Nadia L

23 September 2024 09:25

Iklan

Nadia L

23 September 2024 09:25

Pertanyaan

Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota panitia sembilan menyampaikan pendapat dan mengingatkan bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan agama tertentu, Apa alasannya?

Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota panitia sembilan menyampaikan pendapat dan mengingatkan bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan agama tertentu, Apa alasannya?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

06

:

07

:

07

Klaim

5

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Violineee V

23 September 2024 09:28

Jawaban terverifikasi

<p>halo kak! bantu jawab ya</p><p>&nbsp;</p><p>Soekarno, Hatta dan Panitia sembilan berpendapat bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan agama tertentu karena ingin menjaga persatuan di tengah keragaman suku dan agama. hal ini bertujuan mencegah konflik dan memastikan keadilan bagi semua masyarakat Indonesia.</p>

halo kak! bantu jawab ya

 

Soekarno, Hatta dan Panitia sembilan berpendapat bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan agama tertentu karena ingin menjaga persatuan di tengah keragaman suku dan agama. hal ini bertujuan mencegah konflik dan memastikan keadilan bagi semua masyarakat Indonesia.


Iklan

Nanda R

Community

20 Oktober 2024 00:14

Jawaban terverifikasi

<p>Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota Panitia Sembilan mengemukakan bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan agama tertentu karena beberapa alasan berikut:</p><p>1. **Keberagaman Agama dan Budaya**:<br>&nbsp; Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Jika negara didasarkan pada satu agama tertentu, hal itu bisa menimbulkan diskriminasi terhadap penganut agama lain dan mengancam persatuan serta kesatuan bangsa. Mereka berargumen bahwa penting untuk menghargai keragaman yang ada di masyarakat Indonesia.</p><p>2. **Prinsip Kebangsaan**:<br>&nbsp; Mereka percaya bahwa dasar negara harus bersifat inklusif dan universal, sehingga semua warga negara dapat merasa diakui dan dihargai tanpa memandang latar belakang agama. Hal ini penting untuk membangun identitas nasional yang kuat dan memperkuat persatuan bangsa.</p><p>3. **Menjaga Toleransi dan Harmoni Sosial**:<br>&nbsp; Dengan tidak menjadikan satu agama sebagai dasar negara, diharapkan akan tercipta suasana toleransi dan harmoni antarumat beragama. Ini juga menjadi langkah untuk mencegah konflik yang mungkin muncul akibat perbedaan keyakinan.</p><p>4. **Kepentingan Nasional yang Lebih Besar**:<br>&nbsp; Mereka menekankan bahwa tujuan negara lebih luas daripada sekadar kepentingan satu agama. Negara harus berfungsi untuk semua rakyat Indonesia, melindungi hak-hak dan kebebasan setiap individu, serta memajukan kesejahteraan umum tanpa memihak kepada salah satu agama tertentu.</p><p>5. **Pancasila sebagai Dasar Negara**:<br>&nbsp; Konsep Pancasila yang diusulkan mengandung nilai-nilai universal yang dapat diterima oleh semua golongan. Sila-sila dalam Pancasila, termasuk sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa", dirumuskan untuk mencakup semua agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, sehingga dapat menjadi dasar yang kuat untuk membangun negara yang adil dan beradab.</p><p>Dengan demikian, pandangan Soekarno, Hatta, dan anggota Panitia Sembilan mencerminkan upaya untuk menciptakan negara yang menghargai keberagaman dan menjaga keutuhan bangsa dalam bingkai Pancasila.</p>

Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota Panitia Sembilan mengemukakan bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan agama tertentu karena beberapa alasan berikut:

1. **Keberagaman Agama dan Budaya**:
  Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Jika negara didasarkan pada satu agama tertentu, hal itu bisa menimbulkan diskriminasi terhadap penganut agama lain dan mengancam persatuan serta kesatuan bangsa. Mereka berargumen bahwa penting untuk menghargai keragaman yang ada di masyarakat Indonesia.

2. **Prinsip Kebangsaan**:
  Mereka percaya bahwa dasar negara harus bersifat inklusif dan universal, sehingga semua warga negara dapat merasa diakui dan dihargai tanpa memandang latar belakang agama. Hal ini penting untuk membangun identitas nasional yang kuat dan memperkuat persatuan bangsa.

3. **Menjaga Toleransi dan Harmoni Sosial**:
  Dengan tidak menjadikan satu agama sebagai dasar negara, diharapkan akan tercipta suasana toleransi dan harmoni antarumat beragama. Ini juga menjadi langkah untuk mencegah konflik yang mungkin muncul akibat perbedaan keyakinan.

4. **Kepentingan Nasional yang Lebih Besar**:
  Mereka menekankan bahwa tujuan negara lebih luas daripada sekadar kepentingan satu agama. Negara harus berfungsi untuk semua rakyat Indonesia, melindungi hak-hak dan kebebasan setiap individu, serta memajukan kesejahteraan umum tanpa memihak kepada salah satu agama tertentu.

5. **Pancasila sebagai Dasar Negara**:
  Konsep Pancasila yang diusulkan mengandung nilai-nilai universal yang dapat diterima oleh semua golongan. Sila-sila dalam Pancasila, termasuk sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa", dirumuskan untuk mencakup semua agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, sehingga dapat menjadi dasar yang kuat untuk membangun negara yang adil dan beradab.

Dengan demikian, pandangan Soekarno, Hatta, dan anggota Panitia Sembilan mencerminkan upaya untuk menciptakan negara yang menghargai keberagaman dan menjaga keutuhan bangsa dalam bingkai Pancasila.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

145

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

74

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan