Azaria T

22 Mei 2025 16:10

Iklan

Azaria T

22 Mei 2025 16:10

Pertanyaan

Tolong jawab tentang penulisan daftar Pustaka Haloo teman-teman, tolong bantu jawab yaa, tugasnya harus dikumpulkan besok, tapi aku belum terlalu paham dengan materi dan pertanyaannya, jadi tolong bantu jawab yaa... Terima kasih ^___^ ⁠⁠

Tolong jawab tentang penulisan daftar Pustaka

Haloo teman-teman, tolong bantu jawab yaa, tugasnya harus dikumpulkan besok, tapi aku belum terlalu paham dengan materi dan pertanyaannya, jadi tolong bantu jawab yaa... Terima kasih ^___^⁠⁠

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

01

:

58

:

31

Klaim

1

1


Iklan

Salman A

13 Juni 2025 01:39

A. Kutipan dan Daftar Pustaka dari Buku "Jurnalistik Televisi" Kutipan: "Berita adalah informasi hangat dan aktual yang disajikan kepada umum mengenai apa yang sedang terjadi, tentang apa yang harus dipikirkan dan bagaimana bertindak." (halaman 73) Daftar Pustaka: Badjuri, Adi. (2010). Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu. b. Daftar Pustaka dari Jurnal "Pengaruh Kepercayaan Diri dan Keterampilan Berkomunikasi terhadap Kemampuan Public Speaking Mahasiswa" Daftar Pustaka: Khoriroh, Nahar, dan Muhyadi. (2018). Pengaruh Kepercayaan Diri dan Keterampilan Berkomunikasi terhadap Kemampuan Public Speaking Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran-S1, 7(2), 128-135.


