Aurora A

22 Juli 2024 04:45

Iklan

Aurora A

22 Juli 2024 04:45

Pertanyaan

Sebutkan hasil kebudayaan Kesenian , Upacara Keagamaan , dan Rumah Adat di Indonesia dan kaitannya dengan kondisi geografis Indonesia

Sebutkan hasil kebudayaan Kesenian, Upacara Keagamaan, dan Rumah Adat di Indonesia dan kaitannya dengan kondisi geografis Indonesia

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

04

:

25

:

17

Klaim

7

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

22 Juli 2024 09:17

Jawaban terverifikasi

Hasil Kebudayaan Indonesia dan Kaitannya dengan Kondisi Geografis Kesenian * Tari Saman (Aceh): Tari Saman merupakan tarian tradisional masyarakat Gayo di Aceh yang menggambarkan kekompakan dan kebersamaan. Tarian ini ditampilkan secara berkelompok dengan gerakan yang teratur dan kompak. Kondisi geografis Aceh yang sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan mendorong masyarakatnya untuk bekerja sama dan saling membantu dalam berbagai hal, termasuk dalam kegiatan kesenian. * Gamelan (Jawa dan Bali): Gamelan merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari berbagai jenis logam, seperti gong, bonang, slenthem, dan kendang. Musik gamelan sering digunakan dalam berbagai acara adat dan keagamaan di Jawa dan Bali. Kondisi geografis Jawa dan Bali yang kaya akan sumber daya alam, seperti besi, tembaga, dan perunggu, memungkinkan masyarakatnya untuk membuat alat musik gamelan dengan kualitas yang tinggi. * Tari Kecak (Bali): Tari Kecak merupakan tarian tradisional masyarakat Bali yang menceritakan kisah Ramayana. Tarian ini ditampilkan oleh sekelompok penari laki-laki yang duduk melingkar dan menyanyikan mantra. Kondisi geografis Bali yang memiliki banyak pantai dan laut mendorong masyarakatnya untuk mengembangkan tarian yang terinspirasi dari alam, seperti tari Kecak. Upacara Keagamaan * Upacara Melasti (Bali): Upacara Melasti merupakan upacara keagamaan Hindu di Bali yang bertujuan untuk membersihkan diri dari segala kotoran, baik secara fisik maupun spiritual. Upacara ini dilaksanakan di sumber air suci, seperti pantai, mata air, atau sungai. Kondisi geografis Bali yang memiliki banyak pantai dan mata air memungkinkan masyarakat Hindu di Bali untuk melaksanakan upacara Melasti dengan mudah. * Upacara Ngaben (Bali): Upacara Ngaben merupakan upacara keagamaan Hindu di Bali yang bertujuan untuk mengantarkan roh orang yang meninggal ke alam baka. Upacara ini dilaksanakan dengan cara membakar jenazah orang yang meninggal. Kondisi geografis Bali yang memiliki banyak hutan memungkinkan masyarakat Hindu di Bali untuk mendapatkan kayu bakar yang digunakan untuk membakar jenazah dalam upacara Ngaben. * Upacara Sekaten (Yogyakarta): Upacara Sekaten merupakan upacara keagamaan Islam di Yogyakarta yang dilaksanakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Upacara ini dilaksanakan di halaman Masjid Agung Yogyakarta dan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya. Kondisi geografis Yogyakarta yang merupakan pusat kerajaan Mataram Islam di masa lampau menjadikan Yogyakarta sebagai tempat yang tepat untuk melaksanakan upacara Sekaten. Rumah Adat * Rumah Gadang (Minangkabau): Rumah Gadang merupakan rumah adat masyarakat Minangkabau yang berbentuk seperti rumah panggung. Rumah ini terbuat dari kayu dan memiliki atap yang terbuat dari ijuk. Kondisi geografis Minangkabau yang sebagian besar merupakan daerah perbukitan memungkinkan masyarakatnya untuk membangun rumah panggung yang lebih aman dari banjir dan hewan liar. * Rumah Honai (Papua): Rumah Honai merupakan rumah adat masyarakat Papua yang berbentuk seperti kerucut. Rumah ini terbuat dari kayu dan memiliki atap yang terbuat dari jerami. Kondisi geografis Papua yang memiliki iklim yang dingin dan hujan mendorong masyarakatnya untuk membangun rumah dengan atap yang tinggi agar dapat menahan air hujan dan udara dingin. * Rumah Limasan (Jawa): Rumah Limasan merupakan rumah adat masyarakat Jawa yang berbentuk seperti limas. Rumah ini terbuat dari kayu dan memiliki atap yang terbuat dari genting. Kondisi geografis Jawa yang memiliki iklim yang tropis mendorong masyarakatnya untuk membangun rumah dengan atap yang tinggi agar dapat memberikan ventilasi udara yang baik. Kaitan dengan Kondisi Geografis Kondisi geografis Indonesia yang beragam, mulai dari pegunungan, pantai, hingga hutan, memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil kebudayaan Indonesia. Kesenian, upacara keagamaan, dan rumah adat di Indonesia menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia memanfaatkan kondisi geografisnya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melestarikan budayanya. Contoh * Tari Saman dari Aceh yang menggambarkan kekompakan dan kebersamaan masyarakat Gayo terinspirasi dari kondisi geografis Aceh yang sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, di mana masyarakatnya harus bekerja sama dan saling membantu untuk bertahan hidup. * Upacara Melasti di Bali yang bertujuan untuk membersihkan diri dari segala kotoran dapat dilaksanakan dengan mudah karena Bali memiliki banyak pantai dan mata air. * Rumah Gadang di Minangkabau yang berbentuk seperti rumah panggung dibangun untuk melindungi masyarakat dari banjir


