Yudhistira Y

08 September 2022 07:57

Iklan

Yudhistira Y

08 September 2022 07:57

Pertanyaan

TEKS 1 Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono Pada suatu hari nanti, Jasadku tak akan ada lagi, Tapi dalam bait-bait sajak ini, Kau tak akan kurelakan sendiri. Pada suatu hari nanti, Suaraku tak terdengar lagi, Tapi di antara larik-larik sajak ini. Kau akan tetap kusiasati. Pada suatu hari nanti, Impianku pun tak dikenal lagi, Namun di sela-sela huruf sajak ini, Kau tak akan letih-letihnya kucari. TEKS 2 Setelah Dibawa ke Ruangan Besar Karya Wildan Pradisyta Putra Kata ibuku, pagi adalah hari yang paling dinantikan banyak orang di dunia. Tapi, aku dan teman-temanku di sini sepakat, kami benci pagi. Karena di waktu pagi, kami harus berpisah dengan ibu-ibu kami. Berpisah dengan orang yang paling kami sayangi. Teman-temanku selalu menantikan waktu sore tiba. Atau, kata Mbak Ratih, waktu senja. Tapi, kami lebih suka menyebut sore saja. Kami tak begitu sering mendengar orang mengucapkan kata senja. Di waktu pergantian cerah dan gelap itulah, kami bersukaria. Karena, ada sepasang tangan cantik yang mengendong kami dan membawa kami kembali ke rumah. Kadang, saking tak sabarnya menunggu dijemput ibu, aku menangis. Seperti sore ini. Mbak Ratih pun selalu tahu apa yang harus dilakukan. Ia memberiku mainan dan permen agar air mataku tak jatuh lagi. Tapi, aku tetap menangis. Aku berjanji pada diriku sendiri akan menghentikan tangisanku jika ibu sudah menjemputku. Kupandangi terus pintu ruangan yang berwarna-warni dan ada berbagai lukisan- lukisan dan gambar-gambar lucu itu. Ibu belum juga datang. Ibu mengatakan, sayang sekali padaku setiap waktu. Katanya, aku anak paling ganteng sedunia. Berkulit putih, berambut lurus, dan calon pilot yang menerbangkan pesawat yang amat besar. Tapi, kenapa setiap hari ia meninggalkanku dan menitipkanku di tempat ini. Walaupun tempat ini lebih indah daripada rumahku, tapi akan lebih indah jika bersama ibu saja, bukan bersama Mbak Ratih. Ibuku bekerja di bank. Kata ibu, ia bekerja untuk membelikanku mainan yang banyak, permen, dan cokelat kesukaanku. Aku senang sekali mendengar itu. Dulu, aku sempat dititipkan di rumah kakek dan nenek di kampung. Yang jaraknya jauh sekali dan berjam-jam kalau naik bus. Tapi, aku tak ingin bersama kakek dan nenek, aku tetap ingin Bersama ibu. Jadi, kukeluarkan teriakan dan air mata selama dua hari berturut-turut. Akhirnya, usahaku berhasil, ibu menjemputku lagi. Dan membawaku kembali ke kota. Ayahku sudah tak pernah kelihatan lagi. Suatu ketika, aku sangat kangen dengan ayahku. Di ruang tamu rumah kakek dan nenek, kami berkumpul. “Ibu, di mana ayah?” tanyaku. “Ayah pergi bekerja jauh sekali,” jawab ibu. “Bekerja ke mana kok ayah tidak pulang, Bu?” tanyaku lagi “Ayahmu bekerja ke negeri yang jauh, pulangnya lama sayang,” kata nenek. “Ayah ingin membangunkan kita rumah yang terbuat dari permen dan cokelat sayang, sambung ibu, Mari kita doakan ayah semoga ayah selalu bahagia di sana!” kata ibu sambil mengusap-usap kepalaku. Aku hanya mengangguk-angguk. Dan tak mau bertanya lagi kepada mereka. Sebab, aku tidak ingin melihat kakek, nenek, dan ibu menangis. Aku heran, kenapa orang yang bekerja harus ditangisi? Mungkin mereka kangen sama seperti rasa kangenku pada ayah. Kenapa orang dewasa juga suka menangis sama sepertiku? Yang jelas, ketika ayah pergi, ibu tak pernah berhenti bekerja. Tak ada hari libur bagi ibu. Aku heran, apa ayah tidak pernah memberikan uang kepada ibu? Lalu, uang siapa yang digunakan ibu untuk membeli cokelat dan mainanku setiap hari? Apa ayah jahat? Tapi, tidak mungkin ah, ayah orang baik dan menyayangi kami. Ayah tidak mungkin menelantarkan kami. Dan membiarkan ibu membiayai hidupku sendirian. (Sumber: https://www.republika.co.id/berita/qcseoo282/setelah-dibawa-ke-ruangan-besar) 1. Tentukan perbedaan bahasa kedua teks tersebut