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1.Bacalah kutipan drama berikut! Abah: "Kalau cari suami harus yang jelas masa depannya, jangan seperti si Kabayan!" Iteung: "Tapi Kang Kabayan mah baik nyaah sama Iteung." Abah: "Baik? Baik apanya? Kalau memang baik pasti suka ngirim uang, paling sedikit ngirim ikan kesenangan Abah. Ikan gurame!" Ambu: "Abah teh kumaha. Apa-apa selalu saja diukur pakai uang." Tokoh Iteung pada kutipan drama tersebut akan lebih menarik jika menggunakan kostum a. celana panjang dan kaos dengan rambut panjang dibiarkan terurai b. celana panjang dan kaos dengan rambut dikepang dua c. kebaya dan celana panjang dengan rambut dibiarkan terurai d. kebaya dan kain dengan rambut di kepang dua 2.Jo : "Hey, jalan yang bener dong!" (keluar dari mobil) Yuda: (tampak terkejut dan menguasai diri) "Maaf Pak." Jo: (melotot) "Maaf, maaf!" (1) Bapak: "Sudahlah Jo, dia sudah minta maaf kok, lagi pula ayah buru- buru nanti terlambat ke kantor." (cepat menyusul keluar dari mobil) Jo : "Tidak bisa, dia harus diberi pela- jaran!" (nyaris melayangkan tinju) (2) Bapak : "Sabar Jo. (melihat kasihan pada Yuda) "Kau pergilah, Nak!" Yuda : "Terima kasih, Pak!" (3) Bapak "Hey, apa yang kau bawa, Nak?" (heran) "Kamu jual lukisan?" Yuda : "lya Pak, ini lukisan kaca." (4) Bapak: "Sungguh baru kali ini aku melihat lukisan kaca, biasanya saya di rumah memajang lukisan kanvas, lukisan kertas, lukisan bulu, dan lain-lain. Tapi, lukisan ini? Ah ya berapa kamu menjual ini?" Yuda: "Yang mana Pak?" (5) Bapak: "Semuanya. Ah sudah jangan bingung, gini aja gimana kalau lukisan itu saya beli lima juta rupiah." Yuda : "Apa? Lima juta!" (6) Bapak: "Apa kurang?" Yuda : "Cu... kup, Pak." Bukti latar waktu dalam kutipan drama tersebut terdapat pada dialog nomor .... a. (1) b. (3) c. (4) d. (6) 3.Perhatikan penggalan drama berikut! "Dari mana saja kau, Badar? Hari sudah petang tapi kau baru pulang," tanya ayah sambil berkacak pinggang. Dialog tersebut diucapkan dengan nada a. keras sambil bercanda b. marah dan serius c. rendah dan penuh tanya d. penuh kasih sayang 4.Cermati kutipan bacaan berikut! "Mohammad-san inilah rumahku." Toshihiko berkata ketika kami sampai di depan sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak, "Ibu! Ibu! Inilah tamu yang kita tunggu. Lihatlah, seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma. Bukankah ini suatu kehormatan bagi kita?" Bacaan tersebut termasuk teks fiksi karena a. memiliki unsur tema dan tokoh b. bersifat sistematis berdasarkan fakta yang ada c. narasi dan dialog menggunakan ragam bahasa baku d. menggunakan peribahasa untuk membandingkan suatu hal 5.Perhatikan teks berikut! Perkembangan teknologi informatika dalam satu dekade terakhir mengalami lonjakan luar biasa. Munculnya internet memudahkan setiap orang mendapat akses informasi. Tidak hanya sekadar berita, melalui internet orang bisa ber- jualan, memasang iklan, menikmati musik, dan memungkinkan individu mengetahui berbagai peristiwa secara intensif. Berdasarkan wacana tersebut, istilah yang dapat dideretkan dalam indeks dengan tepat adalah a. akses-individu-informatika-informasi- teknologi b. akses-iklan-individu-intensif-internet C. iklan-individu-informasi-intensif-internet d. individu-informasi-intensif-internet-iklan 6.Perhatikan kutipan indeks berikut! Gaib 8 Ilmu Fisika 7 Ilustrasi 57 Imajinasi 59 Implikasi 54 Magnetis 65 Pengetahuan eksakta 46 Pengetahuan keras 47 Pengetahuan lunak 48 Pengetahuan non-eksakta 45 Berikut ini pernyataan yang tidak benar berdasarkan indeks tersebut adalah a. Di halaman 46, kita dapat mempelajari materi pengetahuan keras. b. Materi tentang implikasi dapat kita jumpai di halaman 54. C. Di halaman 45 kita dapat mempelajari pengetahuan non-eksakta d. Pengetahuan eksakta dapat kita pelajari di halaman 46. *kutipan teks drama berikut untuk soal nomor 7 - 9* (1) Mayor: "Berapa lama lagi aku harus menunggu? Lihat semburat matahari sudah terlihat." (sambil menggebrak meja) (2) Kopral: "Sabarlah sedikit, Pak." (3) Mayor "Jangan ditawar lagi." (4) Kopral: "Apanya, Pak?" (5) Mayor: "Kesabarannya! Sejak kemarin kesabaran saya habis. Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar- tawar, ngerti?" (6) Kopral: "Kalau begitu kuralat ucapanku tadi." (7) Mayor: "Ya, tapi pertanyaanku belum Bung jawab. Berapa lama lagi? Semburat matahari sudah terlihat tu!" 7.Dialog pada kutipan teks drama tersebut yang berisi kramagung ditandai dengan nomor a. (1) b. (3) c. (4) d. (5) 8.Latar disertai bukti nomor pada kutipan drama tersebut adalah .... a.. siang hari, bukti pada dialog nomor (7) b. menjelang maghrib, bukti pada dialog nomor (5) c.pagi hari, bukti pada dialog nomor (7) d. sore hari, bukti pada dialog nomor (1) 9.Amanat yang sesuai dengan kutipan teks drama tersebut adalah .... a. Kemarahan bukanlah cara penyelesaian masalah yang bijak. b. Seorang bawahan tidak sepatutnya melawan atasan sekalipun untuk membela kebenaran. c. Kita harus lebih banyak bersabar menghadapi apa pun. d. Kita harus mengikuti keinginan atasan walaupun tidak sejalan dengannya. *kutipan drama berikut untuk soal nomor 10-13* Fikri: "Hai sobat. Lho ada apa ini? Kamu kok kelihatan sedih?" Bayu: "Enggak. Perasaan kamu saja." Fikri: "Ayolah... Aku kenal kamu dari kecil. Aku bisa tahu kamu sedih, senang, malas, atau marah? Ayo katakan padaku siapa tahu aku bisa membantu." Bayu: "Kamu ini tau aja. Hari ini hari terakhir aku harus membayar SPP. Bapakku masih di luar kota. Ibuku sakit. Aku bingung harus bagaimana." Fikri :"Kenapa harus bingung. Aku bisa membantumu." Bayu: "Maksudmu?" Fikri: "Ya... membantumu. Aku punya uang tabungan dan cukup untuk membayar SPP mu." Bayu: "Wah... enggak ... enggak ... enggak aku tidak bisa menggunakan uang tabunganmu." Fikri: "Ayolah teman... aku tulus... kapan-kapan kamu dapat mengembalikannya." 10. Tema yang digambarkan pada kutipan drama tersebut adalah a. persahabatan antara kedua orang b. tolong-menolong antarteman yang mem- butuhkan c. persahabatan yang didukung oleh kedua orang tua d. masalah ekonomi keluarga yang tak kunjung reda 11.Tokoh Fikri dalam kutipan drama tersebut memiliki watak a. rendah hati b. tinggi hati c. baik hati d. kecil hati 12. Kutipan drama suasana tersebut menceritakan a. haru b. kaget c. kecewa d. sedih 13.(sambil terpogoh-pogoh masuk kamar tamu, Naja menangis) Naja: "Bu, aku sudah tidak kuat lagi kalau begini." Ibu: "Percayalah, Nak, masalah ini akan segera teratasi. Tuhan Maha Pengatur dan Mahabaik." Naja: "Tapi kapan? Kapan? Aku bosan sudah!" Ibu: "Bersabarlah, Nak. Jika sabar, masalah akan terurai satu per satu." (sambil membelai rambut Naja dengan penuh Kesabaran). Dalam struktur teks drama, kutipan tersebut merupakan bagian .... a. orientasi b. resolusi c. komplikasi d. epilog *kutipan buku berikut untuk soal nomor 14 dan 15* Bumi adalah tempat di mana kita, manusia, dan makhluk hidup lainnya berada. Bumi sering disebut juga sebagai planet biru. Kenapa? Karena bumi kalau dilihat dari luar angkasa terlihat dengan warna dominan biru. Tahukah kamu warna biru bumi yang terlihat dari angkasa raya itu? Itu adalah lautan. Karena sekitar 70% permukaan bumi merupakan lautan yang sangat luas. Sisanya 30% merupakan daratan yang tersusun atas dataran, gunung, dan lembah. Bumi juga dikelilingi oleh lapisan atmosfer yang merupakan pelindung bumi. 14. Teks tersebut tergolong sebagai karya nonfiksi karena .... a. berisi cerita karangan manusia b. bersifat informatif dan berisi kenyataan c. berasal dari imajinasi pengarang d. memiliki makna ganda 15. Inti dari kutipan buku tersebut adalah .... a. memaparkan tentang alam dan kerusakannya b. memaparkan secara detail tentang bumi c. menggambarkan tentang jenis-jenis atmosfer d. menjelaskan jenis-jenis planet 16.Bacalah kutipan teks fiksi berikut! Kehidupan keluarga ini sangat sederhana. Ayah dan Ibu setiap hari membanting tulang di ladang, seolah-olah kepala jadi betis, betis jadi kepala demi beberapa mulut yang harus dipenuhi. Orang tua ini ikhlas bekerja dengan tanggung jawab demi keluarga dan anak-anaknya kelak supaya jadi orang. Tak ada rotan akar pun jadi, begitulah kata orang tua itu. Daya tarik cuplikan teks fiksi tersebut tampak pada..... a. konflik dalam cerita b. latar cerita c. gaya bahasa penulis d. tema cerita 17.Perhatikan cuplikan teks berikut! Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama anemia karena kekurangan zat besi. Darah memang sangat penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat besi itu dibagi dua, yaitu bagi si ibu dan janinnya. Apabila si ibu mengalami anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga kematian saat melahirkan. Bahkan, bagi janin, zat besi juga dibutuhkan, terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan. Topik untuk diskusi berdasarkan bacaan tersebut adalah a. manfaat zat besi bagi bayi b. kesehatan ibu dan janin C. anemia sebagai penyakit berbahaya bagi perempuan d. sebab-sebab tingginya kernatian bayi dan anak di Indonesia *indeks berikut untuk soal nomor 18 dan 19* Aliterasi, 89, 93 Amanat, 5, 70 Arbitrer, 3, 65 Artikel, 8, 90 Balada, 25, 75 Drama, 89, 99 Epilog, 34, 36, 74 Fiksi, 3, 25, 90 18. Berdasarkan indeks buku nonfiksi tersebut, kita dapat menemukan istilah epilog di halaman.... a. 3,65 b. 25,75 c. 34, 36, dan 74 d. 3, 25, dan 90 19. Berdasarkan indeks buku tersebut, saat membuka halaman 25 kita dapat menemukan kata .... a. balada dan epilog b. balada dan fiksi c. balada dan drama d. balada

