Nabila N

14 Februari 2024 14:28

Iklan

Nabila N

14 Februari 2024 14:28

Pertanyaan

tuliskan berdasarkan pengetahuan kalian tentang tokoh Ki Hajar Dewantara tulislah sebuah karangan singkat berjudul seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara

tuliskan berdasarkan pengetahuan kalian tentang tokoh Ki Hajar Dewantara tulislah sebuah karangan singkat berjudul seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

06

:

17

:

55

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

15 Februari 2024 22:44

Jawaban terverifikasi

<p>Seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara</p><p>Seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara, sungguh berat tanggung jawab ini. Menjadi pelopor pendidikan bagi anak-anak Indonesia, menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan progresif. Sungguh, tekad dan semangat beliau menjadi inspirasi besar.</p><p>Aku akan terus mengusung gagasan Pendidikan Taman Siswa, sebuah konsep yang mengajarkan kehidupan melalui pendidikan. Aku akan menekankan pentingnya pendidikan untuk semua, tanpa memandang status sosial atau latar belakang ekonomi. Anak-anak Indonesia harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat.</p><p>Sebagai Ki Hajar Dewantara, aku akan mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mendukung pendidikan karakter. Aku percaya, pendidikan bukan hanya tentang menghafal fakta, tapi juga membentuk karakter yang kuat dan moral yang baik. Siswa-siswa harus belajar menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama.</p><p>Aku akan memperjuangkan hak-hak perempuan dalam mendapatkan pendidikan yang setara. Aku tidak akan membiarkan perbedaan jenis kelamin menjadi penghalang bagi mereka yang berpotensi besar untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa ini. Semua anak Indonesia, tanpa pandang gender, harus memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.</p><p>Sebagai Ki Hajar Dewantara, aku akan terus mempromosikan kebebasan berpikir dan bertindak di lingkungan pendidikan. Aku percaya, menciptakan generasi yang kreatif dan inovatif memerlukan kebebasan untuk berekspresi. Aku akan memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan didukung dalam mengejar minat dan bakatnya.</p><p>Seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara, misi ini adalah tanggung jawab suci. Aku akan bekerja tanpa kenal lelah untuk mewujudkan impian pendidikan yang merata, berkualitas, dan mampu membentuk karakter luhur bagi anak-anak Indonesia. Bersama-sama, kita akan membawa cahaya pendidikan menuju masa depan yang lebih baik.</p>

Seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara

Seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara, sungguh berat tanggung jawab ini. Menjadi pelopor pendidikan bagi anak-anak Indonesia, menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan progresif. Sungguh, tekad dan semangat beliau menjadi inspirasi besar.

Aku akan terus mengusung gagasan Pendidikan Taman Siswa, sebuah konsep yang mengajarkan kehidupan melalui pendidikan. Aku akan menekankan pentingnya pendidikan untuk semua, tanpa memandang status sosial atau latar belakang ekonomi. Anak-anak Indonesia harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat.

Sebagai Ki Hajar Dewantara, aku akan mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mendukung pendidikan karakter. Aku percaya, pendidikan bukan hanya tentang menghafal fakta, tapi juga membentuk karakter yang kuat dan moral yang baik. Siswa-siswa harus belajar menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama.

Aku akan memperjuangkan hak-hak perempuan dalam mendapatkan pendidikan yang setara. Aku tidak akan membiarkan perbedaan jenis kelamin menjadi penghalang bagi mereka yang berpotensi besar untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa ini. Semua anak Indonesia, tanpa pandang gender, harus memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.

Sebagai Ki Hajar Dewantara, aku akan terus mempromosikan kebebasan berpikir dan bertindak di lingkungan pendidikan. Aku percaya, menciptakan generasi yang kreatif dan inovatif memerlukan kebebasan untuk berekspresi. Aku akan memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan didukung dalam mengejar minat dan bakatnya.

Seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara, misi ini adalah tanggung jawab suci. Aku akan bekerja tanpa kenal lelah untuk mewujudkan impian pendidikan yang merata, berkualitas, dan mampu membentuk karakter luhur bagi anak-anak Indonesia. Bersama-sama, kita akan membawa cahaya pendidikan menuju masa depan yang lebih baik.


Iklan

Naufal Z

18 Februari 2024 08:41

Jawaban terverifikasi

<p>Seandainya Aku Adalah Ki Hajar Dewantara</p><p>&nbsp;</p><p>Seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara, aku akan terus memperjuangkan pendidikan bagi semua orang, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Aku akan mengajarkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kebebasan dalam pendidikan, serta membangun sekolah-sekolah yang inklusif dan ramah anak. Dengan semangat kemerdekaan dan keberanian, aku akan menjadi pelopor perubahan dalam sistem pendidikan, menginspirasi generasi mendatang untuk menjadi pribadi yang berpikiran terbuka, kreatif, dan berempati. Semoga setiap langkahku dapat membawa cahaya pendidikan bagi Indonesia yang lebih baik.</p><p>&nbsp;</p>

Seandainya Aku Adalah Ki Hajar Dewantara

 

Seandainya aku adalah Ki Hajar Dewantara, aku akan terus memperjuangkan pendidikan bagi semua orang, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Aku akan mengajarkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kebebasan dalam pendidikan, serta membangun sekolah-sekolah yang inklusif dan ramah anak. Dengan semangat kemerdekaan dan keberanian, aku akan menjadi pelopor perubahan dalam sistem pendidikan, menginspirasi generasi mendatang untuk menjadi pribadi yang berpikiran terbuka, kreatif, dan berempati. Semoga setiap langkahku dapat membawa cahaya pendidikan bagi Indonesia yang lebih baik.

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Ternyata ada satu berita tambahan, yang menggeser berita lainnya, judul berita itu dibuat lebih besar dari huruf lainnya, Ir. Sukarno Ditangkap! "la ditangkap lagi?" aku bergumam sambil terus membaca. Masih kuingat beberapa tahun lalu saat Ir. Sukarno ditangkap. Dia sempat dipenjara di Sukamiskin, dan kemudian membacakan pleidoinya yang terkenal, Indonesia Menggugat. "Kata Tuan, kali ini Ir. Sukarno akan dibuang ke Flores," tambah Syukur Urip. Sumber: Yudhi Herwibowo, Sang Penggesek Biola: Sebuah Roman Wage Rudolf Supratman, Tangerang Selatan, Imania, 2018 4. Alur dalam kutipan novel tersebut adalah....

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

3

5.0

Jawaban terverifikasi

Iklan