Iklan

Nanda R

Community

27 Juli 2024 08:44

Jawaban terverifikasi

<p>Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, termasuk kesenian, upacara keagamaan, dan rumah adat. Keberagaman ini sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis yang berbeda-beda di seluruh nusantara. Berikut adalah beberapa contoh hasil kebudayaan Indonesia dalam kategori kesenian, upacara keagamaan, dan rumah adat serta kaitannya dengan kondisi geografis:</p><p>1. Kesenian</p><p><strong>a. Kesenian Tradisional</strong></p><p><strong>Wayang Kulit (Jawa)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Pertunjukan teater bayangan menggunakan kulit yang dipotong dengan lampu di belakangnya. Biasanya dibawakan oleh dalang.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Terutama berasal dari Jawa, di mana bahan kulit sapi atau kerbau mudah didapat dan pertunjukan ini berkembang sebagai bentuk hiburan dan pendidikan di masyarakat.</li></ul><p><strong>Tari Kecak (Bali)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Tari tradisional Bali yang melibatkan kelompok pria yang duduk melingkar sambil menyanyikan "cak" dan menari, menggambarkan adegan dari epos Ramayana.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Tari ini berkembang di Bali, di mana pengaruh agama Hindu-Buddha dan kebudayaan lokal membentuk bentuk seni ini. Kondisi geografis Bali yang terisolasi membantu pelestarian tradisi ini.</li></ul><p><strong>Keroncong (Jakarta)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Musik yang berasal dari pengaruh Portugis dengan alat musik seperti ukulele dan biola, dikenal dengan melodi melankolis dan lirik yang menyentuh hati.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Keroncong berkembang di Jakarta dan sekitarnya, di mana adanya pengaruh budaya Eropa dan kemudahan akses ke alat musik berdampak pada pengembangan musik ini.</li></ul><p><strong>b. Kesenian Modern</strong></p><p><strong>Batikan (Yogyakarta)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Teknik pembuatan kain dengan pola yang dilukis menggunakan lilin panas, menghasilkan kain yang memiliki desain khas.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Berkembang di Yogyakarta, di mana batik tradisional berfungsi sebagai simbol status sosial dan sering digunakan dalam upacara adat.</li></ul><p><strong>Seni Ukir (Bali)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Seni ukir kayu atau batu dengan motif yang rumit dan sering menggambarkan dewa, dewi, atau cerita mitologi.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Bali dikenal dengan kekayaan hutan dan bahan baku yang melimpah, serta pengaruh Hindu-Buddha yang memperkaya seni ukir.</li></ul><p>2. Upacara Keagamaan</p><p><strong>a. Upacara Hindu-Bali</strong></p><p><strong>Nyepi (Bali)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Hari Raya Nyepi adalah hari perayaan Tahun Baru Saka Bali yang ditandai dengan keheningan total di pulau Bali, tanpa aktivitas.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Nyepi mencerminkan tradisi dan kepercayaan agama Hindu-Bali yang kuat, serta karakteristik pulau Bali sebagai tempat yang khusus untuk refleksi spiritual.</li></ul><p><strong>Galungan (Bali)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Festival keagamaan yang merayakan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan) dalam tradisi Hindu Bali.