12

1.0

Jawaban terverifikasi

TEKS 1 Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono Pada suatu hari nanti, Jasadku tak akan ada lagi, Tapi dalam bait-bait sajak ini, Kau tak akan kurelakan sendiri. Pada suatu hari nanti, Suaraku tak terdengar lagi, Tapi di antara larik-larik sajak ini. Kau akan tetap kusiasati. Pada suatu hari nanti, Impianku pun tak dikenal lagi, Namun di sela-sela huruf sajak ini, Kau tak akan letih-letihnya kucari. TEKS 2 Setelah Dibawa ke Ruangan Besar Karya Wildan Pradisyta Putra Kata ibuku, pagi adalah hari yang paling dinantikan banyak orang di dunia. Tapi, aku dan teman-temanku di sini sepakat, kami benci pagi. Karena di waktu pagi, kami harus berpisah dengan ibu-ibu kami. Berpisah dengan orang yang paling kami sayangi. Teman-temanku selalu menantikan waktu sore tiba. Atau, kata Mbak Ratih, waktu senja. Tapi, kami lebih suka menyebut sore saja. Kami tak begitu sering mendengar orang mengucapkan kata senja. Di waktu pergantian cerah dan gelap itulah, kami bersukaria. Karena, ada sepasang tangan cantik yang mengendong kami dan membawa kami kembali ke rumah. Kadang, saking tak sabarnya menunggu dijemput ibu, aku menangis. Seperti sore ini. Mbak Ratih pun selalu tahu apa yang harus dilakukan. Ia memberiku mainan dan permen agar air mataku tak jatuh lagi. Tapi, aku tetap menangis. Aku berjanji pada diriku sendiri akan menghentikan tangisanku jika ibu sudah menjemputku. Kupandangi terus pintu ruangan yang berwarna-warni dan ada berbagai lukisan- lukisan dan gambar-gambar lucu itu. Ibu belum juga datang. Ibu mengatakan, sayang sekali padaku setiap waktu. Katanya, aku anak paling ganteng sedunia. Berkulit putih, berambut lurus, dan calon pilot yang menerbangkan pesawat yang amat besar. Tapi, kenapa setiap hari ia meninggalkanku dan menitipkanku di tempat ini. Walaupun tempat ini lebih indah daripada rumahku, tapi akan lebih indah jika bersama ibu saja, bukan bersama Mbak Ratih. Ibuku bekerja di bank. Kata ibu, ia bekerja untuk membelikanku mainan yang banyak, permen, dan cokelat kesukaanku. Aku senang sekali mendengar itu. Dulu, aku sempat dititipkan di rumah kakek dan nenek di kampung. Yang jaraknya jauh sekali dan berjam-jam kalau naik bus. Tapi, aku tak ingin bersama kakek dan nenek, aku tetap ingin Bersama ibu. Jadi, kukeluarkan teriakan dan air mata selama dua hari berturut-turut. Akhirnya, usahaku berhasil, ibu menjemputku lagi. Dan membawaku kembali ke kota. Ayahku sudah tak pernah kelihatan lagi. Suatu ketika, aku sangat kangen dengan ayahku. Di ruang tamu rumah kakek dan nenek, kami berkumpul. “Ibu, di mana ayah?” tanyaku. “Ayah pergi bekerja jauh sekali,” jawab ibu. “Bekerja ke mana kok ayah tidak pulang, Bu?” tanyaku lagi “Ayahmu bekerja ke negeri yang jauh, pulangnya lama sayang,” kata nenek. “Ayah ingin membangunkan kita rumah yang terbuat dari permen dan cokelat sayang, sambung ibu, Mari kita doakan ayah semoga ayah selalu bahagia di sana!” kata ibu sambil mengusap-usap kepalaku. Aku hanya mengangguk-angguk. Dan tak mau bertanya lagi kepada mereka. Sebab, aku tidak ingin melihat kakek, nenek, dan ibu menangis. Aku heran, kenapa orang yang bekerja harus ditangisi? Mungkin mereka kangen sama seperti rasa kangenku pada ayah. Kenapa orang dewasa juga suka menangis sama sepertiku? Yang jelas, ketika ayah pergi, ibu tak pernah berhenti bekerja. Tak ada hari libur bagi ibu. Aku heran, apa ayah tidak pernah memberikan uang kepada ibu? Lalu, uang siapa yang digunakan ibu untuk membeli cokelat dan mainanku setiap hari? Apa ayah jahat? Tapi, tidak mungkin ah, ayah orang baik dan menyayangi kami. Ayah tidak mungkin menelantarkan kami. Dan membiarkan ibu membiayai hidupku sendirian. (Sumber: https://www.republika.co.id/berita/qcseoo282/setelah-dibawa-ke-ruangan-besar) 1. Teks manakah yang disebut sebagai teks puisi? Jelaskan alasan dan buktinya!

