Hilya H

29 Maret 2024 14:13

Iklan

Iklan

Hilya H

29 Maret 2024 14:13

Pertanyaan

Setelah membaca tentang kebesaran kerajaan Majapahit, Dian memiliki keinginan agar suatu hari nanti bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju. Sikap yang dilakukan oleh Dian menunjukkan sejarah memiliki fungsi .... A. Edukatif B. Inspiratif C. Instruktif D. Rekreatif E. Masa depan


5

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Dela A

Community

29 Maret 2024 14:14

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Jawaban B. Inspiratif</strong></p><p><br>Pembahasan :<br>Untuk masa sekarang, sejarah menjadi hal penting. Dengan mengingat kegemilangan dan kesuksesan sesuatu melalui sejarah, akan membuat setiap orang tergugah untuk mencapai hal-hal yang sama baiknya, bahkan lebih dari pencapaian yang telah ditorehkan oleh sejarah. Misalnya bukti kebesaran Kerajaan Majapahit, bisa menjadi inspirasi bagi<br>bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar seperti masa Kerajaan Majapahit dahulu.<br>Sehingga jawaban yang tepat adalah B.</p>

Jawaban B. Inspiratif


Pembahasan :
Untuk masa sekarang, sejarah menjadi hal penting. Dengan mengingat kegemilangan dan kesuksesan sesuatu melalui sejarah, akan membuat setiap orang tergugah untuk mencapai hal-hal yang sama baiknya, bahkan lebih dari pencapaian yang telah ditorehkan oleh sejarah. Misalnya bukti kebesaran Kerajaan Majapahit, bisa menjadi inspirasi bagi
bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar seperti masa Kerajaan Majapahit dahulu.
Sehingga jawaban yang tepat adalah B.


Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

30 Maret 2024 14:00

Jawaban terverifikasi

<p><br>Sikap yang dilakukan oleh Dian menunjukkan bahwa sejarah memiliki fungsi:</p><p>B. Inspiratif</p><p>Penjelasan: Sikap Dian yang ingin agar suatu hari nanti bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju menunjukkan bahwa dia terinspirasi oleh kebesaran kerajaan Majapahit dalam sejarah Indonesia. Inspirasi dari masa lalu dapat memotivasi individu atau masyarakat untuk mencapai kemajuan di masa depan. Oleh karena itu, dalam konteks ini, sejarah memiliki fungsi inspiratif yang mendorong orang untuk meniru atau mengejar keberhasilan masa lalu untuk memajukan masa depan.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>


Sikap yang dilakukan oleh Dian menunjukkan bahwa sejarah memiliki fungsi:

B. Inspiratif

Penjelasan: Sikap Dian yang ingin agar suatu hari nanti bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju menunjukkan bahwa dia terinspirasi oleh kebesaran kerajaan Majapahit dalam sejarah Indonesia. Inspirasi dari masa lalu dapat memotivasi individu atau masyarakat untuk mencapai kemajuan di masa depan. Oleh karena itu, dalam konteks ini, sejarah memiliki fungsi inspiratif yang mendorong orang untuk meniru atau mengejar keberhasilan masa lalu untuk memajukan masa depan.

 

 


 


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Cara Menyikat Gigi dengan Benar Meskipun dilakukan setiap hari, ternyata tidak semua orang menyikat gigi" dengan benar. Lalu, bagaimana cara menyikat gigi secara benar? Berikut ini cara menyikat gigi secara benar yang dapat kalian lakukan. Pertama, perhatikan posisi sikat gigi. Cara memegang sikat gigi adalah posisikan sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi sikat agak miring membentuk sudut 45°. Jadi, posisi sikat gigi tidak seluruhnya menempel pada permukaan gigi. Kedua, perhatikan gerakan saat menyikat gigi. Sikatlah gigi dari sisi depan gigi di salah satu sisi mulut. Gerakkan sikat gigi secara melingkar berlawanan jarum jam selama 20 detik untuk setiap bagian. Gerakan ini bertujuan membersihkan plak yang terselip di celah gigi dan gusi. Setelah sisi depan, sikatlah gigi bagian belakang, sisi atas, dan sisi bawah dengan gerakan maju mundur secara perlahan. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat. Untuk menyikat bagian gigi seri, peganglah sikat gigi secara vertikal. Anda dapat menggunakan ujung kepala sikat gigi untuk menyikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Ketiga, bersihkan lidah. Untuk membersihkan permukaan lidah dengan pembersih khusus lidah. Ada jenis sikat gigi yang dilengkapi pembersih lidah. Cara menggunakannya, letakkan alat tersebut pada bagian belakang lidah, lalu tarik hingga bagian ujung depan lidah. Ulangi beberapa kali. Keempat, bersihkan sela-sela gigi. Untuk membersihkan sela-sela gigi, gunakan benang gigi. Setelah itu, bilas sisa kotoran yang terdapat di gigi dan mulut dengan air bersih. Beberapa orang yang memiliki masalah khusus dengan mulut bisa menggunakan obat kunmr nonalkohol. Misalnya, untuk menghilangkan bau mulut. Waktu ideal untuk menggosok gigi adalah dua menit. Hindari menyikat gigi terlalu keras. Hal tersebut dapat menyebabkan gusi berdarah dan terjadi peradangan. Gesekan yang terlalu keras juga menyebabkan pengikisan lapisan pelindung gigi (enamel gigi) . Untuk memastikan apakah gigi sudah bersih atau belum, dapat menggunakan ujung lidah. Jika permukaan gigi m.li.ih terasa kasar, artinya gigi belum benar-benar bersih. Enamel gigi adalah .... A. lapisan pelindung gigi B. lapisan pelindung gusi C. sela-sela gigi D. bagian permukaan lidah

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Fenomena Sosial Pengamen Jalanan Pengamen perkotaan adalah fenomena yang mulai dipandang sebagai masalah serius, terutama dengan semakin banyaknya permasalahan sosial ekonomi dan politik yang ditimbulkannya. Modernisasi dan industrialisasi sering dituding sebagai pemicu utama dari banyak pengamen di perkotaan. Perkembangan daerah perkotaan secara pesat mengundang terjadinya urbanisasi. Orang yang datang ke kota tidak mempunyai keterampilan untuk mencari kerja di kota. Akibatnya, mereka berdiam di daerah kumuh yang identik dengan kemiskinan perkotaan. Indonesia merupakan negara berkembang.Masalah kemiskinan menjadi masalah utama, baik di kota maupun di desa. Kita dapat melihat di setiap kota pasti ada perumahan yang berimpitan satu dengan yang lainnya. Selain itu, banyaknya pengamen, pengemis, dan anak jalanan makin memperjelas wajah kumuh perkotaan. Pada malam hari terlihat orang-orang tertentu tidur di emperan toko pinggir jalan. Kondisi demikian sangat memprihatinkan dan harus segera diatasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya pengamen jalanan. Faktor-faktor yang membuat seseorang mengamen sebagai berikut. 1. Faktor Ekonomi Anak mengamen demi tuntutan ekonomi. Orang tua tidak mampu membiayai kebutuhan hidup dan kebutuhan sekolah mereka. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, seorang anak harus mengamen. Orang tua yang malas hanya mengandalkan hasil mengamen anaknya tanpa mau bekerja. 2. Kurang Kasih Sayang Anak yang kurang kasih sayang atau tidak menerima kasih sayang dari orang tua rawan menjadi pengamen jalanan. Artinya, orang tua terlalu sibuk mencari harta atau kesenangan. Orang tua tidak memiliki waktu untuk mencurahkan perhatian, bertanya tentang masalah anak, bertukarpikiran, dan berbagi rasa dengan anak. Dengan tidak menerima kasih sayang dari orang tua, anak pun mencari kesenangan lain untuk menghibur diri. Mengamen adalah salah satu sarana untuk menghibur diri bagi anak. Dengan bernyanyi sebagai pengamen, mereka dapat menghibur hati, mengungkapkan isi hati, dan menghabiskan waktu. 3. Rasa Ikut-ikutan Anak dipengaruhi lingkungan atau teman sebaya untuk mencari hiburan, menghindari pekerjaan rumah, tugas- tugas sekolah, atau merasa hebat akan dirinya. Padahal jika ditelusuri, segi ekonomi bukan penyebab anak menjadi seorang pengamen. Kadang-kadang mereka hanya ikut-ikutan atau dipengaruhi oleh teman-temannya. Meskipun pengamen anak-anak tersebut harus mengalami panas terik, hujan, caci maki, pukulan, mereka tetap berjumlah banyak. Hampir di setiap persimpangan jalan dapat ditemui pengamen berusia anak-anak. Selain di persimpangan jalan, mereka mengamen di pasar, rumah makan, dan terminal, Mereka dianggap sebagai penyebab kemacetan lalu lintas, berkurangnya nilai estetika tata ruang kota, dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan raya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa psikologis pengamen anak-anak tidak memiliki rasa malu, tidak peduli atau tak acuh. Sikap tersebut dilakukan agar keberadaan mereka diterima masyarakat sebagai bentuk budaya baru. Agar keberadaan mereka tetap eksis, pengamen anak-anak juga berupaya untuk melawan berbagai pihak, baik pihak hukum maupun pihak nonhukum. Mereka hanya mempertahankan harga diri dan rasa solidaritas di antara mereka. Fenomena sosial kehidupan pengamen anak-anak memiliki dua arti, yaitu pengaruh yang hanya bekerja di jalanan dan menunjukkan gaya kehidupan di jalanan. Bekerja di jalanan artinya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya, sedangkan gaya hidup di jalanan hanya sekadar mewujudkan gaya hidup jalanan yang bebas. Dari segi usia, sebenarnya mereka tidak wajib mencari nafkah. Orang tua merekalah harus memiliki tanggung jawab dan memberi kasih sayang kepada mereka. Meskipun orang tua tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebaiknya anak tidak diperbolehkan mengamen. Orang tua harus mampu memberikan tanggung jawab dan kasih sayang kepada anak agar tidak menjadi pengamen di tengah kota. Di samping itu, aparat hukum harus memiliki aturan yang tegas terhadap hukum, Hukum harus ditegakkan demi masa depan anak bangsa. Apabila hal-hal ini dilakukan, sangat tipis kemungkinan munculnya pengamen sebagai penyebab di jalanan perkotaan. Tentukan struktur teks eksplanasi di atas!

3

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Bacalah cerpen berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat. SECARIK SURAT Dalam sebuah perang besar-besaran yang tidak sempat dicatat oleh sejarah, seorang prajurit berpangkat paling rendah dengan tidak diduga tiba-tiba mendapat panggilan dari jenderal peperangan yang tertinggi. Tergopoh-gopoh prajurit itu menemui jenderal yang selama hidupnya belum pernah dilihat, tetapi sudah sering didengar nama dan keistimewaannya melalui cerita dari mulut ke mulut dan kuping ke kuping. Sebagaimana layaknya seorang bawahan yang paling rendah bertemu dengan seorang atasan yang paling tinggi dan sangat dihormati dan dikagumi, maka prajurit itu pun memberi hormat yang berlebih-lebihan sehingga untuk sekilas, jenderal tertinggi yang terlalu sering menerima sanjungan itu merasa kurang senang. Namun, seperti telah dinasihatkan oleh stafnya, maka jenderal itu pun segera terkesan oleh daya tarik prajurit yang kabarnya setia, terpercaya, dan cakap itu. Ketika prajurit itu melepas topinya yang tentu saja dilakukan atas perintah jenderal tertinggi itu, tampaklah rambutnya yang berombak mengilat, matanya yang hitam menyalakan sinar syahdu, hidungnya yang mancung seperti hidung jenderal itu sendiri, bibirnya yang indah, dan sorot wajahnya yang mengagumkan. Apalagi ketika prajurit terendah itu tersenyum yang tentu saja dilakukannya atas perintah jenderal tertinggi itu, amat memesona senyumnya. "Hai, Prajurit, untuk apakah kau ikut perang?" kata jenderal. "Tidak tahu, Jenderal," kata prajurit. "Saya kira karena dalam keadaan seperti ini mencari pekerjaan yang paling mudah adalah mencari pekerjaan sebagai prajurit. Lagi pula, saya masih muda dan merasa senang mendapat kesempatan untuk memanggul senapan dan sekali tempo menembakkan senapan untuk menunjukkan bahwa saya betul-betul jantan." "Tidakkah kau tahu bahwa perang ini dapatmenghancurkan seluruh umat manusia, Prajurit?" kata jenderal tertinggi. "Begitulah kata orang, Jenderal," kata prajurit terendah, "Tapi apakah itu urusan saya? Urusan saya adalah senang-senang dalam berperang, menembak musuh, memukuli musuh." "Tidakkah kau takut tertembak, cacat, mati, atau tersiksa bila engkau tertangkap musuh?" "Saya kira, saya masih muda, Jenderal," kata prajurit terendah. "Kesempatan untuk celaka semacam itu selalu dapat saya hindari. " "Dan, kalau kau menjadi tua dan perang belum juga selesai, bagaimana, Prajurit?" kata jenderal tertinggi. "Saya akan keluar menjadi prajurit, Jenderal," kata prajurit terendah. " Tidakkah kau tahu bahwa orang-orang yang tidak menjadi prajurit pun banyak yang hidup konyol dan mati konyol?" "Itu belum pernah saya pikirkan, Jenderal," kata prajurit terendah. Seseorang yang tidak dikenal oleh prajurit terendah itu masuk tergopohgopoh, lalu memberi hormat kepadajenderal tertinggi itu tergopoh-gopoh. Orang-orang lain berdiri, memagari jenderal tertinggi, lalu beberapa orang membisikkan kata-kata yang tidak dapat ditangkap oleh prajurit terendah. Jenderal yang paling tinggi itu berdiri, diikuti oleh yang lain-lain, lalu bergegas meninggalkan ruangan. Tinggallah prajurit yang paling rendah itu sendirian di dalam ruangan yang besar dan mewah itu. Perasaan kagum akan ruangan itu timbul pada diri prajurit terendah itu yang tidak pernah membayangkan bahwa di dunia ada ruangan sehebat ruangan itu. Begitu terkesiapnya prajurit itu sehingga jenderal tertinggi dan stafnya masuk, prajurit itu masih memandangi lukisan indah mengenai pertempuran sangkur yang terpacak di tembok. "Hai, Prajurit," kata jenderal tertinggi. Prajurit terendah itu terperanjat, lalu memberi hormat dengan cara yang berlebih-lebihan pula. "Perang dapat memusnahkan seluruh kita, Prajurit," kata jenderal tertinggi, "Dan sekarang, perhubungan putus. Sampaikanlah surat ini kepada perwira di ajang pertempuran di sebelah sana." Prajurit terendah menerima surat ini dengan hormat yang berlebih-lebihan. "Kalau kau berhasil menyampaikan surat ini, akan berhentilah perang ini dan akan hiduplah semua kita," kata jenderal tertinggi. "Kalau tidak, sebaliknyalah yang terjadi." Dengan dikawal oleh beberapa orang, prajurit itu meninggalkan markas jenderal tertinggi itu menuju ujung pertempuran. Para pengantar merasa kagum akan kecekatan dan keberanian prajurit yang masih muda itu. Barulah prajurit itu dilepas sendirian ketika memasuki mulut daerah musuh. Tugas prajurit itu adalah menyelundup di daerah musuh untuk mencapai perwira teman yang berada di ajang sana untuk menyampaikan surat yang katanya sangat penting. Maka, berjalanlah serdadu itu hatihati. Sementara itu, tembakan-tembakan pun menggencar di sana sini. Matahari mulai tenggelam dan langit mulai kemerah-merahan. Prajurit yang sehat itu berjalan terus dengan hati-hati. Ketika langit telah menjadi gelap karena matahari telah tenggelam, mata prajurit itu tertarik pada cahaya di langit. Peluru-peluru besar yang melesat-lesat di langit sana sangat indah dan memesonakan hati prajurit yang senang keindahan itu. prajurit itu menelentangkan tubuh di atas sana. Dan, ketika dengan sengaja prajurit itu menggaruk-garuk tubuhnya yang terasa gatal, tersentuhlah surat dari jenderal tertinggi yang disimpan di lipatan celananya. Dan, ketika prajurit itu melihat tubuhnya, sadarlah prajurit itu bahwa tubuhnya menjadi terang pada malam hari itu karena kilatan-kilatan yang berseliweran di langit sana. Alangkah indah warna bajunya. Baju hijau yang sudah diganti dengan hitam itu tampak indah tertimpa cahaya yang berwarna-warna yang datang dari atas sana. Dan, prajurit yang sekarang hanya bersenjata pisau lipat kecil itu merogoh saku celananya untuk mengambil pisau itu. Pisau yang sebetulnya tidak indah itu pun tampak indah tertimpa cahaya berwarna-warna dari atas sana. Maka, tiba-tiba timbullah keinginan prajurit itu untuk membedah lipatan celana, dan melihat surat yang ditulis oleh jenderal yang selama ini dikagumi. Dengan cekatan, prajurit terendah itu dapat membedah lipatan celana, lalu mengambil surat berwarna biru yang dilipat kecil. Dengan hati-hati, prajurit itu membuka surat itu, tetapi yang didapati hanyalah kertas kosong berwarna biru. Indah benar warna biru yang tertimpa oleh sinar berwarna-warna dari atas. Untuk beberapa saat, prajurit itu bergantian memandang kertas di tangan dan peluru-peluru di atas sana. Pergantian-pergantian warna makin memesonakan hatinya. Prajurit itu membaringkan tubuh lagi, menghirup udara dalam-dalam, lalu menutup kelopak matanya. Tercium bau peluru yang baginya terasa sedap. Surat dari jenderal tertinggi tetap dipegang di tangannya. Tiba-tiba, tubuh prajurit itu terguncang hebat karena ledakan besar yang tidak pernah diduga akan terjadi begitu dekat dengan dirinya. Prajurit itu terbangun, lalu lari merunduk-runduk. Ledakan-ledakan itu di sekitar dirinya makin memadat. Dan, prajurit yang hanya bersenjata pisau itu merasa menyesal mengapa orang-orang yang mengantarkannya tadi melarangnya untuk membawa senapan setelah mengganti pakaian yang disenanginya dengan pakaian tua berwarna buruk. Prajurit itu pun terus berlari-lari di tanah berdebu sampai akhirnya mencapai tembok yang tidak jelas warnanya. Setelah prajurit itu membaringkan tubuh dekat tembok dan setelah ledakan lain yang membawa sinar terang terjadi, tahulah serdadu itu bahwa tembok di dekatnya berwarna ungu. Dan, ketika sebuah ledakan lain yang juga membawakan sinar terang menyusul, tahulah prajurit itu bahwa tembok itu terletak di pojok jalan. Dan, ketika sebuah ledakan dengan sinar terang meradang lagi, tahulah prajurit itu bahwa di tembok ungu itu tertempel cipratan-cipratan darah. Tepat pada waktu prajurit itu berusaha akan berdiri, sebuah ledakan yang juga mengirimkan sinar terang menyalak. Di luar dugaan, prajurit itu melihat jenderal yang sangat dikaguminya lari di sebelah sana dan dikejar oleh peluru-peluru yang mengirimkan sinar-sinar terang dan ledakan-ledakan yang memekakkan telinga. Prajurit itu pun terjerembap ke atas tanah berdebu yang segera mengirimkan debu ke atas. Sementara itu, pasukan jenderal yang sangat dikagumi oleh prajurit muda itu dapat memasuki daerah musuh dalam waktu yang tidak begitu lama. Esok paginya, tubuh prajurit terendah itu ditemukan oleh orang-orang yang kemarin mengantarkannya sampai ke mulut daerah musuh. Tanpa bercakap banyak, mereka pun mengemasi mayat prajurit itu, lalu mengirimkannya kepada jenderal mereka. Jenderal itu membuka kain yang menutupi wajah mayat prajurit itu, lalu mengagumi wajah yang sudah menjadi mayat itu sebentar. Jenderal itu pun membuka kain yang menutup bagian dada mayat prajurit itu. Mata jenderal tertinggi melihat kertas biru tersembul dari saku mayat prajurit terendah. Dengan sabar, jenderal itu menarik kertas biru -dari saku mayat, lalu membaca tulisan tangan yang tertera di atasnya. Dan, setelah menyobek surat itu hati-hati, jenderal itu pun melihat tulisan lain yang tertera di bagian dalam kertas berwarna biru itu. Jenderal itu membaca lagi tulisan tangan serdadu itu, lalu dengan hati-hati memasukkan kertas itu ke dalam sakunya. "Dia menganggap saya kebal peluru," kata jenderal itu perlahan-lahan. Tidak ada orang satu pun yang mendengar apa yang dikatakan oleh jenderal tertinggi itu. "Makamkanlah penyair yang melibatkan diri ke dalam perang ini dengan upacara yang layak," kata jenderal itu dengan suara jelas. Jenderal itu pun pergi meninggalkan mayat itu, lalu pergi ke gedung besar diiringi oleh sekian belas orang pengawalnya. Pada waktu pemakaman mayat prajurit itu dilakukan, jenderal itu sedang sibuk mengadakan perundingan dengan bawahan-bawahannya. Dan, ketika jenderal itu merasa capai dan bosan akan pekerjaannya, berkatalah jenderal itu, "Penyair itu menganggap saya kebal peluru." Beberapa orang yang mengelilingi jenderal itu mengerti maksud jenderal itu, tetapi beberapa orang lainnya tidak mengerti. Mereka semua mengangguk-angguk dan ketika jenderal itu minum kopi, yang lain pun ikut-ikut minum kopi. Kumpulan Cerpen Kritikus Adinan karya Budi Darma Apa kemenarikan yang Anda temukan dalam cerpen tersebut?

1

5.0

Jawaban terverifikasi

Cara Menyikat Gigi dengan Benar Meskipun dilakukan setiap hari, ternyata tidak semua orang menyikat gigi" dengan benar. Lalu, bagaimana cara menyikat gigi secara benar? Berikut ini cara menyikat gigi secara benar yang dapat kalian lakukan. Pertama, perhatikan posisi sikat gigi. Cara memegang sikat gigi adalah posisikan sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi sikat agak miring membentuk sudut 45°. Jadi, posisi sikat gigi tidak seluruhnya menempel pada permukaan gigi. Kedua, perhatikan gerakan saat menyikat gigi. Sikatlah gigi dari sisi depan gigi di salah satu sisi mulut. Gerakkan sikat gigi secara melingkar berlawanan jarum jam selama 20 detik untuk setiap bagian. Gerakan ini bertujuan membersihkan plak yang terselip di celah gigi dan gusi. Setelah sisi depan, sikatlah gigi bagian belakang, sisi atas, dan sisi bawah dengan gerakan maju mundur secara perlahan. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat. Untuk menyikat bagian gigi seri, peganglah sikat gigi secara vertikal. Anda dapat menggunakan ujung kepala sikat gigi untuk menyikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Ketiga, bersihkan lidah. Untuk membersihkan permukaan lidah dengan pembersih khusus lidah. Ada jenis sikat gigi yang dilengkapi pembersih lidah. Cara menggunakannya, letakkan alat tersebut pada bagian belakang lidah, lalu tarik hingga bagian ujung depan lidah. Ulangi beberapa kali. Keempat, bersihkan sela-sela gigi. Untuk membersihkan sela-sela gigi, gunakan benang gigi. Setelah itu, bilas sisa kotoran yang terdapat di gigi dan mulut dengan air bersih. Beberapa orang yang memiliki masalah khusus dengan mulut bisa menggunakan obat kunmr nonalkohol. Misalnya, untuk menghilangkan bau mulut. Waktu ideal untuk menggosok gigi adalah dua menit. Hindari menyikat gigi terlalu keras. Hal tersebut dapat menyebabkan gusi berdarah dan terjadi peradangan. Gesekan yang terlalu keras juga menyebabkan pengikisan lapisan pelindung gigi (enamel gigi) . Untuk memastikan apakah gigi sudah bersih atau belum, dapat menggunakan ujung lidah. Jika permukaan gigi m.li.ih terasa kasar, artinya gigi belum benar-benar bersih. Salah satu sebab terjadinya peradangan adalah .... A. terlalu sering menyikat gigi B. salah memilih sikat gigi C. terlalu keras menyikat gigi D. tidak menggunakan obat kumur

1

0.0

Jawaban terverifikasi