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Upacara ini terkait erat dengan siklus pertanian dan musim panen, yang penting bagi kehidupan masyarakat Bali.</li></ul><p><strong>b. Upacara Islam</strong></p><p><strong>Idul Fitri dan Idul Adha</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Perayaan besar dalam Islam, menandai akhir bulan Ramadan (Idul Fitri) dan perayaan kurban (Idul Adha).</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Perayaan ini dilakukan di seluruh Indonesia, mencerminkan keragaman budaya dan cara perayaan yang bervariasi di berbagai daerah.</li></ul><p><strong>Tahlilan (Jawa)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Upacara ritual doa bersama untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal, biasanya dilakukan setelah 7, 40, dan 100 hari kematian.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Praktik ini lebih umum di Jawa, di mana pengaruh Islam lokal dan tradisi Jawa berinteraksi.</li></ul><p>3. Rumah Adat</p><p><strong>a. Rumah Adat Tradisional</strong></p><p><strong>Rumah Gadang (Minangkabau)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Rumah adat yang memiliki atap melengkung tinggi dan dihiasi dengan ukiran, mencerminkan struktur matrilineal masyarakat Minangkabau.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Terletak di Sumatra Barat, rumah gadang dirancang untuk menyesuaikan dengan iklim tropis dan kondisi geografis pegunungan.</li></ul><p><strong>Rumah Joglo (Jawa)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Rumah adat Jawa dengan atap utama yang besar dan tiang-tiang yang mendukung struktur, sering didekorasi dengan ukiran kayu.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, rumah ini dirancang untuk menghadapi curah hujan tinggi dan suhu tropis.</li></ul><p><strong>b. Rumah Adat di Kalimantan</strong></p><p><strong>Rumah Betang (Dayak)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Rumah panjang yang dibangun di atas tiang dan dapat menampung beberapa keluarga dalam satu bangunan, mencerminkan struktur sosial Dayak.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Ditemukan di Kalimantan, rumah ini dirancang untuk melindungi penghuni dari banjir dan hewan liar serta sesuai dengan kehidupan berburu dan bertani.</li></ul><p><strong>Rumah Lamin (Dayak)</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi:</strong> Rumah adat yang juga dibangun di atas tiang dan berfungsi sebagai tempat tinggal komunitas serta ruang pertemuan adat.</li><li><strong>Kaitan Geografis:</strong> Rumah Lamin juga terdapat di Kalimantan dan memiliki struktur yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan sosial komunitas Dayak.</li></ul>

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, termasuk kesenian, upacara keagamaan, dan rumah adat. Keberagaman ini sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis yang berbeda-beda di seluruh nusantara. Berikut adalah beberapa contoh hasil kebudayaan Indonesia dalam kategori kesenian, upacara keagamaan, dan rumah adat serta kaitannya dengan kondisi geografis:

1. Kesenian

a. Kesenian Tradisional

Wayang Kulit (Jawa)

  • Deskripsi: Pertunjukan teater bayangan menggunakan kulit yang dipotong dengan lampu di belakangnya. Biasanya dibawakan oleh dalang.
  • Kaitan Geografis: Terutama berasal dari Jawa, di mana bahan kulit sapi atau kerbau mudah didapat dan pertunjukan ini berkembang sebagai bentuk hiburan dan pendidikan di masyarakat.