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Buatlah menjadi sebuah dialog Kamis pagi usai pelajaran olah raga, Bu Mia, guru Kimia masuk kelas X MIPA tepat waktu. Tak seperti biasanya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian. Penyebabnya, mereka baru saja mengikuti ujian lari mengelilingi stadion. Sebenarnya hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan. Beberapa siswa yang napasnya masih memburu dan keringatnya bercucuran, mengajukan usul pada Dani. “Dan … minta Bu Mia menunda ulangan dong. Capek nih,” kata Ali. “Waduuuh aku gak berani,” jawab Dani. “Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas, ” sambung Dani. “Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil,” kata Lia. “Beres. Kamu kan ketua kelas.” Dengan santun, Lia menghadap Bu Lia yang wajahnya tampak kaku melihat murid-muridnya belum juga siap mengikuti pelajaran. “Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?” tanya Lia sambil duduk. “Iya. Ada apa?” “Begini, Bu, saya mewakili teman-teman, Lia minta maaf karena temanteman belum selesai ganti baju.“ “Biasanya kan tidak terlambat seperti ini?” tanya Bu Mia. “Iya, Bu. Sekali lagi maakan, kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion 2 kali.” “Oh … kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?” suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju. “Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan. “Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.” “Ya sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja,” jawab Bu Lia mengagetkan Mia dan teman-teman. “Makasih, Bu,” kata Lia. “Eit … tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain. Dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.” “Iya, Bu. Makasih.” Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia.

1

0.0

Jawaban terverifikasi

TEKS 1 Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono Pada suatu hari nanti, Jasadku tak akan ada lagi, Tapi dalam bait-bait sajak ini, Kau tak akan kurelakan sendiri. Pada suatu hari nanti, Suaraku tak terdengar lagi, Tapi di antara larik-larik sajak ini. Kau akan tetap kusiasati. Pada suatu hari nanti, Impianku pun tak dikenal lagi, Namun di sela-sela huruf sajak ini, Kau tak akan letih-letihnya kucari. TEKS 2 Setelah Dibawa ke Ruangan Besar Karya Wildan Pradisyta Putra Kata ibuku, pagi adalah hari yang paling dinantikan banyak orang di dunia. Tapi, aku dan teman-temanku di sini sepakat, kami benci pagi. Karena di waktu pagi, kami harus berpisah dengan ibu-ibu kami. Berpisah dengan orang yang paling kami sayangi. Teman-temanku selalu menantikan waktu sore tiba. Atau, kata Mbak Ratih, waktu senja. Tapi, kami lebih suka menyebut sore saja. Kami tak begitu sering mendengar orang mengucapkan kata senja. Di waktu pergantian cerah dan gelap itulah, kami bersukaria. Karena, ada sepasang tangan cantik yang mengendong kami dan membawa kami kembali ke rumah. Kadang, saking tak sabarnya menunggu dijemput ibu, aku menangis. Seperti sore ini. Mbak Ratih pun selalu tahu apa yang harus dilakukan. Ia memberiku mainan dan permen agar air mataku tak jatuh lagi. Tapi, aku tetap menangis. Aku berjanji pada diriku sendiri akan menghentikan tangisanku jika ibu sudah menjemputku. Kupandangi terus pintu ruangan yang berwarna-warni dan ada berbagai lukisan- lukisan dan gambar-gambar lucu itu. Ibu belum juga datang. Ibu mengatakan, sayang sekali padaku setiap waktu. Katanya, aku anak paling ganteng sedunia. Berkulit putih, berambut lurus, dan calon pilot yang menerbangkan pesawat yang amat besar. Tapi, kenapa setiap hari ia meninggalkanku dan menitipkanku di tempat ini. Walaupun tempat ini lebih indah daripada rumahku, tapi akan lebih indah jika bersama ibu saja, bukan bersama Mbak Ratih. Ibuku bekerja di bank. Kata ibu, ia bekerja untuk membelikanku mainan yang banyak, permen, dan cokelat kesukaanku. Aku senang sekali mendengar itu. Dulu, aku sempat dititipkan di rumah kakek dan nenek di kampung. Yang jaraknya jauh sekali dan berjam-jam kalau naik bus. Tapi, aku tak ingin bersama kakek dan nenek, aku tetap ingin Bersama ibu. Jadi, kukeluarkan teriakan dan air mata selama dua hari berturut-turut. Akhirnya, usahaku berhasil, ibu menjemputku lagi. Dan membawaku kembali ke kota. Ayahku sudah tak pernah kelihatan lagi. Suatu ketika, aku sangat kangen dengan ayahku. Di ruang tamu rumah kakek dan nenek, kami berkumpul. “Ibu, di mana ayah?” tanyaku. “Ayah pergi bekerja jauh sekali,” jawab ibu. “Bekerja ke mana kok ayah tidak pulang, Bu?” tanyaku lagi “Ayahmu bekerja ke negeri yang jauh, pulangnya lama sayang,” kata nenek. “Ayah ingin membangunkan kita rumah yang terbuat dari permen dan cokelat sayang, sambung ibu, Mari kita doakan ayah semoga ayah selalu bahagia di sana!” kata ibu sambil mengusap-usap kepalaku. Aku hanya mengangguk-angguk. Dan tak mau bertanya lagi kepada mereka. Sebab, aku tidak ingin melihat kakek, nenek, dan ibu menangis. Aku heran, kenapa orang yang bekerja harus ditangisi? Mungkin mereka kangen sama seperti rasa kangenku pada ayah. Kenapa orang dewasa juga suka menangis sama sepertiku? Yang jelas, ketika ayah pergi, ibu tak pernah berhenti bekerja. Tak ada hari libur bagi ibu. Aku heran, apa ayah tidak pernah memberikan uang kepada ibu? Lalu, uang siapa yang digunakan ibu untuk membeli cokelat dan mainanku setiap hari? Apa ayah jahat? Tapi, tidak mungkin ah, ayah orang baik dan menyayangi kami. Ayah tidak mungkin menelantarkan kami. Dan membiarkan ibu membiayai hidupku sendirian. (Sumber: https://www.republika.co.id/berita/qcseoo282/setelah-dibawa-ke-ruangan-besar) 1. Tentukan perbedaan bahasa kedua teks tersebut

