Juliana I

22 Juli 2022 04:57

Iklan

Iklan

Juliana I

22 Juli 2022 04:57

Pertanyaan

Teater Gandrik Ubah Kisah Pahlawan Super Jadi Kritik Sosial Munarsih Sahana 1. Teater Gandrik di Yogyakarta mementaskan “Gundala Gawat” karya budayawan Goenawan Mohamad, parodi kisah pahlawan super yang dijadikan kritik sosial. Setelah sukses dipentaskan di Yogyakarta, pertunjukan drama komedi itu dipentaskan di Jakarta dan Surabaya serta kota-kota lain di Indonesia. 2. “Gundala Gawat” mengangkat kisah pahlawan super lokal bernama Gundal Putra Petir yang populer dalam komik karya Hasmi Suraminata, yang juga bermain dalam pementasan ini. Gundala dituduh warga bersekongkol dengan ayahnya, Petir, karena setiap ada serangan petir selalu terjadi perampokan bank. 3. Di akhir cerita, Gundala bersama pahlawan super lokal lainnya diperintahkan oleh komikus Hasmi untuk menyusup ke dalam kelompok lawan. Namun Gundala terperangkap tidak berdaya sementara pahlawan lainnya berbalik ikut melakukan perampokan. 4. Pementasan drama oleh Teater Gandrik Yogyakarta tersebut penuh humor dan kritik sosial seperti penyertaan peristiwa penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi. 5. Menurut Goenawan, drama tersebut lebih sebagai gurauan yang tidak harus ditanggapi secara serius. “Ini bergurau, kalau kita melihat lelucon lalu dicari maknanya maka leluconnya hilang. Karena melihat hidup secara arif kan, bahwa..ya, kita harus bisa ketawa untuk hal-hal yang serius juga,” ujarnya. 6. Dalang dan penulis Sudjiwo Tedjo mengaku kaget karya Goenawan penuh lelucon, meskipun ia menilai karya tersebut masih mirip dengan kolom “Catatan Pinggir” karya penulis yang sama yang rutin dimuat majalah Tempo. 7. “Ini kelanjutan dari ‘Catatan Pinggir’. ‘Catatan Pinggir’ versi ndeso, versi kethoprakan. Justru guyonan itu sangat serius menurut saya, dengan menulis ini responsnya lebih banyak daripada ia menulis ‘Catatan Pinggir’,” ujarnya. 8. Sutradara dan penata musik Djaduk Ferianto mengatakan, ia puas dengan pentas di Taman Budaya Yogyakarta, 16 dan 17 April 2013, dengan penonton yang berjubel. Tiket untuk pentas di Taman Ismail Marzuki Jakarta 26 dan 27 April 2013 sudah habis terjual sehingga ada pementasan tambahan malam berikutnya. Pada Juli 2013, Teater Gandrik pentas di Surabaya dan di kota-kota lainnya di Indonesia. 9. “Moga-moga nanti untuk Jakarta lebih cair, lebih nikmat, dan lebih terjaga (permainannya). Kalau untuk Jakarta, perubahannya yang lokal Jawa mungkin sedikit dijadikan bahasa Indonesia atau mungkin dengan aktualitas yang terjadi di Jakarta,” ujarnya. 10. Salah satu penonton, Ria, yang selama ini aktif dalam pementasan teater boneka Papermoon merasa bangga pada pementasan drama “Gundala Gawat”. Alasannya, pementasan seperti ini terbilang langka, mengingat penyelenggaraannya tidak mudah dan sulit mencari dukungan sponsor. “Sangat senang karena ini kesempatan mewah menurutku, karena makin ke sini makin jarang orang yang konsentrasi dan terus mau untuk berteater dan dengan pilihan-pilihan cerita naskah yang sehari-hari,” ujarnya. 11. Dayat, penggemar Teater Gandrik, menyukai kritik tajam terhadap apa yang sedang terjadi di sekitar masyarakat, tetapi disampaikan dengan gaya humor. “Berbobot, meskipun ini sebenarnya ringan, mengambil dari cerita komik, tetapi memberikan kritik yang cukup dalam,” ujarnya. (Sumber: www.voaindonesia.com/html) Masalah apa yang dikritik dalam pementasan drama tersebut?


6

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

A. Tyas

Mahasiswa/Alumni Universitas Sebelas Maret

11 Oktober 2022 11:39

Jawaban terverifikasi

Masalah yang dikritik dari pementasan drama tersebut adalah penyertaan peristiwa penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi. Teater Gandrik di Yogyakarta mementaskan “Gundala Gawat” karya budayawan Goenawan Mohamad, parodi kisah pahlawan super yang dijadikan kritik sosial. "Gundala Gawat” mengangkat kisah pahlawan super lokal bernama Gundala Putra Petir yang populer dalam komik karya Hasmi Suraminata. Gundala dituduh warga bersekongkol dengan ayahnya, Petir, karena setiap ada serangan petir selalu terjadi perampokan bank. Masalah yang dikritik dari pementasan drama tersebut adalah penyertaan peristiwa penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi. Hal ini ditunjukkan oleh kalimat "Pementasan drama oleh Teater Gandrik Yogyakarta tersebut penuh humor dan kritik sosial, seperti penyertaan peristiwa penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi." Oleh karena itu, masalah yang dikritik dari pementasan drama tersebut adalah penyertaan peristiwa penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Dapatkan akses pembahasan sepuasnya
tanpa batas dan bebas iklan!

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan teks cerita sejarah berikut. Habibie mewarisi kondisi keadaan negara kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa Orde Baru. Tidak mengherankan, kerusuhan dan ancaman disintegerasi terjadi dihampir seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Pernyataan yang sesuai dengan isi kutipan teks cerita sejarah tersebut adalah .... A. Habibie menggantikan Soeharto sebagai presiden. B. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah pemerintahan. C. Habibie merupakan tokoh dunia yang memiliki tingkat kecerdasan melebihi Einstein. D. Habibie dinobatkan sebagai tokoh yang memiliki IQ tertinggi di dunia. E. Habibie diangkat menjadi presiden dengan pemungutan suara.

156

0.0

Jawaban terverifikasi