Naila Z
11 Februari 2024 13:14
Iklan
Iklan
Naila Z
11 Februari 2024 13:14
1
2
Iklan
Iklan
Nanda R
Gold
13 Februari 2024 06:27
Kawasan Selat Malaka memiliki sejarah panjang sebagai jalur perdagangan utama dan pusat pertemuan berbagai kebudayaan di Asia Tenggara. Pada abad-abad sebelumnya, terutama pada abad ke-15 dan seterusnya, beberapa kesultanan Islam bersaing untuk memperoleh pengaruh dan kontrol atas wilayah tersebut. Berikut adalah perkembangan beberapa kesultanan yang terlibat dalam persaingan di kawasan Selat Malaka:
Kesultanan Malaka:
Kesultanan Aceh:
Kesultanan Johor-Riau:
Kesultanan Siak:
Kesultanan Perak:
· 5.0 (1)
Iklan
Iklan
Raihana A
26 Juni 2024 07:03
Perkembangan Kesultanan Islam yang Berebut Pengaruh di Kawasan Selat Malaka. Selat Malaka, jalur perdagangan maritim yang strategis, menjadi magnet bagi berbagai kekuatan, termasuk kesultanan-kesultanan Islam di Asia Tenggara. Berikut ringkasan perkembangan beberapa kesultanan Islam yang berebut pengaruh di kawasan tersebut:
1. Kesultanan Malaka (1400-1511):
Didirikan oleh Parameswara (1400), berkembang menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara. Di bawah kepemimpinan Sultan Mansur Syah (1459-1488), Malaka mencapai puncak kejayaan, menguasai wilayah maritim yang luas dan menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara. Jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, mengakhiri era keemasannya.
2. Kesultanan Johor (1528-kini):
Didirikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah (1528), penerus Kesultanan Malaka setelah direbut Portugis. Berpusat di Johor Lama, kemudian pindah ke Johor Bahru. Berperang melawan Portugis untuk merebut kembali Malaka, namun tidak berhasil.Berkembang menjadi pusat perdagangan dan budaya Islam yang penting di kawasan tersebut.
3. Kesultanan Aceh (1496-1903):
Didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah (1496).Menjadi kekuatan maritim yang kuat di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1601-1636), menguasai wilayah maritim yang luas dan menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara. Berperang melawan Portugis dan Belanda untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan tersebut. Menurun kekuatannya pada abad ke-19 dan akhirnya dikuasai Belanda pada tahun 1903.
4. Kesultanan Demak (1475-1554):
Didirikan oleh Raden Patah (1475).Menjadi kesultanan Islam pertama di Jawa yang berpengaruh besar.Di bawah kepemimpinan Sultan Fatahillah (1527-1554), Demak berhasil merebut Malaka dari Portugis pada tahun 1511. Terpecah menjadi beberapa kesultanan setelah wafatnya Sultan Fatahillah, termasuk Kesultanan Pajang dan Kesultanan Mataram.
5. Kesultanan Pajang (1568-1586):
Didirikan oleh Jaka Tingkir (1568).Menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa.Terpecah menjadi dua kesultanan, yaitu Kesultanan Mataram dan Kesultanan Surabaya, setelah wafatnya Jaka Tingkir.
6. Kesultanan Mataram (1586-1755):
Didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan (1586). Berkembang menjadi kesultanan Islam terkuat di Jawa.Di bawah kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645), Mataram mencapai puncak kejayaan, menguasai hampir seluruh wilayah Jawa.Menurun kekuatannya pada abad ke-18 dan akhirnya dikuasai VOC pada abad ke-18.
• Faktor-faktor yang Mendorong Persaingan:
Perebutan wilayah dan jalur perdagangan maritim yang strategis. Penyebaran agama Islam dan pengaruh budaya. Perbedaan politik dan ideologi antar kesultanan.
• Dampak Persaingan:
Perkembangan maritim dan perdagangan di kawasan Selat Malaka. Penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pergolakan politik dan peperangan antar kesultanan.
Kesimpulan:
Persaingan antar kesultanan Islam di kawasan Selat Malaka mewarnai sejarah maritim dan politik Asia Tenggara. Perebutan pengaruh dan wilayah melahirkan dinamika yang kompleks, dengan dampak yang signifikan bagi perkembangan Islam, perdagangan, dan budaya di kawasan tersebut.
· 0.0 (0)
Yah, akses pembahasan gratismu habis
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!