Paul P

05 September 2022 12:18

Iklan

Iklan

Paul P

05 September 2022 12:18

Pertanyaan

TAUFAN DI ATAS ASIA Oleh Abu Hanifah lnderawati duduk bersimpuh di dipan dengan kotak jahitan di sebelahnya, sedang menjahit baju anak kecil, serta menyanyi-nyanyi kecil. Kemudian, terdengar bunyi ketukan di luar, lalu tampak Mohd. Saman di pintu. lnderawati berdiri. Mohd. Saman : Mengapa begini lengang rumahmu, Nak. Sendiri saja di rumah? Mana ayah dan ibumu? (Masuk ke dalam kamar) lnderawati : lbu dan ayah pergi kemarin ke Sukabumi, Abah. Yang selebihnya, saudara-saudaraku berdua turut juga. Mereka besok kembali lagi. Mau minum apa, Abah? Mohd. Saman : Aneh benar, apa mau cari tempat evakuasi atau bagaimana? Kan bukan waktunya sekarang beristirahat di bungalo? Tidak, aku tidak mau minum. (Melihat lnderawati yang akan menekan Lonceng untuk memanggil jongos*) Inderawati : Bukan, Abah, malahan ibu mau mengangkut barang-barang yang berharga ke Jakarta. Takut kalau-kalau dalam zaman genting ini, sipenjaga rumah lari karena takut dan meninggalkan rumah begitu saja. Mohd. Saman : (Duduk di atas kursi) Begitulah halnya. Baik juga pendapat ibumu itu. Sebelum hujan sediakan payung. Kau masih batuk? Inderawati : (Tersenyum) Tidak, Abah. (Diam sebentar). Kalau aku pikir- pikir, lain benar masih sopan- santun orang-orang tua dengan pemuda-pemuda sekarang. Mohd. Saman : (Heron) Mengapa begitu katamu, Nak? lnderawati : (Tersenyum) Pada zaman sekarang, pemuda-pemuda tidak begitu banyak lagi sopan-santunnya terhadap puteri. Malahan, terhadap yang tua pun agak *kasar adatnya. Tentu ada kecualinya. Tetapi, umumnya begitu. Mohd. Saman : (Tertawa) Ah, apa akan dikata, kami satria cap lama ini masih terlalu banyak basa-basi, dari kecil dididik secara kesopanan Timur. Tetapi, kami dan saudaramu juga Nak, sekalipun pendidikan kamu Barat sekali. lnderawati : Benar itu, Abah. Di mana gerangan salahnya? Mohd. Saman : Menurut pikiranku, mungkin di rumah, pemuda-pemuda kita didikannya bercap Barat, sebab ibu-bapak meniru-niru Barat dalam pergaulannya. Bukan tidak sedikit aku dengar anak-anak mengatakan "kamu" pada orang-orang tua, malahan juga pada ibu-bapaknya sendiri. lnderawati : Ya, Abah, benar kata Abah itu. Mudah-mudahan saja bisa berubah keadaan itu. Kalau terus-menerus begini, tentu bangsa kita, Timur tidak, Barat tidak, dan demikian pula kedudukannya. Mohd. Saman : (Tertawa) Aduh, kau betul-betul sudah murid suamimu yang setia. Sudah ada kabar dari Azas dalam minggu ini? lnderawati : (Agak sedih) Ya, Abah, semenjak aku meninggalkan Singapur, paling kurang sekali seminggu, aku terima surat, kadang-kadang dengan kapal terbang, kadang-kadang dengan kapal api. Mohd. Saman : (Tersenyum pada lnderawati) Aduh, betul ia *beranak *tiri *beranak kandung, sebab dalam dua bulan itu, aku baru dua kali dikirimi surat. Tetapi, bila ia akan datang? lnderawati : Menurut surat paling belakang dalam seminggu dua minggu ini, dan suratnya itu bertanggal pertengahan bulan Februari (Sedih). Aku takut ia tidak bisa Lagi menyingkirkan diri, sebab menurut surat kabar beberapa hari yang Lalu, bala tentara Nippon sudah di Johor, jadi di muka Singapur, sesudah itu aku tidak suka membaca surat kabar Lagi. Mohd. Saman : (Menyabar-nyabarkan) Tentu dia Lekas datang. Abdul Azas seorang yang cukup memiliki keberanian hati dan pandai memakai akalnya buat segala sesuatu, asal saja kita doakan bersama-sama ia selamat datang kemari. lnderawati : Ya, Abah, itulah doaku setiap waktu (Diam sebentar). Dik Hayati tidak turut kemari tadi, Abah? Mohd. Saman : (Berdiri ke meja sebelah) Tadi ia turut dengan Abah, tetapi tengah jalan bertemu dengan kawan-kawannya yang mengajaknya ke Pasar Baru. Ia datang kemari nanti. lnderawati : Abah, bagaimana kabar Adikusuma sekarang? Mohd. Saman : (Duduk Lagi) Aku tidak tahu sedikit pun tentang hal itu. Ia berdiam-diam saja. Ketika ia tanggal 8 Desember ditangkap di rumahnya, dan akan dibawa ke kantor polisi, hampir