Vegi S

29 Juli 2024 07:18

Iklan

Vegi S

29 Juli 2024 07:18

Pertanyaan

tuladha tipografi ing geguritan

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

07

:

33

:

50

Klaim

10

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

29 Juli 2024 10:05

Jawaban terverifikasi

<p>Tipografi dalam geguritan (puisi Jawa) merujuk pada teknik penulisan dan pemilihan kata yang digunakan untuk mencapai efek tertentu. Beberapa aspek tipografi dalam geguritan melibatkan pola ritmik, pengulangan kata atau frasa, serta struktur yang menonjolkan keindahan bahasa. Berikut adalah beberapa contoh dan tuladha (contoh) tipografi dalam geguritan:</p><p>1. <strong>Pengulangan (Repitisi)</strong></p><p>Pengulangan kata atau frasa adalah teknik yang sering digunakan dalam geguritan untuk menekankan makna atau menciptakan ritme.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p>Copy code</p><p>Asmaradhana, asmaradhana Bunga rampai asmaradhana Duh, kepareng arum wangi Bunga rampai asmaradhana</p><p>Dalam contoh ini, pengulangan kata "asmaradhana" menonjolkan tema utama dan memberi kesan melodius.</p><p>2. <strong>Pola Ritmik</strong></p><p>Geguritan sering menggunakan pola ritmik yang teratur untuk menciptakan keindahan dan keteraturan.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p>Copy code</p><p>Sisa-sisa panggung kang rengsa Kang kawirang wonten rasa Kedhis rega kang wis kasa Yen tresna sing wis isih purna</p><p>Di sini, pola ritmik dapat dirasakan dari jumlah suku kata dan penekanan di akhir baris yang memberikan rasa ritmis.</p><p>3. <strong>Kiasan (Metafora dan Simile)</strong></p><p>Menggunakan kiasan untuk menambah kedalaman dan keindahan puisi.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p>Copy code</p><p>Kembang warni kang angling Jembar kembange ing samudra Sinawan seger krasa Kayata wulan purnama</p><p>Metafora "kembang warni kang angling" menggambarkan keindahan dengan membandingkannya dengan pemandangan bulan purnama.</p><p>4. <strong>Pemberian Makna Ganda</strong></p><p>Sering kali geguritan menyimpan makna ganda yang dapat ditafsirkan dengan berbagai cara.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p>Copy code</p><p>Mring malam kang wengi Asmaradhana kang asih Nyawang lintang pringkir Sampun purna asih</p><p>"Lintang pringkir" bisa diartikan sebagai bintang-bintang yang bersinar atau sebagai lambang harapan dan kerinduan.</p><p>5. <strong>Struktur Berirama</strong></p><p>Geguritan sering menggunakan struktur berirama dengan pola yang konsisten untuk menonjolkan estetika bahasa.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p>Copy code</p><p>Panglipur wangi kang seger Ngrembaka ing tanah sinar Lumantar dados panglipur Mring ati kang sumringah</p><p>Struktur berirama ini memberi kesan teratur dan harmonis pada pembaca.</p><p>6. <strong>Pemilihan Kata yang Memikat</strong></p><p>Pemilihan kata yang indah dan tepat untuk menciptakan gambar dan emosi.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p>Copy code</p><p>Teles ning wengi sepi Kembange sumebar pesona Kang lumantar wulang Ngilangke rasa lara</p><p>Kata-kata seperti "teles ning wengi sepi" dan "sumebar pesona" memberikan nuansa yang mendalam dan indah.</p><p>7. <strong>Keseimbangan dan Harmoni</strong></p><p>Memperhatikan keseimbangan antara baris-baris puisi untuk menciptakan harmoni visual dan musikalisasi.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p>Copy code</p><p>Kekancan kang ngupadi Cahya padhang ning jero Panglipur kang sepi Sajeroning rasa kudu</p><p>Keseimbangan antara baris-baris yang berhubungan menciptakan harmoni yang menenangkan dan teratur.</p><p>8. <strong>Rima (Rima Akhir)</strong></p><p>Penggunaan rima pada akhir baris untuk memberikan efek melodis.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p>Copy code</p><p>Ngidamake rasa tresna Saking dhuwur atine Ngrumaosi kabeh urip Panglipur jiwane</p><p>Rima pada akhir baris membantu menciptakan keindahan dan musikalisasi dalam puisi.</p>

