda secara militer pada 22 Juni 1907 di Silindung. Makamnya kemudian dipindahkan ke Makam Pahlawan Nasional di Soposurung, Balige pada 14 Juni 1953 yang dibangun oleh pemerintah. Berdasarkan Surat Keppres No. 590, pada 19 November 1961, Sisingamangaradja XII dikukuhkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Selain itu, nama Sisingamangaradja juga diabadikan sebagai nama jalan di seluruh kawasan Republik Indonesia.

Dengan demikian, tokoh pahlawan pada gambar adalah Sisingamangaraja XII.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan gambar berikut. Gambar tersebut adalah ilustrasiSiSingamangarajaXII,seorang pahlawan nasional yang berasal dari ...

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia