Legia E

16 April 2025 02:20

Iklan

Legia E

16 April 2025 02:20

Pertanyaan

Sistem politik kesultanan Aceh, sistem ekonomi kesultanan Aceh, sistem agama/ budaya kesultanan aceh, sistem sosial(masyarakat) kesultanan Aceh

Sistem politik kesultanan Aceh, sistem ekonomi kesultanan Aceh, sistem agama/ budaya kesultanan aceh, sistem sosial(masyarakat) kesultanan Aceh 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

04

:

37

:

45

Klaim

2

2


Iklan

Nadira S

17 April 2025 21:33

<p>Berikut adalah gambaran ringkas tentang empat “pilar” utama dalam Kesultanan Aceh:</p><h2>1. Sistem Politik</h2><ul><li><strong>Bentuk Pemerintahan</strong>: Monarki absolut yang dipimpin oleh Sultan. Kekuasaan Sultan mutlak, baik atas urusan kenegaraan, agama, maupun militer.</li><li><strong>Birokrasi &amp; Pembagian Wilayah</strong>:<ul><li><strong>Dewan Kerajaan</strong> (Majelis Raja) — para penasihat dekat Sultan (ulama tinggi, panglima militer, dan pejabat sipil).</li><li><strong>Mukim &amp; Keuchik</strong> — Aceh dibagi ke dalam mukim (kawasan administratif), masing‑masing dipimpin oleh seorang keuchik (semacam camat).</li><li><strong>Sagoe &amp; Uleebalang</strong> — di bawah mukim ada sagoe (kumpulan mukim), dipimpin oleh uleebalang (penguasa lokal/aristokrat) yang bertanggung jawab atas keamanan dan pungutan pajak di wilayahnya.</li></ul></li></ul><h2>2. Sistem Ekonomi</h2><ul><li><strong>Perdagangan Maritim</strong>: Pelabuhan Banda Aceh (Kutaraja) menjadi hub utama rempah‑rempah (terutama lada), emas, sutra, dan timah. Pedagang dari Timur Tengah, India, hingga Tiongkok rutin singgah.</li><li><strong>Pajak &amp; Cukai</strong>:<ul><li><strong>Cukai Pelabuhan</strong> (ditarik oleh Sultan/Uleebalang) dari kapal dagang asing.</li><li><strong>Zakat &amp; Fitrah</strong> sebagai sumber pendapatan negara, dikelola melalui baitulmal (kas negara).</li></ul></li><li><strong>Pertanian &amp; Perikanan</strong>: Masyarakat pesisir berfokus pada ikan, garam, dan lada; pedalaman menanam padi, kopi, dan kelapa.</li></ul><h2>3. Sistem Agama &amp; Budaya</h2><ul><li><strong>Islam Syafi‘î</strong>: Dijadikan agama resmi Negara; seluruh hukum negara (qanun) berlandaskan Syariah.</li><li><strong>Peran Ulama &amp; Pesantren</strong>:<ul><li>Ulama (teungku) berfungsi sebagai hakim (qadi), guru agama, dan penasihat Sultan dalam hukum Islam.</li><li>Pesantren di desa‑desa menyebarkan pendidikan agama dan hukum Syariah.</li></ul></li><li><strong>Adat Aceh</strong>: Hidup berdampingan dengan Syariah—misalnya dalam adat nikah, waris, dan pantang larang lokal. Seni budaya seperti tari Saman, syair, dan pantun berkembang sebagai ekspresi religius dan sosial.</li></ul><h2>4. Sistem Sosial (Stratifikasi Masyarakat)</h2><ol><li><strong>Bangsawan (Uleebalang &amp; Kerabat Sultan)</strong></li><li><strong>Ulama &amp; Pegawai Kerajaan</strong></li><li><strong>Rakyat Biasa</strong> (petani, nelayan, pedagang kecil)</li><li><strong>Hamba Sahaya (Budak)</strong></li></ol><ul><li><strong>Gotong‑royong &amp; Musyawarah</strong>: Di tingkat mukim, keputusan penting (misalnya pembagian hasil panen atau pembangunan mesjid) diambil bersama-sama lewat rapat adat.</li><li><strong>Peran Perempuan</strong>: Meski dalam struktur Islam patriarkal, perempuan Aceh (misalnya nyai) memiliki peran kuat dalam ekonomi rumah tangga (koperasi keliling) dan waris.</li></ul><p>Dengan “empat pilar” ini—politik, ekonomi, agama/budaya, dan sosial—Kesultanan Aceh mampu mempertahankan kemerdekaan, menjadi pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara, dan menguasai jalur dagang rempah-rempah selama berabad-abad. Semoga membantu!</p>

Berikut adalah gambaran ringkas tentang empat “pilar” utama dalam Kesultanan Aceh:

1. Sistem Politik

  • Bentuk Pemerintahan: Monarki absolut yang dipimpin oleh Sultan. Kekuasaan Sultan mutlak, baik atas urusan kenegaraan, agama, maupun militer.
  • Birokrasi & Pembagian Wilayah:
    • Dewan Kerajaan (Majelis Raja) — para penasihat dekat Sultan (ulama tinggi, panglima militer, dan pejabat sipil).
    • Mukim & Keuchik — Aceh dibagi ke dalam mukim (kawasan administratif), masing‑masing dipimpin oleh seorang keuchik (semacam camat).
    • Sagoe & Uleebalang — di bawah mukim ada sagoe (kumpulan mukim), dipimpin oleh uleebalang (penguasa lokal/aristokrat) yang bertanggung jawab atas keamanan dan pungutan pajak di wilayahnya.

2. Sistem Ekonomi

  • Perdagangan Maritim: Pelabuhan Banda Aceh (Kutaraja) menjadi hub utama rempah‑rempah (terutama lada), emas, sutra, dan timah. Pedagang dari Timur Tengah, India, hingga Tiongkok rutin singgah.
  • Pajak & Cukai:
    • Cukai Pelabuhan (ditarik oleh Sultan/Uleebalang) dari kapal dagang asing.
    • Zakat & Fitrah sebagai sumber pendapatan negara, dikelola melalui baitulmal (kas negara).
  • Pertanian & Perikanan: Masyarakat pesisir berfokus pada ikan, garam, dan lada; pedalaman menanam padi, kopi, dan kelapa.

3. Sistem Agama & Budaya

  • Islam Syafi‘î: Dijadikan agama resmi Negara; seluruh hukum negara (qanun) berlandaskan Syariah.
  • Peran Ulama & Pesantren:
    • Ulama (teungku) berfungsi sebagai hakim (qadi), guru agama, dan penasihat Sultan dalam hukum Islam.
    • Pesantren di desa‑desa menyebarkan pendidikan agama dan hukum Syariah.
  • Adat Aceh: Hidup berdampingan dengan Syariah—misalnya dalam adat nikah, waris, dan pantang larang lokal. Seni budaya seperti tari Saman, syair, dan pantun berkembang sebagai ekspresi religius dan sosial.

4. Sistem Sosial (Stratifikasi Masyarakat)

  1. Bangsawan (Uleebalang & Kerabat Sultan)
  2. Ulama & Pegawai Kerajaan
  3. Rakyat Biasa (petani, nelayan, pedagang kecil)
  4. Hamba Sahaya (Budak)
  • Gotong‑royong & Musyawarah: Di tingkat mukim, keputusan penting (misalnya pembagian hasil panen atau pembangunan mesjid) diambil bersama-sama lewat rapat adat.
  • Peran Perempuan: Meski dalam struktur Islam patriarkal, perempuan Aceh (misalnya nyai) memiliki peran kuat dalam ekonomi rumah tangga (koperasi keliling) dan waris.

Dengan “empat pilar” ini—politik, ekonomi, agama/budaya, dan sosial—Kesultanan Aceh mampu mempertahankan kemerdekaan, menjadi pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara, dan menguasai jalur dagang rempah-rempah selama berabad-abad. Semoga membantu!


Iklan

Sang P

03 Juni 2025 12:02

<p>Sistem politik dan sistem perekonomian</p>

Sistem politik dan sistem perekonomian


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Jelaskan Dalam bentuk apa dukungan Vatikan dalam merespon berita proklamasi???

8

5.0

Jawaban terverifikasi