aku tidak bertemu dengan dia. lnderawati : Ya, kebetulan hari usia Hayati berumur 20 tahun. Kalau aku ingat, sedih aku dibikinnya. Mohd. Saman : (Terharu dan berdiri) Ya, Nak, belum pernah aku ceritakan padamu, selain dari keyakinanku bahwa Hayati kasih pada Adi, dan rupanya kakakmu itu pun begitu juga pada Hayati (Diam sebentar, lalu mondar-mandir, berdiri lagi). Katanya, mereka kasih satu sama Lain, tetapi belum pernah sebut menyebut. Masyaallah, bagaimanakah tabiat pemuda-pemuda itu. Hampir aku tak mengerti. lnderawati : Aku tahu bahwa Adi, saudaraku, kasih pada Hayati, tetapi ia menunggu waktu yang baik untuk menyatakannya pada Hayati. Mohd. Saman : (Masih berdiri di muka lnderawati) Apakah kamu dengan Azas sudah nikah sekarang, kalau Azas terus menerus menanti waktu yang baik? lnderawati : (Tersenyum) Tidak, Abah, tetapi saya tidak begitu modern seperti Hayati kelihatan dari Luar. Mohd. Saman : Memang benar katamu itu, Nak. Dari luar saja, Hayati modern, di dalam hati sanubarinya, ia masih kuno, masih Timur. Kalau datang Adikusuma, ia pergi, atau bersenda-gurau seperti anak gadis Barat. Dan Adi, anak *bodoh itu, tidak mengerti. Betul apa tidak? lnderawati : (Tersenyum) Betul, Abah. Mohd. Saman : Tetapi, pada tanggal 8 Desember itu, hampir hancur hatiku itu, melihat kesedihan anakku Hayati. Kau tidak tahu, Nak. Waktu aku bertemu dengan Adikusuma ketika ia akan dibawa oleh polisi, diserahkannya padaku sebuah bungkusan kecil buat Hayati. Katanya, tanda peringatan hari usia Hayati, sedianya ia sendiri akan memberikannya. lnderawati : Aneh, tidak kutahu Bah, apakah isi bungkusan itu? Mohd. Saman : Aku berikan bungkusan itu kepada Hayati, dibukanya di hadapanku. lsinya surat kecil berbunyi, "Buat adikku dan kekasihku, Hayati, pusaka ibuku" dan satu cincin permata berlian, barang lama. lnderawati : (Heran) Ya, sekarang aku ingat. Tempo Adi baru maju, ibu memberi cincin pusaka, yang biasanya dipakai ibu ketika ada hari-hari yang penting. Masih ingat aku, ibu mengatakan padanya, "Adi, buat kamu, supaya kamu beri kelak pada istrimu.” Mohd. Saman : Benarlah rupanya. Hancur hatiku melihat kesedihan anakku. Nampak olehku senyata- nyatanya, betapa Hayati dalam sejam itu berubah sama sekali. Dalam sejam itu, berubah ia dari gadis yang tidak pernah susah jadi perempuan dewasa yang baru turun dari pelaminan pengantinnya. Belum pernah bagiku begitu cantik rupanya seperti hari itu lnderawati : Ya, Abah, aku pun merasakan perubahan pada Hayati. Dalam tabiatnya sehari-hari, dalam perbuatannya, sekali pun ia masih terus bersekolah. Mohd. Saman : (Duduk Lagi) Aku harap saja Nak, kamu sudi melimpahkan segala kasihmu pada adikmu itu, kekasih saudaramu, Adikusuma, anakku Hayati. lnderawati : Aku berjanji Abah. (Berbunyi lonceng sepeda di luar, kemudian nyanyi- nyanyi kecil, lalu suara gadis, dan tampak Hayati) Hayati : (Berdiri di pintu) Wati, sayang, boleh aku masuk? (Heron) He, mengapa Ayah dan kau begitu termenung (Tertawa). Seperti ayam dipukul kepalanya. (lnderowati dan Mohd. Saman tersenyum) lnderawati : (Tersenyum) Sedang memikirkan soal gelap Dik, masuklah, mari duduk dekatku di sini. (Hayati masuk, duduk dekat lnderawati) Hayati : Ayah, ada telepon tadi dari Tanjung Priuk buat Ayah. Mohd. Saman : (Heron) Dari Tanjung Priuk? Aku tidak banyak kenalan di situ. Tanggal berapa sekarang? lnderawati : 20 Februari, Abah. Mengapa? Mohd. Saman : Tidak apa-apa. Aku hanya ada janji perdagangan tanggal 23 Februari di Priuk. Satu blongkang besar dengan beras dari lndramayu buat gudang di Tanah Abang. Biarlah aku pergi menanyakan hal ini. (Berdiri) Mustahil, begitu Lekas, sudah datang. Aku pergi ya, Nak. Tinggal saja kamu di sini dulu, Hayati. lnderawati : Ya, Abah. (Mohd. Saman berangkat. Terdengar di Luar, ia memanggil taksi, kemudian tuter, dan tidak terdengar apa-apa lagi). 4a. Tuliskan unsur-unsur intrinsik beserta kutipannya dalam drama tersebut yang terdiri atas aspek-aspek berikut. (4) Latar tempat