Tipografi dalam geguritan (puisi Jawa) merujuk pada teknik penulisan dan pemilihan kata yang digunakan untuk mencapai efek tertentu. Beberapa aspek tipografi dalam geguritan melibatkan pola ritmik, pengulangan kata atau frasa, serta struktur yang menonjolkan keindahan bahasa. Berikut adalah beberapa contoh dan tuladha (contoh) tipografi dalam geguritan:

1. Pengulangan (Repitisi)

Pengulangan kata atau frasa adalah teknik yang sering digunakan dalam geguritan untuk menekankan makna atau menciptakan ritme.

Contoh:

Copy code

Asmaradhana, asmaradhana Bunga rampai asmaradhana Duh, kepareng arum wangi Bunga rampai asmaradhana

Dalam contoh ini, pengulangan kata "asmaradhana" menonjolkan tema utama dan memberi kesan melodius.

2. Pola Ritmik

Geguritan sering menggunakan pola ritmik yang teratur untuk menciptakan keindahan dan keteraturan.

Contoh:

Copy code

Sisa-sisa panggung kang rengsa Kang kawirang wonten rasa Kedhis rega kang wis kasa Yen tresna sing wis isih purna

Di sini, pola ritmik dapat dirasakan dari jumlah suku kata dan penekanan di akhir baris yang memberikan rasa ritmis.

3. Kiasan (Metafora dan Simile)

Menggunakan kiasan untuk menambah kedalaman dan keindahan puisi.

Contoh:

Copy code

Kembang warni kang angling Jembar kembange ing samudra Sinawan seger krasa Kayata wulan purnama

Metafora "kembang warni kang angling" menggambarkan keindahan dengan membandingkannya dengan pemandangan bulan purnama.

4. Pemberian Makna Ganda

Sering kali geguritan menyimpan makna ganda yang dapat ditafsirkan dengan berbagai cara.

Contoh:

Copy code

Mring malam kang wengi Asmaradhana kang asih Nyawang lintang pringkir Sampun purna asih

"Lintang pringkir" bisa diartikan sebagai bintang-bintang yang bersinar atau sebagai lambang harapan dan kerinduan.

5. Struktur Berirama

Geguritan sering menggunakan struktur berirama dengan pola yang konsisten untuk menonjolkan estetika bahasa.

Contoh:

Copy code

Panglipur wangi kang seger Ngrembaka ing tanah sinar Lumantar dados panglipur Mring ati kang sumringah

Struktur berirama ini memberi kesan teratur dan harmonis pada pembaca.

6. Pemilihan Kata yang Memikat

Pemilihan kata yang indah dan tepat untuk menciptakan gambar dan emosi.

Contoh:

Copy code

Teles ning wengi sepi Kembange sumebar pesona Kang lumantar wulang Ngilangke rasa lara

Kata-kata seperti "teles ning wengi sepi" dan "sumebar pesona" memberikan nuansa yang mendalam dan indah.

7. Keseimbangan dan Harmoni

Memperhatikan keseimbangan antara baris-baris puisi untuk menciptakan harmoni visual dan musikalisasi.

Contoh:

Copy code

Kekancan kang ngupadi Cahya padhang ning jero Panglipur kang sepi Sajeroning rasa kudu

Keseimbangan antara baris-baris yang berhubungan menciptakan harmoni yang menenangkan dan teratur.

8. Rima (Rima Akhir)

Penggunaan rima pada akhir baris untuk memberikan efek melodis.

Contoh:

Copy code

Ngidamake rasa tresna Saking dhuwur atine Ngrumaosi kabeh urip Panglipur jiwane

Rima pada akhir baris membantu menciptakan keindahan dan musikalisasi dalam puisi.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apa itu Bleep Test ?

14

3.0

Jawaban terverifikasi