Tari Kecak (Bali)

  • Deskripsi: Tari tradisional Bali yang melibatkan kelompok pria yang duduk melingkar sambil menyanyikan "cak" dan menari, menggambarkan adegan dari epos Ramayana.
  • Kaitan Geografis: Tari ini berkembang di Bali, di mana pengaruh agama Hindu-Buddha dan kebudayaan lokal membentuk bentuk seni ini. Kondisi geografis Bali yang terisolasi membantu pelestarian tradisi ini.

Keroncong (Jakarta)

  • Deskripsi: Musik yang berasal dari pengaruh Portugis dengan alat musik seperti ukulele dan biola, dikenal dengan melodi melankolis dan lirik yang menyentuh hati.
  • Kaitan Geografis: Keroncong berkembang di Jakarta dan sekitarnya, di mana adanya pengaruh budaya Eropa dan kemudahan akses ke alat musik berdampak pada pengembangan musik ini.

b. Kesenian Modern

Batikan (Yogyakarta)

  • Deskripsi: Teknik pembuatan kain dengan pola yang dilukis menggunakan lilin panas, menghasilkan kain yang memiliki desain khas.
  • Kaitan Geografis: Berkembang di Yogyakarta, di mana batik tradisional berfungsi sebagai simbol status sosial dan sering digunakan dalam upacara adat.

Seni Ukir (Bali)

  • Deskripsi: Seni ukir kayu atau batu dengan motif yang rumit dan sering menggambarkan dewa, dewi, atau cerita mitologi.
  • Kaitan Geografis: Bali dikenal dengan kekayaan hutan dan bahan baku yang melimpah, serta pengaruh Hindu-Buddha yang memperkaya seni ukir.

2. Upacara Keagamaan

a. Upacara Hindu-Bali

Nyepi (Bali)

  • Deskripsi: Hari Raya Nyepi adalah hari perayaan Tahun Baru Saka Bali yang ditandai dengan keheningan total di pulau Bali, tanpa aktivitas.
  • Kaitan Geografis: Nyepi mencerminkan tradisi dan kepercayaan agama Hindu-Bali yang kuat, serta karakteristik pulau Bali sebagai tempat yang khusus untuk refleksi spiritual.

Galungan (Bali)

  • Deskripsi: Festival keagamaan yang merayakan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan) dalam tradisi Hindu Bali.
  • Kaitan Geografis: Upacara ini terkait erat dengan siklus pertanian dan musim panen, yang penting bagi kehidupan masyarakat Bali.

b. Upacara Islam

Idul Fitri dan Idul Adha

  • Deskripsi: Perayaan besar dalam Islam, menandai akhir bulan Ramadan (Idul Fitri) dan perayaan kurban (Idul Adha).
  • Kaitan Geografis: Perayaan ini dilakukan di seluruh Indonesia, mencerminkan keragaman budaya dan cara perayaan yang bervariasi di berbagai daerah.

Tahlilan (Jawa)

  • Deskripsi: Upacara ritual doa bersama untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal, biasanya dilakukan setelah 7, 40, dan 100 hari kematian.
  • Kaitan Geografis: Praktik ini lebih umum di Jawa, di mana pengaruh Islam lokal dan tradisi Jawa berinteraksi.

3. Rumah Adat

a. Rumah Adat Tradisional

Rumah Gadang (Minangkabau)

  • Deskripsi: Rumah adat yang memiliki atap melengkung tinggi dan dihiasi dengan ukiran, mencerminkan struktur matrilineal masyarakat Minangkabau.
  • Kaitan Geografis: Terletak di Sumatra Barat, rumah gadang dirancang untuk menyesuaikan dengan iklim tropis dan kondisi geografis pegunungan.