13

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

R. Mulia

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

31 Oktober 2022 03:52

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah rumah Inderawati.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut ini penjelasannya.</p><p>&nbsp;</p><p>Drama&nbsp;adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan.&nbsp;Salah satu unsur-unsur teks drama adalah latar. Latar merupakan tempat, waktu, dan keadaan yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi.</p><p>&nbsp;</p><p>Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa latar tempat dalam drama di atas adalah rumah Inderawati.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut analisis latar tempat dalam kutipan drama di atas:</p><p>Latar tempat: Rumah Inderawati.</p><p><i>lnderawati duduk bersimpuh di dipan dengan kotak jahitan di sebelahnya, sedang menjahit baju anak kecil, serta menyanyi-nyanyi kecil. Kemudian, terdengar bunyi ketukan di luar, lalu tampak Mohd. Saman di pintu. lnderawati berdiri.</i></p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah &nbsp;rumah Inderawati.</p>

Jawaban yang benar adalah rumah Inderawati.

 

Berikut ini penjelasannya.

 

Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan. Salah satu unsur-unsur teks drama adalah latar. Latar merupakan tempat, waktu, dan keadaan yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi.

 

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa latar tempat dalam drama di atas adalah rumah Inderawati.

 

Berikut analisis latar tempat dalam kutipan drama di atas:

Latar tempat: Rumah Inderawati.

lnderawati duduk bersimpuh di dipan dengan kotak jahitan di sebelahnya, sedang menjahit baju anak kecil, serta menyanyi-nyanyi kecil. Kemudian, terdengar bunyi ketukan di luar, lalu tampak Mohd. Saman di pintu. lnderawati berdiri.

 

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah  rumah Inderawati.


Iklan

Iklan

Kesek...n

03 Mei 2023 07:49

Alur atau plot taufan di atas asia


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

2. Pada rute terakhir out, kondisi kami sudah tidak optimal. Padahal jalan yang akan kami telusuri sungguh berat dengan resiko tinggi. Lorong gua menurun terjai dengan jarak 01 meter sampai 21 meter. Bukan cua licin, air yang tergenang juga mengalir dan jatoh mengikuti bentuk lorong gua. Kalau sampai terpeleset bisa berbahaya. Carilah kata yang tidak baku pada paragraf tersebut dan tuliskan bagaimana yang benar! ada yg tau ?

302

5.0

Jawaban terverifikasi

Belalang Anggrek Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akanmenyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek. Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 360°. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras. Gambar Balitang Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm, sedangkan betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya. Cerdas Ceres Berbahasa dan Bersastra Indonesia Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang ber- tubuh. lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng- gunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup. Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta- morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapabelalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama. berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan. Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. soal: Tulislah gagasan utama dari teks di atas (belalang anggrek)!

103

5.0

Jawaban terverifikasi