6

4.3

Jawaban terverifikasi

Bersama Pdt. Bigman Sirait APAKAH dasar atau pondasi iman Kristen? Ini penting dibicarakan untuk menghindari jebakan-jebakan perasaan yang manipulatif. Karena perasaan sering kita anggap sebagai iman, dan ini berbahaya. Sebagai orang Kristen kita harus beriman atas dasar yang benar, bukan subyektivitas manusiawi. Kita harus beriman dengan benar, sehingga kita kuat di tengah jaman yang bertiup bagaikan badai yang siap menghancurkan apa pun juga. Kita pun mesti siap bersaksi guna kemuliaan nama Tuhan, bukan nama diri kita. Apakah dasar yang benar itu? Yang pertama adalah pengenalan akan Allah. Iman yang sejati hanyalah iman yang berdasar pada pengenalan firman Allah yang utuh. Jika kita tidak mengenal firman Allah secara utuh, bagaimana mungkin kita beriman? Maka, antara iman dan pengenalan firman, ini dua hal yang sangat dekat sekali. Mazmur 119: 9 berkata, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menja-ganya sesuai dengan firman-Mu". Pada bagian lain Mazmur dikatakan pula bahwa "firman itulah pelita bagiku dan terang bagi jalanku". Di sini kita melihat bahwa firman Allah menjadi dasar dalam kehidupan setiap orang supaya bisa berperilaku baik. Dengan firman, vita beriman teguh pada Tuhan. Kita mampu menjalani hari-hari tanpa berbuat dosa, karena mengenal firman Allah dengan baik. Tahu firman Allah karena membaca dan menghapal, itu beda dengan me-ngenal. Dengan mengenal maka firman itu menjadi bagian dari kehidupan kita. Mengenal, maka membuat kita punya hubungan yang personal dengan firman yang hidup. Oleh karena itulah seluruh kebera-daan dan perjalanan hidup kita gantungkan secara mutlak kepada firman itu. Jadi iman yang sejati hanya iman yang berdasarkan pada pengenalan firman Allah yang utuh, bukan sekadar baca dan hapal. Kalau hanya sekadar baca dan hapal, anak-anak sekolah minggu bahkan punya banyak ayat hapalan. Anak-anak sekolah minggu yang hapal firman, tentu tidak langsung bisa disebut beriman. Anak- anak ini, seusai mengucapkan ayat-ayat hapalan tentang cinta kasih, bisa saja langsung berkelahi dengan teman di sebe-lahnya karena rebutan kursi. Kalau mau jujur, para orang tua pun ada juga yang berperilaku sama, hanya bentuknya saja yang beda. Kita bisa saja mengatakan tentang firman Allah, tapi jika tertimpa peristiwa yang tidak menggem-birakan, kita langsung KO. Jadi pengenalan atas firman itu harus utuh supaya kuat dalam hidup. Pengenalan akan Allah hanya ada oleh pertolongan dan penga-jaran Roh Kudus. Jadi, pengenalan akan Allah bukan hasil olah pikir kita sebagai manusia, Untuk bisa mengenal Allah bukan tergantung seberapa tinggi IQ atau tingkat kepintaran kita, tetapi berapa taat dan berapa rendah hati kita untuk mau dituntun dan dipimpin oleh Roh Kudus, Dalamn Yoh 14: 26 dikatakan "Tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-KU, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada-Mu, dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan padamu" Roh Kudus-lah yang akan mengajarkan segala sesuatu tentang kebenaran. DIA-lah yang akan mengingatkan kita bagaimana harus hidup kita masuk dalam pengenalan yang utuh akan Allah. Dalam suka maupun duka. Dasar yang kedua setelah pengenalan, adalah pengalaman bersama Allah Penge-nalan yang benar tentang Allah akan diikuti pengalaman hidup bersama Allah di dalam suka maupun duka. Mau memaafkan, mengerti orang yang membuat kita marah adalah salah satu contoh pengalaman hidup bersama Allah. Jika kita hanya ingin menjadi orang yang baik, tetapi tidak bisa menahan emosi atau amarah ketika ada masalah, artinya kita telah gagal dalam menjalankan cinta kasih atau pengalaman hidup bersama Tuhan, Pengalaman bersama Tuhan itu harus dalam suka dan dua. Kita bersisi bukan hanya karena terlepas dari tabrakan maut, atau sembuh dari suatu penyakit, misalnya. Suatu waktu mungkin Tuhan "menampar sampai kita me-nangis. Dalam kesaksian, kita harus berkata, "Dulu saya punya harta, sekarang tidak. Tetapi saya me-ngatakan kepada saudara-saudara bahwa saya tetap setia pada Tuhani Kesaksian seperti ini pun penting. Tetapi kesaksian seperti ini jarang terdengar. O SEHAT Pengalaman bersama Tuhan menjadikan orang Kristen mengerti bahwa hidup adalah Kristus, berpusat pada Kristus. Rasul Paulus dalam perjalanan hidupnya mengalami hal-hal yang indah bersama Allah, dalam suka maupun duka. Dia mengatakan, "Berkali-kali aku disesah, dicambuk mau dibunuh seperti pen beruber, terdampar naik kapal, tetapi demi Injil itu aku tidak akan berhenti membentakannya Aku akan maju terus Pengalaman bersama Allih membuktikan bahwa pengenalan kita tidak sia-sia, Bukan karena bukti-bukti material, bukan karena menjangkau lalu mengenal Allah. Tetapi bukti-bukti rohani, di mana kita kat menghadap hidup ins. Tuhan tidak pernah menjanjikan hujan ataunas terus. Tetapi Tuhan menjanji-kan, jika ada panas dan hujan DIA akan member perlindungan. Dia member "payung buat kita faham Tuliskan kalimat kalimat/ pernyataan pernyataan penting yang terdapat dalam artikel tersebut kemudian, tentukan kalimat pernyataan tersebut termasuk fakta atau opini (minimal 10)

1

0.0

Jawaban terverifikasi