tolong dibantu kak

a 14 b 7 c 13 Penjelasan Untuk C5H12O derajat ketidakjenuhan = 0, sehingga hanya ada alkohol jenuh dan eter tak berderajat cincin/ikatan rangkap. Alkohol diperoleh dari semua kerangka C5 (n-pentana, 2-metilbutana, neopentana) dengan penempatan –OH pada karbon tak setara: didapat 8 alkohol (4 primer: 1-pentanol, 2-metil-1-butanol, 3-metil-1-butanol, 2,2-dimetil-1-propanol; 3 sekunder: 2-pentanol, 3-pentanol, 3-metil-2-butanol; 1 tersier: 2-metil-2-butanol). Eter didapat dari pembagian karbon antara R–O–R’ menjadi 1+4 (metoksi-butil, 4 jenis butil) dan 2+3 (etoksi-propil, 2 jenis propil) total 6, sehingga jumlah isomer struktur 14. Untuk C5H10O derajat ketidakjenuhan = 1 dan pada tingkat ini umumnya dihitung isomer aldehid/keton (CnH2nO): ada 4 aldehid (pentanal, 2-metilbutanal, 3-metilbutanal, 2,2-dimetilpropanal) dan 3 keton (2-pentanon, 3-pentanon, 3-metil-2-butanon) total 7. Untuk C5H10O2 derajat ketidakjenuhan = 1 yang khas untuk asam karboksilat dan ester (CnH2nO2): asam ada 4 (pentanoat, 2-metilbutanoat, 3-metilbutanoat, 2,2-dimetilpropanoat) dan ester dihitung dari pembagian karbon antara bagian asil dan alkoksi yang jumlahnya 5, total 9, sehingga keseluruhan 13. Penjabaran perhitungan matematis - C5H12O: alkohol = 4 (primer) + 3 (sekunder) + 1 (tersier) = 8; eter = (r1×r4) + (r2×r3) = (1×4) + (1×2) = 6; total = 8 + 6 = 14. - C5H10O: aldehid = 4; keton = 3; total = 4 + 3 = 7. - C5H10O2: asam = 4; ester = m+k=5 → (1+4): 1×4 = 4; (2+3): 1×2 = 2; (3+2): 1×1 = 1; (4+1): 2×1 = 2; total ester = 4+2+1+2 = 9; total isomer = 4 + 9 = 13.