Rumah Joglo (Jawa)

  • Deskripsi: Rumah adat Jawa dengan atap utama yang besar dan tiang-tiang yang mendukung struktur, sering didekorasi dengan ukiran kayu.
  • Kaitan Geografis: Berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, rumah ini dirancang untuk menghadapi curah hujan tinggi dan suhu tropis.

b. Rumah Adat di Kalimantan

Rumah Betang (Dayak)

  • Deskripsi: Rumah panjang yang dibangun di atas tiang dan dapat menampung beberapa keluarga dalam satu bangunan, mencerminkan struktur sosial Dayak.
  • Kaitan Geografis: Ditemukan di Kalimantan, rumah ini dirancang untuk melindungi penghuni dari banjir dan hewan liar serta sesuai dengan kehidupan berburu dan bertani.

Rumah Lamin (Dayak)

  • Deskripsi: Rumah adat yang juga dibangun di atas tiang dan berfungsi sebagai tempat tinggal komunitas serta ruang pertemuan adat.
  • Kaitan Geografis: Rumah Lamin juga terdapat di Kalimantan dan memiliki struktur yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan sosial komunitas Dayak.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Permintaan sangat mendukung ekonomi kreatif yang dilakukan masyarakat Indonesia.Salah satu program pemerintah Indonesia untuk mendukung industri kreatif di bidang digital adalah.. a. pemberian bantuan laptop dan smartphone bagi siswa-siswa yang tidak mampu untuk membeli b. Pembangunan jaringan fiber optik Palapa Ring ,menara BTS ,dan jaringan internet di berbagai daerah c. Memasukkan mata pelajaran teknologi informasi pada kurikulum sejak dini d. Memberi bantuan UMKM dengan bunga ringan

4

0.0

Jawaban terverifikasi

[1] Gaya hidup sedentari alias kurang gerak atau mager (malas gerak) adalah masalah yang sering dialami oleh penduduk perkotaan. [2] Bekerja di depan layar komputer sepanjang hari, kelamaan terjebak macet di jalan,atau hobi main gim tanpa diimbangi olahraga merupakan bentuk dari gaya hidup sedentari. [3] Jika Anda termasuk salah satu orang yang sering melakukan berbagai rutinitas tersebut, Anda harus waspada. [4] Pasalnya, gaya hidup sedentari sangat berbahaya karena membuat Anda berisiko terkena diabetes tipe 2. [5] Gaya hidup sedentari menyebabkan masyarakat, terutama penduduk kota, malas bergerak. [6] Coba ingat-ingat, dalam sehari ini, sudah berapa kali Anda dalam menggunakan aplikasi online untuk memenuhi kebutuh Anda? [7] Selain itu, tilik juga berapa banyak langkah yang sudah Anda dapatkan pada hari ini? [8] Seiring dengan pengembangan teknologi yang makin canggih, apa pun yang Anda butuhkan kini bisa langsung diantar ke ruangan kantor Anda atau depan rumah. [9] Selain hemat waktu, Anda pun jadi tak perlu mengeluarkan energi untuk mendapatkan apa yang Anda mau. [10] Namun, tahukah Anda bahwa segala kemudahan tersebut menyimpan bahaya bagi tubuh Anda? [11] Minimnya aktifitas fisik karena gaya hidup ini membuatmu berisiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes. [12] Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa gaya hidup ini juga termasuk 1 dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. [13] Selain itu, data terbaru dari Riskedas 2018 menguak bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat diabetes melitus tertinggi di Indonesia. [14] Ini menunjukkan bahwa gaya hidup mager amat erat kaitannya dengan tingkat diabetes di perkotaan. Bentuk bahasa yang sejenis dengan mager pada kalimat 1 adalah.... a. magang b. oncom c. rudal d. pugar

9

5.0

Jawaban terverifikasi