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

22

:

10

:

45

Klaim

17

4

Jawaban terverifikasi

Iklan

R. Mulia

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

13 November 2022 04:50

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah</p><p>Teks 1: menggunakan majas metafora.</p><p>Teks 2: menggunakan bahasa percakapan atau dialog.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut ini penjelasannya.</p><p>&nbsp;</p><p>Kaidah kebahasaan puisi adalah majas, kata konkret, imaji, irama, dan pemadatan bahasa.</p><p>&nbsp;</p><p>Kebahasaan yang digunakan dalam cerpen bisa berupa bahasa baku dan juga bahasa daerah atau bahasa yang digunakan sehari-hari, terdapat penyebutan tokoh dengan sebuah nama atau kata ganti, menggunakan penggambaran waktu lampau, menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung, ada penggunaan gaya bahasa, kata keterangan untuk penjelasan latar, menggunakan dialog, dan ada penggunaan kata kerja.</p><p>&nbsp;</p><p>Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah teks 1 menggunakan majas metafora karena mengumpamakan sesuatu dengan larik, bait dalam sajak. Sedangkan teks 2 menggunakan bahasa percakapan atau dialog.</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah&nbsp;</p><p>Teks 1: menggunakan majas metafora.</p><p>Teks 2: menggunakan bahasa percakapan atau dialog.</p>

Jawaban yang benar adalah

Teks 1: menggunakan majas metafora.

Teks 2: menggunakan bahasa percakapan atau dialog.

 

Berikut ini penjelasannya.

 

Kaidah kebahasaan puisi adalah majas, kata konkret, imaji, irama, dan pemadatan bahasa.

 

Kebahasaan yang digunakan dalam cerpen bisa berupa bahasa baku dan juga bahasa daerah atau bahasa yang digunakan sehari-hari, terdapat penyebutan tokoh dengan sebuah nama atau kata ganti, menggunakan penggambaran waktu lampau, menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung, ada penggunaan gaya bahasa, kata keterangan untuk penjelasan latar, menggunakan dialog, dan ada penggunaan kata kerja.

 

Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah teks 1 menggunakan majas metafora karena mengumpamakan sesuatu dengan larik, bait dalam sajak. Sedangkan teks 2 menggunakan bahasa percakapan atau dialog.

 

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah 

Teks 1: menggunakan majas metafora.

Teks 2: menggunakan bahasa percakapan atau dialog.


Iklan

Billy M

23 April 2024 23:07

Makna dari puisi karya sapardi djoko damono PADA SUATU HARI NANTI


Ay T

15 Mei 2024 02:27

Berbedaah bahasa dalam teks 1 dan 2


Pelajar P

16 Mei 2024 02:39

Terimakasih


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin. Hadirin sekalian yang berbahagia! Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah di antara kita saling tolong-menolong, dan kasih sayang. Sehngga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya. Perhatikan kalimat berikut! Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karuniaNya kita bisa berkumpul di sini. Kalimat tersebut termasuk …. A. salam pembuka B. ucapan terima kasih C. pengenalan topik D. tema E. judul

789

0.0

Jawaban terverifikasi